Monday, June 3, 2024

3 Kerajaan Hati (1)

 Ayat bacaan: 1 Petrus 3:15
==================
"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!"


Saya termasuk orang yang suka menonton film-film kolosal bertema kerajaan. Ada banyak sekali film bertemakan hal ini. Ada yang untuk keluarga seperti saga The Lord of the Ring, ada juga serial-serial untuk penonton dewasa seperti Game of Thrones, The Last Kingdom, Vikings dan sebagainya. Dalam film-film ini kita bisa melihat bagaimana kerajaan-kerajaan saling berusaha memperluas teritorinya dengan menginvasi atau merebut kerajaan lain. Dan seperti itulah memang keadaannya di masa lalu. Semakin luas wilayah kekuasaannya, maka sang penguasa pun akan semakin hebat. Peperangan antara satu kerajaan dengan kerajaan lain, antara raja atau penguasa dengan penguasa lainnya, dengan segala intriknya, saling adu strategi, saling adu kekuatan, aliansi yang dibangun, semua ini jadi hal penting agar bisa menundukkan kerajaan lawan.

Raja yang arif dan bijaksana akan membawa kemakmuran bagi rakyatnya, sedang raja yang lalim bisa mendatangkan kehancuran. Dalam sistem kenegaraan, ada yang sampai sekarang masih menganut sistem kerajaan atau monarki, ada juga yang memakai sistem presidensial. Apapun bentuknya, sebuah negara atau negeri pasti harus punya pemimpin yang memegang tampuk kekuasaan. Dan seringkali, sebuah negara akan dinilai lewat pemimpinnya. Saat pemimpinnya mendapat hormat  dari negara lain, maka negara tersebut pun jadi disegani. Sebaliknya negara dengan pemimpin yang buruk bisa dilecehkan oleh bangsa-bangsa lainnya.

That leads me into a question. Hal ini menggiring saya pada sebuah pertanyaan. "Kalau hati kita diibaratkan sebuah negara, siapa yang memerintah disana?" Kalimat singkat, sederhana tapi mendatangkan perenungan yang cukup panjang.

Siapa yang memerintah, siapa yang berkuasa dalam hati kita?

(bersambung)

No comments:

Lanjutan Sukacita Kedua (4)

 (sambungan) Jawaban sang ayah menunjukkan sebuah gambaran utuh mengenai sukacita kedua. Anak sulung adalah anak yang selalu taat. Ia tentu ...