Tuesday, September 8, 2015

Panggilan Bukan Berarti Tanpa Problema (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Ibrani 6:15
===================
"Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya."

Di jaman yang serba instan ini manusia semakin alergi menunggu. Kalau untuk hal-hal sepele saja kita mudah kesal apabila harus menunggu, apalagi untuk hal-hal yang lebih serius seperti saat menjalani panggilan dan menggenapi rencana Tuhan. Kita inginnya instan saja, langsung jadi, langsung sukses. Semakin sedikit orang yang menghargai proses, padahal dalam hidup ini semua memerlukan proses. 

Dalam hal panggilan, hal yang sama terjadi. Banyak orang secara keliru dan sempit mengartikan bahwa panggilan yang berasal dari Tuhan dan disematkan ke pundak kita itu seratus persen bebas masalah, semua berjalan lancar, cepat dan instan. No, it's not like that at all. Sebuah panggilan, seperti halnya sisi-sisi kehidupan lainnya tetap saja butuh proses untuk sampai pada tingkatan yang mapan dan penuh buah manis. Ada perjuangan disana, ada pergumulan, ada pengorbanan. Tapi yang membedakan adalah bahwa dalam setiap langkah kita akan mengalami Tuhan, merasakan penyertaanNya, menyaksikan datangnya pertolongan-pertolonganNya tepat pada waktunya yang memungkinkan kita berjalan dari satu kemenangan kepada kemenangan yang lain, from one glory to another one. 

Buat yang ingin serba instan dan tidak suka proses, cobalah pikirkan. Mungkinkah anda mengharapkan panen tanpa menanam bibit dan menyiram atau merawat hingga masa panen tiba? Jika anda berharap ada buah mangga di kebun anda, mungkinkah itu terjadi kalau anda tidak menanam pohon dan menjaga agar pohon tetap sehat dan subur sampai musim buah tiba? Kalau anda bermimpi untuk bekerja di perusahaan besar dengan jabatan yang tinggi, bisakah itu diperoleh tanpa proses menimba ilmu selama bertahun-tahun sejak kecil sampai dewasa? Semua itu butuh proses, dan dalam menjalani proses dibutuhkan kesabaran. Kesabaran untuk terus melangkah, kesabaran untuk menantikan hingga panggilan yang ada pada kita masing-masing menuai hasil tepat seperti rencana Tuhan. 

Sayangnya banyak orang yang tidak sabar dalam melakukan itu. Untuk menunggu datangnya jawaban dari Tuhan pun kita ingin buru-buru dan sangat sulit bersabar. Kita bahkan berani memaksakan Tuhan untuk menjawab sesuai kehendak kita. Kita menuntut frame waktunya Tuhan haruslah sesuai dengan frame waktu kita. Dan ironisnya, hal ini kita anggap sebagai hal yang wajar. Tanpa merasa bersalah kita menuntut Tuhan untuk memenuhi segala keinginan kita. Jika itu belum terjadi, kita akan dengan segera berpaling meninggalkan panggilan kita. Kita akan bersungut-sungut, menyalahkan Tuhan atau  yang lebih parah malah menghujat atau bahkan meragukan keberadaanNya. Sesungguhnya ini adalah sebuah kesalahan fatal yang bisa berakibat gagalnya kita menjalankan panggilan yang pada akhirnya menghilangkan semua berkat Tuhan dari diri kita. Dan ini pun seringkali menjadi titik lemah manusia yang dijadikan celah bagi iblis untuk menjauhkan kita dari karunia keselamatan.

Kita bisa belajar dari banyak tokoh alkitab dalam hal soal kesabaran untuk memperoleh apa yang telah Dia janji dan rencanakan. Yang pertama, mari kita lihat contoh menarik lewat kisah hidup Yusuf. 

Dalam kitab Kejadian pasal 37 kita melihat betapa Yusuf diperlakukan semena-mena oleh saudara-saudaranya yang iri hati pada dirinya. Hampir dibunuh saudara-saudaranya sendiri, lantas dibuang di dalam sumur, itu beresiko merenggut nyawa, minimal patah tulang atau cedera-cedera lainnya. Selamat dari maut bukan berarti ia lalu bebas, karena ia lalu dijual kepada saudagar-saudagar Meridian yang kemudian membawa Yusuf ke Mesir. Bayangkan penderitaan Yusuf tersebut. Apakah dia membenci Tuhan? Apakah Yusuf menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya? Tidak. Lantas, apakah ia membenci saudara-saudaranya yang begitu tega kepadanya? Alkitab pun tidak mencatat hal-hal seperti itu. 

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker