(sambungan)
Selanjutnya mari kita lihat ayat berikut ini. "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" (Matius 6:26) lalu ayat ini: "Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu." (10:29). Kedua ayat ini memang berbicara untuk mengingatkan kita bahwa kita tidak perlu takut karena kita semua berada dalam pemeliharaan Tuhan yang penuh kasih. Tetapi apabila kita perhatikan kedua ayat itu baik-baik, maka kita bisa melihat bahwa Tuhan ternyata masih meluangkan waktu untuk menjaga kelangsungan hidup burung-burung kecil yang nilainya tentu jauh di bawah manusia. Ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Tuhan bagi hewan-hewan yang bagi manusia mungkin dianggap tidak berguna, atau bahkan hanya dijadikan korban permainan demi kesenangan mereka pribadi.
Bagaimana kita tahu apa yang menjadi panggilan kita? Sebuah panggilan biasanya membuat kita gelisah ketika kita tidak melakukannya. Kita merasa bahagia, penuh dan puas ketika menjalankan itu meski harus merugi sekalipun, tapi kita resah kalau mengelak. Saat terjadi sesuatu yang buruk terhadap apa yang menjadi panggilan kita, maka kita bisa sangat sedih dan rasanya ingin bergerak melakukan sesuatu untuk bisa memperbaikinya. Itu semua tanda-tanda yang bisa jadi acuan untuk mengetahui apa yang menjadi panggilan anda masing-masing. Ada yang terpanggil untuk melayani di gereja, ada yang panggilannya mengurus anak-anak terlantar, gelandangan, orang sakit, mengajar, atau menjadi orang-orang yang menyampaikan kebenaran di market place. Selain itu, ada juga yang panggilannya sebagai penyayang hewan, menjaga kelestarian alam, lingkungan berserta hewan dan tumbuhan yang ada didalamnya. Semua orang punya panggilannya masing-masing, dan apapun bentuknya, panggilan itu akan sangat berkenan di hadapan Tuhan apabila kita melakukan yang terbaik di dalamnya.
Sesungguhnya orang-orang yang terpanggil untuk melakukan pekerjaan menyelamatkan hewan dan lingkungan hidup ini pun menunjukkan kasih yang tinggi dengan dedikasi dalam menjawab panggilannya. Ini sejalan dengan Firman Tuhan yang berkata dengan tegas: "Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!" (1 Korintus 16:14). Disamping itu kita pun harus ingat bahwa apapun yang kita perbuat tidak boleh asal-asalan tetapi dengan serius, semangat dan sungguh-sungguh. "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23). Apa yang dilakukan oleh orang-orang yang punya panggilan untuk menyelamatkan hewan tetaplah sejalan dengan ayat-ayat di atas. Jika kita melakukan segala sesuatu dalam kasih dan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan maka kita pun tentu menyenangkan hati Tuhan, dan lewat itu Roh Kudus bisa bekerja untuk menyentuh jiwa-jiwa untuk selamat.
Panggilan untuk menyelamatkan hewan-hewan yang menderita dan terbuang merupakan tugas mulia yang akan sangat besar nilainya di mata Tuhan. Kita harus ingat bahwa kelestarian dan kelangsungan hidup satwa berada di atas pundak kita, menjadi tanggungjawab kita semua. Ada banyak spesies yang terancam punah, ada begitu banyak hewan yang saat ini terancam kelangsungan hidupnya, ada banyak pula diantara mereka yang saat ini sangat membutuhkan pertolongan dari kita. Melayani manusia dan mewartakan Injil kepada sesama itu penting, tapi melestarikan dan menyelamatkan ciptaan-ciptaan Tuhan seperti hewan dan tumbuhan yang juga Dia nilai baik pun tidak kalah pentingnya. Disana pun Tuhan bisa memakai kita untuk menjadi wakil-wakilNya untuk menjadi terang dan garam di dunia. Jika itu merupakan panggilan anda hari ini, jalankanlah dengan penuh sukacita dan serius. Bentuk kepedulian nyata seperti itu pun merupakan wujud pelayanan yang akan menyukakan hati Tuhan. Tuhan ingin kita melestarikan ciptaan-ciptaanNya di muka bumi ini, dan lewat karya nyata kita bisa mewujudkannya.
Menjalani panggilan sebagai penyayang hewan merupakan tugas mulia yang tinggi nilainya dimata Tuhan
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kacang Lupa Kulit (4)
(sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment