Sunday, September 27, 2015

Sahabat Allah (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Yakobus 2:23
=====================
"Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."

Apakah anda punya sahabat? Sahabat kualitasnya beda dengan sekedar kawan atau teman. Seorang sahabat akan ada disamping kita baik pada saat suka maupun duka, bukan sosok yang hanya mencari senang saja dan menghilang disaat kita butuh bantuan. Sahabat juga mengenal kita luar dalam, sifat baik dan buruk kita pun mereka hafal sehingga mereka tidak gampang sakit hati atau kecewa saat berhadapan dengan sifat buruk kita. Mereka akan mengerti lebih dari orang lain dan menjaga privasi sehingga kita tidak perlu ragu menceritakan apa-apa pada mereka. Jika anda punya sahabat, beruntunglah anda karena tidak semua orang punya sahabat. Teman ya, tapi sahabat itu sulit dicari. Orang yang nyetel dan akan menjadi orang yang pertama kita cari saat kita mengalami sesuatu.

Sekarang coba pikirkan, bagaimana kalau seandainya saya katakan bahwa kita bisa menjadi sahabat Tuhan, dan Tuhan menjadi sahabat kita? Wah, itu tentu luar biasa dan sepertinya sulit dipercaya. Jangankan Tuhan, kalau anda berteman dengan seorang pemimpin negara, orang terkenal atau selebritis saja itu sudah spesial. Ini adalah Sang Pencipta langit dan bumi. Bersahabat denganNya, itu bukan lagi masuk kategori membanggakan tetapi harusnya disikapi dengan penuh rasa syukur dan harus benar-benar dijaga. Tidak banyak orang yang menyadari bahwa Tuhan membuka kesempatan untuk itu, dan itu bukanlah sesuatu yang tidak mungkin atau sekedar isapan jempol saja. Mengapa saya bisa yakin? Karena Alkitab sendiri sudah menyatakan hal itu.

Mari kita lihat ayatnya. Dalam suratnya pasal 2 ayat 14 sampai 26, Yakobus secara panjang lebar menerangkan bahwa adalah sia-sia saja mengaku punya iman tetapi tidak disertai perbuatan. bentuk seperti ini ia katakan sebagai iman yang kosong (ay 20) atau bahkan mati (ay 17). Untuk menerangkan lebih jauh akan hal ini, Yakobus mengambil contoh lewat Abraham. "Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?" (ay 21). Kita tahu bahwa Abraham sudah menunjukkan imannya secara jelas dalam beberapa kesempatan sebelumnya. Tapi lihatlah ketika imannya diuji pada tingkat yang sangat tinggi menurut kemampuan manusia, yaitu saat ia diminta mempersembahkan Ishak, anak yang ia peroleh di usia sangat lanjut dan harus menunggu lebih dari dua puluh tahun di usia seperti itu setelah Tuhan menjanjikannya. Ia harus menyembelih dan mempersembahkan anaknya. Itu sangat mengerikan. Kalau anda punya anak, anda tentu tahu itu terlalu berat untuk dilakukan. Tapi Abraham memilih untuk taat dan siap menjalankannya meski hatinya pasti sangat hancur. Kita tahu bahwa itu hanya ujian iman dan tidak sampai terjadi. Ia lulus dan sampai hari ini digelari Bapa Orang Beriman.

Yakobus kemudian mengatakan "Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna." (ay 22). Tapi Yakobus menyatakan bahwa bukan itu saja gelar yang ia peroleh. Lihatlah apa yang tertulis pada ayat 23. "Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." 

Yakobus 2:23 mengatakan bahwa "Abraham disebut sebagai "Sahabat Allah". Pengakuan Abraham sebagai sahabat Allah itu pun tertulis dalam 2 Tawarikh 20:7. Bukankah itu sangat luar biasa? Tidak banyak orang yang bisa mencapai tingkatan istimewa seperti itu. Tapi kalau Abraham bisa, tentu kita pun sebagai manusia yang sama seperti Abraham punya kesempatan yang sama.

Ada banyak diantara kita yang mengaku percaya, mengaku beriman, namun banyak pula diantaranya yang hanya berupa iman kosong belaka. Kita mengaku punya iman, tapi seberapa jauh kita bisa taat menuruti perintah Allah? Itu sebuah pertanyaan yang kedengarannya gampang, namun pelaksanaannya seringkali sulit.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker