Friday, September 11, 2015

Panggilan Bukan Berarti Tanpa Problema (4)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Dari sini kita bisa melihat bahwa kesabaran dalam menunggu sungguh merupakan sebuah faktor penting yang akan sangat menentukan apakah kita akan menerima janji Tuhan atau tidak. Petrus mengingatkan :"Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari." (2 Petrus 3:8). Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa waktu Tuhan tidaklah sama dengan waktu kita. 

Tidak berhenti sampai disitu, Petrus pun melanjutkan dengan mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak akan pernah terlambat menepati janjiNya, meski mungkin menurut waktu kita itu terlalu lama. "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (ay 9). Meski rasanya terlambat menurut perhitungan kita, tapi waktu Tuhan tidaklah sama. Itu sama sekali bukan berarti Tuhan lalai dalam menepati janji. Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita. Dia menjanjikan untuk selalu membuat segalanya indah pada waktunya."Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." (Pengkotbah 3:11).

Kesabaran adalah salah satu buah Roh. (bacalah Galatia 5:22). Kesabaran akan membuahkan hasil, karena Tuhan kita bukanlah Tuhan yang suka ingkar janji. Iman akan membawa kita untuk teguh dalam pengharapan, dan terus bertekun dalam kesabaran yang penuh karena kita percaya janji Tuhan akan selalu digenapi. Abraham sudah membuktikan bahwa sebuah janji Tuhan yang secara akal sehat manusia tidak memiliki dasar logika sama sekali pun tetap tergenapi. 

Dalam Roma hal ini kembali disinggung. "Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan." (Roma 4:18-21). Dan kembali kita bertemu dengan firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan berkenan atas imannya, hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran. (ay 22). 

Jika itu bisa terjadi kepada Abraham, hal yang sama bisa terjadi pada kita pula, sebab "Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja,tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita."  (ay 23-25). Itu janji Tuhan, dan kita tidak akan bisa memperolehnya tanpa sebentuk kesabaran dan kepercayaan penuh.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker