Ayat bacaan: Roma 5:8
==================
"Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."
"Love can make the world go round" demikian kata peribahasa yang populer yang beberapa kali diadopsi untuk menjadi judul serta tema lagu oleh banyak artis. Jika kita menilik lirik lagu-lagu sejak dulu, setidaknya 70-80% isinya akan berbicara tentang cinta dalam berbagai aspek. Betapa langkanya menemukan sebuah film tanpa kisah cinta sama sekali di dalamnya. Saya tidak tahu bagaimana hidup jadinya jika harus dilalui tanpa cinta. Cinta bisa membuat kita tenang. Cinta membuat kita kuat. Cinta membuat kita mampu bertahan. Cinta bisa membuat kita menangis, cinta bisa membuat kita tertawa riang. Tapi meski menangis, tidak satupun orang yang suka hidup tanpa rasa cinta. Cinta, atau kasih sulit diartikan secara ilmiah. It's like a chemical reaction, kata seorang filsuf pada suatu kali untuk menggambarkan sulitnya menerjemahkan asal muasal cinta dan apa yang terjadi ketika rasa cinta atau kasih itu mulai mengenai seseorang. Hari Natal yang baru kita lewati adalah sebuah kisah cinta juga, yang justru begitu besarnya berasal dari Sang Pencipta kepada kita semua ciptaanNya.
Sebuah kisah cinta dari Tuhan. Wow..that would simply be the greatest story ever told. Hari Natal adalah hari dimana kita merayakan kelahiran Kristus turun ke dunia. KedatanganNya membawa misi yang luar biasa, yaitu menyelamatkan umat manusia dari kebinasaan, memindahkan kita dari kematian untuk masuk ke dalam kehidupan kekal, ke dalam keselamatan. Misi yang benar-benar mencengangkan, dan membuat saya berpikir apa yang membuat kita layak untuk menerima anugerah yang begitu besar. Apakah kita begitu luar biasa baiknya sehingga Allah berhutang budi kepada kita? Apakah kita begitu berkuasa sehingga Allah segan kepada kita? Tentu saja tidak. Yang terjadi justru sebaliknya, kita terus saja menyakiti dan mengecewakanNya dengan perbuatan-perbuatan kita yang seringkali tidak sedikitpun menghargai Pencipta kita. Tetapi lihatlah apa yang terjadi. Dalam keadaan kita masih penuh dosa, Tuhan ternyata memutuskan untuk tidak tinggal diam membiarkan kita binasa melainkan berbuat sesuatu yang luar biasa besar demi kita. Tidak tanggung-tanggung, AnakNya pun diberikan kepada kita untuk menggantikan kita semua di atas kayu salib, memikul seluruh dosa dan pelanggaran kita dan menebus semua itu dengan lunas. Firman Tuhan secara jelas menyatakan "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8). Kekuatan apa yang mampu menggerakkan Allah untuk mengambil keputusan yang sangat mencengangkan ini? Jawabannya adalah KASIH. Adalah kekuatan kasih yang sanggup menggerakkan hati Tuhan untuk menganugerahkan kita semua, yang seharusnya tidak layak, dengan keselamatan. Itu kekuatan cinta kasih yang luar biasa besar yang ternyata bahkan mampu menggerakkan Tuhan untuk melakukan semua itu.
Mari kita renungkan baik-baik ayat emas berikut ini: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Tuhan mengaruniakan AnakNya yang tunggal, agar kita yang percaya tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal. Mengapa? Karena kasih Allah yang begitu besar kepada kita. Begitu besarnya kekuatan kasih atau cinta ini sehingga mampu menggerakkan hati Tuhan. Tidak ada kekuatan apapun lagi yang mampu menandinginya. Paulus mengingatkan kita bahwa ada tiga hal yang tetap harus kita lakukan. "Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih." (1 Korintus 13:13). Diantara ketiganya, kasih adalah yang terbesar.
Jika Tuhan saja mau bersikap pro-aktif di saat kita masih berdosa, dan itu jelas karena kekuatan kasih yang memang sulit kita analisa secara ilmiah, tidakkah seharusnya kita pun bisa bersikap demikian, mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh seperti halnya kasih Tuhan kepada kita, dan menyatakan kasih pula kepada sesama kita? Tidakkah seharusnya kita tidak menutup mata melihat orang-orang yang masih berada dalam penderitaan, mereka yang butuh pertolongan, bahkan yang masih terikat dalam dosa? Betapa pentingnya hal ini kita camkan, karena alangkah percuma kita mengaku orang Kristen yang berarti pengikut Kristus apabila kita sama sekali tidak memiliki kasih dalam diri kita.
Yohanes berkata "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8). Jika kita sanggup merayakan Natal dengan pesta, maukah kita memberikan sebagian dari itu untuk berbagi kasih dengan sesama yang tidak seberuntung kita? Sebenarnya, apabila kita menyadari betapa besarnya kasih Allah kepada kita sehingga Dia rela menyerahkan AnakNya sendiri demi keselamatan kita, ada satu hal yang bisa kita lakukan untuk menyenangkan hatiNya. Yesus sudah mengatakan hal ini: "Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:45). Itu salah satu cara bagi kita untuk sedikit membalas kebaikan dan kasih Tuhan. Menjaga diri agar tetap kudus, tetap berjalan dengan mematuhi firmanNya, membiarkan Tuhan bertahta atas segala sesuatu yang kita perbuat, itulah hal-hal lainnya yang menunjukkan seberapa besar kita menghargai besarnya kasih Tuhan kepada kita.
Tentu saja sah-sah saja merayakan momen istimewa ini bersama keluarga maupun teman-teman. Tetapi maukah kita mulai berbuat sesuatu dengan memikirkan orang lain atas dasar kasih? Maukah kita belajar untuk berempati dan mengasihi orang lain lebih lagi dan bergerak untuk melakukan sesuatu bagi mereka? Hari Natal ada karena kasih yang begitu besar dari Tuhan kepada kita, dan sudah seharusnya kasih Allah ini bisa menjangkau lebih banyak orang lagi. Let's make them all feel the Heavenly love through us. Let's give love on Christmas time.
Extend God's love to others in Christmas
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kacang Lupa Kulit (4)
(sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment