Ayat bacaan: 2 Tawarikh 15:7
======================
"Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!"
Belakangan ini saya merasakan betapa semangat sangat berperan penting dalam keberhasilan kita. Seringkali semangat bisa kembali memulihkan stamina dan kekuatan untuk terus berjuang walau tubuh dan pikiran sedang terasa lemah. Sepintar apapun kita, tanpa adanya semangat maka kita tidak akan bisa berbuat banyak untuk mencapai kesuksesan. Sebaliknya saya sudah bertemu dengan begitu banyak orang yang secara intelegensianya terbilang biasa dengan tingkat pendidikan relatif rendah, namun semangat juang mereka membuat mereka akhirnya bisa berhasil dalam perjuangannya. Betapa seringnya kita mengira bahwa keberhasilan hanya tergantung dari kepandaian atau tingkat pendidikan saja seperti yang ternyata semakin sering dipandang dunia sebagai sebuah hal mutlak. Lihatlah lowongan-lowongan pekerjaan yang mengharuskan gelar agar dapat bekerja, ditambah lagi peraturan negara yang malah ikut-ikutan melihat tingginya gelar ketimbang hal lainnya. Padahal punya semangat juang tinggi atau tidak akan sangat menentukan ketahanan seseorang dalam menghadapi masalah dalam pekerjaannya. Apakah itu artinya saya anti terhadap gelar sarjana atau terhadap pendidikan? Tentu saja tidak. Saya tahu itu sangat penting. Tetapi yang ingin saya sampaikan adalah bahwa kita jangan sampai melupakan faktor yang bernama semangat dalam diri kita. Jangan sampai itu redup karena tidak pernah kita anggap penting, karena selain itu sangat berguna terutama dalam menghadapi saat-saat berat, Tuhan pun sangat menghargai semangat tinggi dari anak-anakNya.
Kita bisa melihat hal tersebut dalam kitab 2 Tawarikh pasal 15. Disana dikisahkan tentang seorang raja bernama Asa yang melakukan reformasi terhadap bangsa Yehuda yang dipimpinnya. Sebelum ia melakukannya, ia terlebih dahulu didatangi oleh nabi Azarya bin Oded yang rupanya diberikan mandat langsung dari Allah untuk menyampaikan pesan khusus untuk sang raja. Rangkaian pesan dari Allah pun disampaikan, dan salah satu diantara pesan itu ternyata mengenai semangat. "Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!" (2 Tawarikh 15:7). Perhatikan bahwa Tuhan menjanjikan upah bagi orang-orang yang memiliki semangat tinggi dan punya mental baja. Syukurlah Asa mendengar pesan itu, dan proses reformasi menyeluruh pun ia lakukan. Alkitab pun kemudian mencatat hasil signifikan dari usahanya. "Tidak ada perang sampai pada tahun ketiga puluh lima pemerintahan Asa." (ay 19). Ini sebuah pencapaian besar mengingat pada saat itu perang begitu sering terjadi.
Lebih lanjut mengenai semangat bisa kita lihat dari Amsal Salomo. "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?" (Amsal 18:14). Semangat mampu memberi kekuatan untuk menanggung penderitaan dan beban berat. Tetapi apa yang bisa kita perbuat ketika kita tidak memiliki semangat lagi? Orang yang patah semangat cenderung sulit untuk bangkit. Semakin lama dibiarkan, semakin sulit pula untuk pulih.Jika anda pernah mengalaminya, anda tentu tahu itu. Semangat bisa berfungsi bagaikan bahan bakar yang membuat kita bisa terus maju. Tanggung jawab yang besar ataupun kecil apabila dilakukan dengan antusiasme, gairah dan semangat yang tinggi akan mampu kita selesaikan dengan hasil terbaik. Sebaliknya jangan pernah bermimpi untuk menggapai sesuatu yang besar jika semangat tidak kita miliki.
Masalah boleh saja datang, tetapi semangat juang yang tinggi apabila kita miliki akan mampu memberi perbedaan yang sangat besar dalam memperoleh hasil akhirnya. Kita harus ingat bahwa Tuhan sudah menjanjikan penyertaanNya. Dan Tuhan yang menjanjikan itu adalah Tuhan yang setia. Dia mau agar kita hidup di dalam rencanaNya, dimana Dia akan membimbing dan menyertai kita dalam setiap langkah untuk menuai apa yang telah Dia sediakan bagi kita. Kalau begitu kenapa kita harus mudah patah semangat dalam menghadapi berbagai ujian atau tekanan? Berbagai problema kehidupan datang silih berganti, dan kita harus menghadapinya dengan semangat. Itu akan menguatkan kita untuk terus bertahan melewati batu-batu ujian dan mengatasinya dengan baik. Ada upah yang disediakan Tuhan bagi mereka yang tahan banting dalam membangun usahanya. Selain lewat kisah dalam 2 Tawarikh di atas, Paulus juga kembali menegaskan hal itu seperti yang bisa kita baca dalam kitab 2 Korintus. "Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah." (2 Korintus 3:14).
Apapun yang anda hadapi hari ini, hadapilah dengan semangat. Percayalah kepada janji-janji Tuhan, rasakan kebaikan dan penyertaanNya dan terus pegang itu dengan iman. Itu seharusnya lebih dari cukup untuk menumbuhkan dan mengobarkan semangat dalam diri anda, dan tentu saja menjaga agar baranya jangan sampai meredup. Jangan pernah lupa bahwa Tuhan menjanjikan upah bagi orang-orang yang memiliki semangat tinggi dan tahan uji. Ada banyak orang biasa yang tampil luar biasa dengan bermodalkan semangat juang tinggi yang pantang menyerah. Let's become one of them. Keep the spirit up, guys!
Kehidupan akan berhenti ketika semangat berhenti
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Friday, December 7, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kacang Lupa Kulit (4)
(sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment