Thursday, September 10, 2015

Panggilan Bukan Berarti Tanpa Problema (3)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Contoh selanjutnya adalah Abraham. Ia mulai menerima janji Tuhan ketika ia berusia 75 tahun. Dikatakan bahwa Tuhan berjanji akan menjadikannya keturunan yang banyak dan mereka akan menjadi bangsa yang besar. (Kejadian 12:2). Kapan janji Tuhan itu terealisasi? Kita tahu bahwa anak yang dijanjikan Tuhan itu baru hadir ketika Abraham berusia 100 tahun. Artinya ada rentang 25 tahun hingga janji Tuhan itu digenapi. Bersungut-sungutkah Abraham? Tidak. Kita tahu bagaimana taatnya Abraham lewat imannya. Ia memang sempat menuruti keraguan istrinya untuk mengambil Hagar, hingga Ismael pun hadir di usianya yang ke 86. Perhatikanlah akibatnya cukup fatal. Kita bisa melihat hingga hari ini bagaimana sulitnya hubungan antara keturunan Ismael dan Ishak. Semua itu berawal dari ketidaksabaran, dan akibatnya berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Tapi Abraham sendiri sebenarnya taat dan tekun dalam menanti. Ia tetap sabar tanpa peduli akan usianya. Secara manusia tentu sudah tidak mungkin, apalagi istrinya pun sudah lama menopause. Tapi jika itu merupakan janji dari Tuhan, Abraham tahu bahwa itu pasti akan terjadi. Ketika Tuhan menyatakan bahwa Ismael bukanlah ahli waris seperti yang dijanjikan Tuhan (15:5), Abraham taat dan percaya kepada Tuhan. Ketika Tuhan berkata: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." (ay 5), kita melihat tidak ada sedikitpun bantahan atau pertanyaan lanjutan dari Abraham. Alkitab mencatat dengan jelas sikap dan pemikiran Abraham pada waktu itu. "Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."  (ay 6). 

Tuhan memperhitungkan keyakinan Abraham sebagai sesuatu yang menyenangkan hatiNya. Ketika mencapai usia 100 tahun, Abraham pun memperoleh janji Tuhan. "TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya." (21:1-2). 25 tahun menanti tentu bukan masa yang singkat. Apalagi ketika usia itu hadir di usia setua itu. Namun iman Abraham besar, iman yang membuatnya bisa percaya dan sabar meski secara logika tidak ada dasar apapun untuk berharap akan hal
itu.

Kelak ribuan tahun setelah masa Abraham, Penulis Ibrani kembali menyajikan kesaksian Abraham untuk menguatkan orang-orang Ibrani. "Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya." (Ibrani 6:15). Kita bisa belajar dari ayat ini tentang bagaimana caranya untuk memperoleh janji Tuhan digenapi dalam kehidupan kita. Kuncinya adalah menanti dengan sabar. 

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker