Tuesday, December 11, 2012

Damai Sejahtera Berasal dari Tuhan

Ayat bacaan: Yesaya 26:3
=====================
"Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya."

Semakin lama semakin banyak orang yang kehilangan damai sejahtera dalam hidupnya. Hidup yang berat dan keras menimbulkan tekanan bagi mereka. Ada banyak pula yang harus melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan panggilannya karena merasa tidak punya pilihan lain. Stres, depresi, berbagai kecemasan itu dengan cepat bisa merampas damai sejahtera dari hidup kita. Hidup pun menjadi getir, senyuman hilang dari wajah kita, emosi cepat tersulut dan sebagainya. Seperti itukah Tuhan menginginkan kita? Tidak. Tuhan ingin kita penuh dengan damai sejahtera yang membawa sukacita. Untuk itu, Tuhan bahkan telah menyediakan itu semua bagi setiap orang yang percaya kepadanya.

Ayat bacaan hari ini jelas menjelaskan hal itu. "Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya."(Yesaya 26:3). Dalam versi Bahasa Inggris Amplified dikatakan demikian: "You will guard him and keep him in perfect and constant peace whose mind [both its inclination and its character] is stayed on You, because he commits himself to You, leans on You, and hopes confidently in You." Tuhan akan selalu menjagai setiap orang yang teguh berpegang kepadaNya, orang yang percaya kepadaNya dengan damai sejahtera. Dalam beberapa pasal berikutnya, Yesaya kembali berkata "dimana ada kebenaran disitu akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran adalah ketenangan dan ketenteraman." (Yesaya 32:17). Ada korelasi antara kebenaran firman Tuhan dengan damai sejahtera, ketenangan dan ketentraman. Kita akan sulit hidup dengan perasaan stres, takut, atau cemas setiap saat. Tapi bagi orang percaya, bagi anak-anakNya yang selalu hidup dengan menggantungkan kepercayaan sepenuhnya di tangan Tuhan, ada  damai sejahtera yang membawa ketenangan dan ketentraman. Ini adalah sesuatu yang tidak akan bisa kita beli dengan uang sebesar apapun, dan itu bukan berasal dari kondisi, melainkan dari Tuhan dan kebenaran FirmanNya sendiri.

Damai sejahtera sejati sesungguhnya hanya berasal dari Allah. Artinya, Tuhan sanggup mengaruniakan damai sejahtera dan ketenangan kepada siapapun yang teguh hatinya untuk bertumpu pada Tuhan. Itulah yang menjadi dasar untuk menerima damai sejahtera yang berasal dari Tuhan dan bukan tergantung dari keadaan yang kita alami saat ini di dunia. Dengarlah apa kata Yesus. "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." (Yohanes 14:27). Demikian janji Yesus, dan apabila Dia sudah berkata, tentu hal itu pasti digenapi. Dalam pembuka salah satu suratnya, Petrus mengatakan demikian: "Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita." (2 Petrus 1:2). Pengenalan akan Allah dan Yesus akan membuat kita dilimpahi oleh kasih karunia dan damai sejahtera.

Pikiran dan perasaan adalah salah satu titik lemah kita yang harus dicermati. Saat kita terus berpikir akan beratnya masalah, fokus pada kesulitan, stres, cemas, depresi, atau berpikir negatif terhadap segala sesuatu atau terhadap setiap orang, semua itu bisa meracuni pikiran kita sehingga lama-lama kita tidak lagi merasakan damai sejahtera di hati kita. Betapa ironisnya jika kita yang sudah percaya masih juga terus dihantui masalah pikiran dan perasaan seperti ini. Seperti apa yang dikatakan Paulus, kita harus bisa memusatkan pikiran kita pada Yesus, sumber Damai Sejahtera. "..Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus" (2 Korintus 10:5b). Tuhan sudah menyediakan damai sejahtera dan ketenangan pikiran bagi kita, yang akan memampukan kita untuk menghadapi segala sesuatu tanpa kehilangan sukacita. Yang dibutuhkan adalah iman kita untuk percaya kepadaNya dengan sepenuh hati. Tidak ada janji Tuhan yang tidak Dia genapi.Akan selalu ada situasi sulit dalam hidup kita. Namun kita akan senantiasa tenang jika kita percaya pada Tuhan, karena Tuhan membekali kita dengan damai sejahtera yang memberi ketentraman dan ketenangan. Tuhan punya rencana untuk setiap kehidupan kita, dan tidak ada satupun yang tidak sempurna. Tetaplah berada dalam jalanNya, berjalanlah sesuai kehendakNya, dan terimalah damai sejahtera sejati yang berasal dari Tuhan.

Tidak ada tempat bagi stres dan cemas karena Tuhan menyediakan damai sejahtera dan ketenangan yang penuh sukacita

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Kacang Lupa Kulit (4)

 (sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...