Friday, November 6, 2009

Secangkir Air Sejuk

Ayat bacaan: Matius 10:42
=====================
"Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

secangkir air sejuk, melayani, pelayanan, orang kecilBeribadah ke gereja setiap hari Minggu? Pasti. Tapi melayani? Tunggu dulu. Saya kan banyak pekerjaan, masa hari Minggu pun saya harus bekerja? Pikiran seperti ini banyak menghinggapi anak-anak Tuhan. Betapa sulitnya untuk melayani, seolah-olah itu adalah beban berat yang dianggap tidak menghasilkan apa-apa. Tidak terpanggil, tidak berminat, tidak punya kemampuan, tidak berbakat, sudah terlalu sibuk, itu sering juga menjadi alasan untuk menolak. Itu masih melayani di gereja, yang mungkin letaknya pun di tengah kota atau berdekatan dengan rumah. Di saat kita berhitung untung rugi dari terpakainya waktu, tenaga dan mungkin uang, lihatlah orang-orang yang mengikuti panggilan Tuhan kepada diri mereka untuk melayani di tempat-tempat yang jauh dari kenyamanan. Seorang teman melayani sebuah suku di pedalaman, suku Anak Dalam. Bayangkan ia harus mengikuti kelompok-kelompok dalam suku ini yang punya kebiasaan berpindah-pindah alias nomaden. Terkena malaria itu biasa, katanya. Setidaknya enam bulan sekali ada saja yang terjangkit penyakit ini. Belum lagi penyakit-penyakit lainnya. Jauh dari keramaian, jauh dari kenikmatan dunia, jauh dari mudah, tapi itulah panggilannya, dan itu yang ia jalani. Atau lihatlah sekelompok anak muda yang menerima panggilan untuk melayani anak-anak jalanan. Mudah? Tentu tidak. Mereka harus berhadapan dengan penolakan, atau ketidakdisplinan, kecurigaan dan berbagai hambatan-hambatan lain. Apakah itu menghentikan mereka? Tidak. Mereka jalan terus dalam keterbatasan dan kesulitan yang mereka alami. Ada juga yang ternyata mendapat panggilan untuk mengurus gelandangan dan orang kurang waras, bahkan waria. Bisakah anda bayangkan bagaimana berat tantangannya? Ini medan yang sungguh sulit. Tapi ada orang-orang yang rela mengambil jalan itu dengan sukacita.

Ini semua gambaran nyata mengenai pelayanan yang dilakukan oleh orang-orang yang mendapat panggilan untuk masuk ke dalam komunitas-komunitas yang sulit itu. Ini adalah komunitas-komunitas yang mungkin tertolak dan tidak dipedulikan oleh dunia. Anak jalanan, gelandangan, orang kurang waras, waria, wanita malam, semua kelompok ini kita temui sehari-hari di jalan. Pedulikah kita dengan mereka? Mereka ini adalah manusia juga, sama-sama ciptaan Tuhan dan sama-sama berhak untuk beroleh keselamatan seperti halnya kita. Ini contoh ekstrim yang benar-benar ada yang menjalankan, dan saya tahu tidak semua orang mendapat panggilan seperti ini. Tapi saya tahu pula bahwa Tuhan memberikan panggilan kepada setiap orang. Tatanan melayani pun sesungguhnya sudah diberikan Tuhan. Untuk memenuhi Amanat Agung, sebenarnya kita tidak harus langsung membuat sesuatu yang spektakuler atau benar-benar ekstrim. Jika ingin melayani Tuhan, kita bisa memulainya dari hal-hal yang sederhana. Lihatlah ayat bacaan hari ini yang berasal dari perkataan Kristus sendiri. "Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya." (Matius 10:42). Sekedar memberikan "secangkir air sejuk" bagi orang-orang yang dipinggirkan, tertolak atau juga yang kekurangan. Hal sederhana dan kecil seperti ini saja merupakan pelayanan yang berharga di mata Tuhan, begitu berharga sehingga upah pun disediakan bagi kita.

Apa yang dijanjikan Tuhan Yesus kepada kita orang percaya sesungguhnya besar. "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Markus 16:17-18). Ini disediakan kepada orang-orang percaya. Namun sekedar memberikan secangkir kesejukan pun sudah berharga di matanya. Alangkah ironisnya jika tanda-tanda sebesar itu yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita sama sekali tidak kita manfaatkan, bahkan tidak kita pakai secangkir kecil sekalipun. Tuhan Yesus mengingatkan juga dalam kesempatan lain seperti ini: "Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40). Segala sesuatu, besar atau kecil, sulit atau mudah, rumit atau sederhana, apapun itu, artinya kita telah melakukannya bagi Kristus. Sebaliknya apa yang terjadi jika kita tidak melakukan apa-apa? "Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." (ay 45-46).

Apa yang menjadi panggilan anda? Melayani tidaklah harus selalu dilakukan secara ekstrim, harus berupa sesuatu yang fenomenal, ajaib atau spektakuler. Melayani tidaklah harus selalu berupa hal-hal yang rumit. Dan jangan pula dilakukan hanya terbatas dalam gedung gereja saja. Memberi secangkir air sejuk kepada orang yang terbuang atau terhilang, itupun merupakan pelayanan yang berharga. Sesungguhnya pelayanan janganlah terbatas oleh tembok gereja. Tidak salah untuk melayani di gereja, itu sungguh baik. Tapi jika kita mengingat Amanat Agung yang diberikan Kristus sendiri, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu" (28:20), sudah seharusnya kita juga mempedulikan mereka-mereka yang berada di luar tembok gereja. Terutama unuk melayani kaum, kelompok atau komunitas yang "kecil" ini. Mereka tertolak, terhina, tidak dipedulikan. Mereka butuh sentuhan kasih dan kepedulian dari sesamanya. Secangkir air sejuk mungkin tidak berarti banyak bagi kita, namun bisa sangat berarti bagi mereka. Maukah kita memberikan sedikit waktu dan perhatian kita, sedikit keluar dari zona kenyamanan kita untuk membagi berkat kepada mereka? Kristus mengasihi mereka sama seperti Dia mengasihi kita, oleh karenanya jadilah saluran berkat agar merekapun bisa merasakan betapa besar kasih Kristus kepada mereka semua lewat kita murid-muridNya.

Secangkir air sejuk akan sangat besar nilainya

No comments:

Kacang Lupa Kulit (4)

 (sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...