(sambungan)
Kita tentu tidak asing lagi dengan ajaran Kristus yang berbunyi: "Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Yesus mengingatkan agar kita
mendahulukan untuk mencari Kerajaan Allah dan segala kebenarannya
terlebih dahulu, dan semuanya yang selama ini kita pentingkan akan
ditambahkan kepada kita. Meski kita tidak asing lagi dengan ayat ini,
kenyataannya banyak orang yang terbalik dalam mengaplikasikannya. Mereka
mati-matian mengumpulkan materi dan melakukan hal-hal lainnya lantas
baru mempergunakan sedikit waktu yang tersisa untuk Tuhan. Itupun dengan
catatan apabila tidak terlalu capai, mengantuk atau malas. Padahal
ketika kita mengabaikan waktu untuk membangun hubungan dengan Tuhan,
kita sesungguhnya sedang membuang pengggunaan waktu yang justru paling
penting. Begitu banyak orang yang salah kaprah mengira bahwa arti dari
tidak membuang waktu adalah ketika ada keuntungan materi yang
dihasilkan. Mereka mengukur segalanya dengan uang.
Lucunya, ada banyak orang pula yang mengaku terlalu sibuk untuk
berdoa/bersaat teduh apalagi untuk melayani, tetapi mereka punya waktu
untuk rekreasi, menonton film atau konser musik, jalan-jalan,
berolahraga dan sebagainya. Mereka bisa melakukan itu, tetapi langsung
memproteksi diri dengan kata 'sibuk' untuk segala perkara yang
berhubungan dengan kerohanian. Berjam-jam kita rela untuk memakai waktu
kita dalam mencari kepuasan dunia, tetapi satu jam atau bahkan setengah
jam saja untuk berdoa sulit sekali rasanya. Ini adalah pola pikir keliru
yang harus segera kita buang jauh-jauh karena sangat beresiko
membahayakan kehidupan rohani kita.
Daud menyadari betul betapa berharganya untuk mengetahui hukum-hukum
Tuhan yang mengajarkan kita akan kebenaran. Pada suatu kali dalam salah
satu bagian Mazmurnya ia berkata: "...hukum-hukum TUHAN itu benar, adil
semuanya, lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua;
dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari
sarang lebah." (Mazmur 19:10-11). Emas itu indah dan mahal. Emas tua
akan jauh lebih tinggi nilainya. Madu yang manis dan sangat bermanfaat
bagi kesehatan itu juga tidak murah, lalu madu tetesan langsung dari
sarang lebah alias madu murni tentu lebih tinggi lagi nilainya. Namun
semua itu sama sekali tidak sebanding nilainya dengan kebenaran Firman
Tuhan. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa mengetahui hukum-hukum Tuhan
yang mengandung kebenaran itu apabila kita malas meluangkan waktu untuk
membaca alkitab? Bagaimana kita bisa berharap bisa peka mendengar suara
Tuhan apabila kita malas membangun hubungan yang dekat lewat doa?
Bagaimana kita bisa kuat menghadapi dunia dengan segala penyimpangan dan
jebakan di dalamnya?
Daud mengerti betapa berharganya hukum-hukum Tuhan itu. Lewat Yesus
seperti dalam bagian pertama kemarin, kita tahu bahwa meski sibuk dalam
bekerja, kita tidak boleh membuang waktu-waktu khusus kita untuk
berhubungan dengan Bapa lewat doa. Di dalam Alkitab ada begitu banyak
contoh mengenai orang-orang yang sibuk dalam bekerja tetapi tetap
disiplin dengan jam-jam doanya. Daniel dan Abraham misalnya, dan banyak
lagi. Semakin jauh kita mengabaikan doa dan membaca/merenungkan Firman
Tuhan, semakin mudah pula bagi iblis untuk memporak-porandakan kehidupan
kita. Kita tentu tidak mau hal itu terjadi. Oleh karenanya kita harus
betul-betul hati-hati dalam mempergunakan waktu yang ada di dalam
kehidupan kita yang singkat ini. Mari tetapkan prioritas yang benar dan
pastikan agar kita jangan sampai keliru. Benar, bekerja itu penting, dan
kita semua memang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita. Tapi
jangan sampai itu semua membuat hubungan kita justru terputus dengan
Tuhan, sumber segalanya. Bagi teman-teman yang terlanjur keliru dalam
mengartikan 'time is money', ini saatnya untuk menata ulang penggunaan
waktu.
Jangan abaikan pentingnya membangun hubungan dengan Tuhan lewat doa
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Tuesday, December 18, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kacang Lupa Kulit (4)
(sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment