Sunday, April 11, 2010

Teruslah Belajar

Ayat bacaan: Amsal 1:5
======================
"baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan"

belajar, ilmu pengetahuanSeorang motivator terkenal pernah mengatakan bahwa orang yang berhenti belajar adalah pemilik masa lalu, sedangkan orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan. Kata-kata bijak ini sungguh penting untuk kita cermati, karena bagi saya pribadi ketika kita berhenti belajar, sesungguhnya hidup pun berhenti sampai disitu. Tidak ada lagi gairah, tidak ada lagi tantangan, tidak ada lagi impian dan cita-cita. Betapa membosankannya hidup jika demikian. Jaman berubah, teknologi berkembang, segala aspek kehidupan tidak akan pernah statis dan akan selalu bergerak dinamis. Karena itulah kita tidak boleh berpuas diri ketika memiliki sejumput pengetahuan dan merasa aman dengan itu, karena cepat atau lambat kita akan ditinggalkan oleh kemajuan di berbagai sisi kehidupan.

Memang ada saja masalah yang membuat kita tergoda untuk berhenti belajar. Terlalu cepat puas, merasa sudah aman dengan kepandaian yang kita miliki hari ini, atau sering juga faktor-faktor teknis membuat kita tidak lagi punya minat untuk menambah pengetahuan kita. Bagi orang yang tinggal di kota besar misalnya, kelelahan dalam bekerja, keletihan menembus kemacetan dan banyaknya waktu yang terbuang dalam perjalanan selama pergi dan pulang kerja akan membuat kita tidak lagi berminat untuk meningkatkan ilmu yang kita miliki. Atau bisa pula karena kita melihat karir kita tersendat dan merasa tidak ada gunanya lagi untuk menambah ilmu karena toh bakal percuma. Sebagian lagi mungkin beralasan bahwa beratnya tekanan hidup membuat mereka terlalu lemah untuk belajar. Padahal di saat-saat kita mengalami masalah, sebenarnya itulah saat yang paling tepat untuk belajar. Saya sendiri selalu berupaya untuk mempergunakan setiap permasalahan sebagai sarana yang baik untuk terus belajar. Kita cenderung merasa tidak ada gunanya untuk belajar ketika situasi sedang baik-baik saja bukan? Oleh karena itulah setiap masalah yang saya alami akan saya pakai sebaik-baiknya sebagai pembelajaran. Selalu saja ada sesuatu yang baru yang bisa saya peroleh sebagai hasil dari usaha saya belajar menyikapi masalah dan mencoba mencari penyelesaiannya.Apalagi untuk belajar sesuatu yang baru saat ini tidaklah sesulit dulu. Ketika dahulu orang harus meluangkan waktu untuk duduk di perpustakaan, saat ini kita bisa belajar apa saja dengan mudah lewat internet dengan segala kemudahannya. Jadi sesungguhnya tidak ada alasan bagi kita untuk berhenti belajar.

Salomo yang penuh hikmat mengatakan "baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan." (Amsal 1:5). Lihatlah betapa pentingnya bagi kita untuk terus mendengar dan menambah ilmu. Kita diajak untuk membuka mata, telinga maupun pikiran kita kepada pengetahuan. Baik untuk berbagai ilmu pengetahuan yang akan memperluas cakrawala berpikir kita, maupun pengetahuan akan firman Tuhan yang mengandung begitu banyak rahasia penting di dalamnya. Dalam segi apapun kita harus terus belajar. Tanpa terus belajar kita tidak akan pernah bisa menjadi lebih baik.

Orang yang selalu mau mendengar dan menambah ilmu pengetahuan dikategorikan sebagai orang yang bijak. Sebaliknya orang yang mengabaikannya dikatakan orang yang bodoh. "Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan." (ay 7). Lihatlah betapa pentingnya hal untuk terus belajar menambah ilmu pengetahuan ini sehingga Salomo yang penuh hikmat memilih untuk mengungkapkan ini langsung sejak awal kitab Amsal.

Di tengah deraan masalah pun kita tidak seharusnya berhenti belajar. Justru sebaliknya kita harus semakin giat dan bertekun untuk terus belajar. Dari kegagalan sekalipun kita selalu bisa mendapatkan sesuatu yang berharga untuk menapak maju ke depan. Dalam Mazmur kita mendapatkan hal ini: "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." (Mazmur 119:71). Jangan terlalu cepat bersungut-sungut dan putus asa ketika kita berada dalam keadaan tertindas, karena sebenarnya justru di sanalah kita bisa belajar lebih banyak lagi untuk mengenal ketetapan-ketetapan Tuhan. Belajar dari kesalahan dan memakainya sebagai peringatan agar tidak lagi jatuh ke dalam lubang yang sama.

Life is a process. Hidup adalah sebuah proses. Dalam menjalani proses itu kita dituntut untuk terus membuka diri untuk belajar. Apakah itu dalam hal spiritual atau intelektual, kita harus selalu mau terbuka untuk belajar. Belajarlah dari segala hal. Bahkan dari anak kecil sekalipun selalu ada sesuatu yang bisa kita jadikan masukan jika kita mau membuka diri kita. Bagaimana kita bisa berharap terus maju menatap masa depan jika kita enggan untuk memperlengkapi diri kita dengan berbagai ilmu maupun pengetahuan akan firman Tuhan? Bagaimana kita bisa berharap mengalami peningkatan jika kita berhenti belajar? Dan tentu saja, bagaimana kita bisa menjalankan misi yang ditugaskan Tuhan secara maksimal jika kita tidak mau terus memperluas pengetahuan kita? Apapun alasannnya, apapun yang kita alami saat ini, janganlah pernah tergoda untuk berhenti bertumbuh dalam ilmu pengtahuan, baik secara spiritual maupun intelektual. Teruslah menjadi semakin bijak, bukalah telinga untuk mendengar dan luangkan waktu untuk terus belajar mengenai hal-hal baru. Sebab hanya dengan demikianlah kita bisa menjadi orang-orang yang terus bertumbuh menjadi lebih baik untuk menggenggam masa depan yang cerah di depan sana.

Tidak ada kata final untuk belajar selama kesempatan masih diberikan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...