=====================
"Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!"

Ayat bacaan hari ini diambil dari salah satu Mazmur Daud yang berbunyi: "Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!" (Mazmur 32:2) Ya, jika anda saat ini sudah diubahkan menjadi manusia baru setelah menerima Kristus, dan tidak berjiwa penipu, anda pantas bersyukur dan berbahagia. Itu artinya anda menghargai betapa berharganya pengorbanan Kristus di kayu salib untuk menyelamatkan kita semua. Itu artinya anda tidak memberi ruang bagi iblis untuk mempengaruhi diri anda. Tuhan tidak menyukai seorang berjiwa penipu. Dalam Amsal 12:2 kita membaca demikian: "Orang baik dikenan TUHAN, tetapi si penipu dihukum-Nya." Dan dalam kesempatan lain, Mazmur menulis demikian: "Apakah yang diberikan kepadamu dan apakah yang ditambahkan kepadamu, hai lidah penipu? Panah-panah yang tajam dari pahlawan dan bara kayu arar." (Mazmur 120:3). Penipu akan mendapatkan upahnya yang mengerikan. Alkitab tidak mengenal tipu kecil atau besar, white lies atau black lies. Tipu adalah tipu. Iblis akan terus mencoba menyesatkan kita lewat kedagingan agar kita tergoda untuk melakukan aksi tipu menipu ini setiap waktu. Itu pekerjaan iblis. Namun ingatlah, ketika anda memandang ke atas, ada mata Tuhan yang akan selalu melihat segala sesuatu yang anda perbuat. Pada saatnya nanti, anda tetap harus mempertanggungjawabkan segalanya di hadapanNya. Manusia mungkin bisa ditipu, tapi Tuhan tidak akan pernah bisa. Tidak ada satupun yang tersembunyi, tidak ada satupun yang tertutup yang tidak akan dibuka, dan yang tidak akan diketahui oleh Tuhan. (Matius 10:26). Seorang penipu akan mendapatkan hukumannya. Di bumi mungkin bisa lolos, tapi di hadapan Tuhan, tidak akan ada yang bisa lolos dari perbuatan sesatnya.
Seorang penipu sama statusnya seperti penyemah berhala, penzinah, pencuri dan hal-hal buruk lainnya di mata Tuhan. Dan mereka ini tidak akan mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah. "Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." (1 Korintus 6:9-10). Jika mungkin anda pernah melakukannya di masa lalu dan belum mengakuinya, segeralah akui di hadapan Tuhan dan bertobatlah. Dan setelahnya, tinggalkan pola tipu menipu ini dengan sungguh-sungguh. Alkitab berkata "Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita." (ay 11). Ketika anda sudah disucikan, dikuduskan bahkan dibenarkan dalam nama Yesus dan dalam Roh Allah, itu artinya anda sudah dibebaskan dari segala belenggu masa lalu. Maka tugas kita selanjutnya adalah menjaga diri kita agar tidak lagi terpeleset dan termakan jebakan iblis. Tetap rajin berdoa, bertekun membaca dan mendalami Alkitab, dan melakukan firman Tuhan dalam setiap sendi kehidupan kita, akan melatih diri dan jiwa kita untuk tetap berada dalam koridor hidup yang sesuai kehendak Tuhan.
Tidak perlu menipu untuk bisa hidup, tidak perlu menipu untuk bisa sukses, tidak perlu menipu untuk bisa hidup layak. Tidak ada satupun alasan yang bisa membenarkan penipuan. Tuhan adalah Allah yang Maha Adil, yang penuh kasih setia. Tuhan tidak akan pernah menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela. (Mazmur 84:12). Tuhan akan selalu mencukupkan bahkan melimpahkan berkatNya kepada setiap anak-anakNya yang taat. Itu pasti. Hidup jujur tidak akan pernah merugikan. Janganlah tergiur untuk memperoleh keuntungan sesaat dan akibatnya harus menanggung resiko yang fatal di kemudian hari. Marilah kita terus melatih diri kita untuk hidup jujur dan benar di hadapan Tuhan. Dan Tuhan akan selalu melimpahkan segala kebaikan bagi kita yang berusaha sungguh-sungguh untuk hidup kudus sesuai kehendakNya.
Hindari segala bentuk penipuan, walau sekecil apapun
No comments:
Post a Comment