Monday, January 5, 2015

Berontak vs Taat (1)

Ayat bacaan: Yesaya 1:20
=======================
"Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang." Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya."

Beruntunglah orang tua yang punya anak penurut, karena kebanyakan orang tua saat ini bermasalah dengan anak-anak bertipe pemberontak. Mungkin mudah bagi kita untuk menyalahkan pihak orang tua yang kurang mampu mendidik atau memperhatikan anaknya di masa pertumbuhan, tetapi jangan lupa pula bahwa lewat berbagai media dan cara dunia saat ini cenderung mengajarkan anak-anak untuk memberontak sedini mungkin. Lagu-lagu yang berisikan lirik menyesatkan, artis-artis yang memberi contoh buruk, ini baru dua contoh saja dari bentuk penyesatan moral dan mental generasi muda yang seringkali luput dari perhatian para orang tua.

Faktanya, manusia memiliki kecenderungan untuk melawan dan memberontak terhadap nasihat atau didikan baik dari orang tua. Jangankan kepada manusia, kepada Tuhan pun ada banyak orang yang berani memberontak. Begitu mudahnya kita menuduh Tuhan tidak peduli, pertolonganNya tidak cukup cepat sesuai keinginan kita, situasi yang terjadi tidak sesuai dengan yang kita harapkan dan sebagainya dan memakainya sebagai alasan untuk memberontak kepada Tuhan. Ada pula yang bahkan hanya memberontak karena terlihat hebat dan gaya tanpa alasan tertentu. Kalaupun ada yang tidak kena, seharusnya kita merenungkan dan memeriksa diri kita terlebih dahulu daripada buru-buru menyalahkan Tuhan lalu memberontak. Sikap seperti ini bukanlah gambaran dari orang percaya. Hari ini mari kita lihat bagaimana sikap seharusnya dalam kekristenan.

Firman Tuhan sebenarnya sangat banyak berbicara mengenai pentingnya ketaatan. Itu menunjukkan bahwa Tuhan tidak suka dengan sikap memberontak. Dalam kehidupan sehari-hari enyuarakan ketidakpuasan sebaiknya bukan dilakukan dengan bentuk-bentuk perlawanan yang provokatif, berkata-kata kasar, atau dengan kekerasan. Ada yang namanya diskusi atau dialog, dibicarakan baik-baik. Dalam hal kepada Tuhan, kita perlu terus melatih diri agar biasa menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan, dan sementara itu tetap taat melakukan apa yang menjadi kewajiban kita kepadaNya. Itulah yang seharusnya kita lakukan. Firman Tuhan jelas berkata "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah." (Mazmur 55:23). Segala ketidakadilan yang kita alami bukan harus dilawan dengan kekerasan, tetapi hendaknya diserahkan kepada Tuhan, karena Dia sudah berjanji untuk tidak akan pernah membiarkan kita goyah, selama kita tetap berpegang melakukan hal yang benar.

Karakter pemberontak bukanlah karakter yang seharusnya ada dalam diri orang percaya. Kekristenan mengajarkan kita mengenai ketaatan dan kelembutan hati, bukan pemberontakan dengan hati yang mudah terbakar emosi dan gemar melakukan kekerasan, apalagi orang dengan sikap gampang mendendam dan merasa punya hak untuk menghakimi orang lain.  Dari kehidupan Yesus sendiri kita bisa belajar mengenai ketaatan sejati, bagaimana Dia sanggup tunduk dan taat sepenuhnya kepada kehendak Bapa meski harus melewati penderitaan yang tidak terperikan. Dalam kitab Yesaya kita bisa membaca firman yang berkata: "Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang." Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya." (Yesaya 1:19-20).

(bersambung)

No comments:

Kacang Lupa Kulit (4)

 (sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...