Wednesday, June 26, 2024

Dinas Luar Kota (2)

 (sambungan)

Mari kita baca ayat berikut:

"Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan" (Markus 6:7-8).

Apa yang dilakukan Yesus saat memberi penugasan mungkin bisa terlihat sangat aneh. Dia mengutus murid-muridNya berdua-dua alias berpasangan, dan melarang mereka membawa apapun, termasuk bekal dan uang.

Coba anda bayangkan seandainya anda mendapat tugas mewakili sebuah tempat anda bekerja, anda tentu akan menolak kalau tidak dibekali lebih dari cukup. Kalau tidak dibiayai saja sudah bikin bete, apalagi kalau dilarang membawa bekal dan uang. Ini instansi mau menugaskan atau menyiksa sih? Mungkin seperti itu yang muncul di benak orang jika hal ini terjadi padanya.

Terlebih lagi, tugas dari Yesus kepada murid-muridNya ini jelas merupakan bentuk utusan Tuhan, untuk sebuah tugas Kerjaan Allah. Kalau dipikir-pikir, untuk tugas biasa dari atasan yang orang biasa juga kita bisa jadi protes kalau ditugasi tanpa dibekali apa-apa. Tampil rapi, kalau bisa dengan stelan jas mewah dan berpenampilan ekstra keren pun sering menjadi keharusan. Bagaimana dengan sebuah tugas dari Tuhan? Lupakan soal penampilan yang keren. Tuhan Yesus malah melarang utusan-Nya membawa bekal.

(bersambung)

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...