Ayat bacaan: Matius 24:12
=====================
"Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin."
Teknologi terus mempermudah kita. Tidak hanya untuk inovasi-inovasi atau penciptaan sesuatu yang muktahir, tapi juga peralatan-peralatan sederhana yang dahulu mungkin luput dari perhatian. Belakangan ini saya merasa sangat terbantu oleh sebuah alat pemanas berukuran sedang. Tugas saya setiap harinya menulis berbagai artikel. Dalam bekerja saya sering ditemani oleh secangkir kopi atau teh panas yang tentu saja tidak langsung habis pada saat itu juga. Kalau sudah terlalu asyik mengetik, minuman sering keburu dingin sehingga kenikmatannya pun kurang. Dengan adanya alat ini, kopi atau teh saya bisa tetap terjaga panasnya. Alat ini tidak sampai membuat air di atasnya mendidih karena suhunya terjaga di kisaran 40 derajat Celcius. Nah, saya pun sekarang bisa santai menikmati waktu mengerjakan artikel dengan ditemani minuman hangat yang tetap terjaga suhunya. Simpel, tapi menyenangkan dan sangat membantu.
Bagaimana dengan kasih dalam diri kita? Uniknya, kasih yang ada dalam diri kita pun punya kondisi yang sama seperti secangkir kopi hangat. Jika dibiarkan, kasih lama-lama bisa kehilangan kehangatan dan menjadi dingin.
Apa yang bisa menyebabkan kasih bisa menjadi dingin? Agaknya hal ini penting, karena jawabannya ternyata disampaikan langsung oleh Yesus sendiri. "Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin." (Matius 24:12). Dikatakan bahwa menjelang kesudahan dunia akan semakin banyak kedurhakaan. Kejahatan merajalela di mana-mana, kesesatan terus bertumbuh subur. Semua itu akan mengakibatkan kasih banyak orang menjadi dingin.
Dulu begitu, sekarang pun sama. Kasih seringkali terbatas pada slogan saja, hanya disinggung dan dibicarakan, tapi semakin jarang diaplikasikan dalam kehidupan secara nyata. Kita sering terbawa kebiasaan dunia, mengacu pada teori ekonomi semata berdasarkan prinsip untung rugi. Kalau mau membantu kita melihat dahulu keuntungan apa yang bisa kita peroleh atau motivasi-motivasi lain, bukan lagi didasarkan kasih. Kita terlalu sibuk dan lupa menyatakan kasih terhadap orang lain. Jangankan orang yang tidak dikenal, keluarga terdekat saja kita sudah tidak lagi punya waktu. Hal-hal seperti ini akan sangat cepat membuat kasih menjadi dingin.
Kasih sangatlah penting. Lihatlah bagaimana Paulus melukiskan pentingnya kasih. "Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku." (1 Korintus 13:1-3). Kasih merupakan hal yang paling mendasar, paling utama dan terutama dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Kita bisa menjadi orang terpintar, terkaya, terhebat, dan sebagainya, tapi tanpa kasih maka semuanya tidak akan berguna alias sia-sia belaka.
Jika tidak dijaga kehangatannya atau dibiarkan saja, kasih bisa menjadi dingin. Meskipun kita melakukan berbagai perbuatan baik, tapi jika tidak disertai dengan dasar yang benar yaitu kasih, maka semua itu tidaklah berarti apa-apa. Ada begitu banyak penyesatan dimana-mana, baik yang nyata-nyata kelihatan maupun yang samar-samar atau terselubung lewat berbagai bentuk yang bisa sangat menipu. Orang menjadi semakin individualis, penuh rasa curiga dalam memandang sesamanya, dan paham-paham yang terus tumbuh semakin mengarahkan kita seperti itu. Itu akan menelan kasih yang seharusnya ada dalam diri kita sampai lama-lama tidak lagi ada dalam diri kita.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home » Renungan Harian » Kopi Hangat dan Kasih (1)
Sunday, March 27, 2016
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment