Ayat bacaan: Pengkotbah 3:11
========================
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."
Saat ini jika sebuah pertanyaan diajukan kepada anda: apakah anda menganggap Tuhan sudah bersikap adil pada anda, apa yang menjadi jawabannya? Puji Tuhan jika anda menjawab ya. Tapi ada banyak orang yang menganggap belum, kurang atau bahkan tidak. Seringkali orang berdoa meminta sesuatu, namun ketika doanya belum dikabulkan, atau tidak dikabulkan, mereka akan merasa sangat kecewa dan menganggap Tuhan ingkar janji, pilih kasih dan tidak adil. Seorang teman pernah dengan kecewa mengatakan bahwa apa yang dijanjikan Yesus dalam Matius 7:7-8 hanyalah sesuatu yang hanya berlaku bagi orang tertentu, pastinya bukan dia. Benarkah demikian? Saya yakin sekali tidak demikian. Perasaan seperti itu bisa muncul apabila kita memandang firman Tuhan hanya secara sepihak dari kacamata manusia semata. Ketidaksabaran dan pengertian yang sangat dangkal akan janji Tuhan bisa membuat kita dengan cepat merasa dikecewakan.
Ayat hari ini berbicara mengenai hal yang sangat penting untuk kita perhatikan. "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." (Pengkotbah 3:11). Ini sebuah pesan dari Tuhan agar kita tetap sadar dan tidak mencoba merasionalisasikan rencana Tuhan hanya secara sepihak lewat kacamata kita. Tidak tepat apabila kita "memerintah" Tuhan untuk memberikan segala yang kita inginkan, yang menurut kita terbaik bagi kita. Padahal Tuhan jelas Maha Tahu, dan Dia berjanji untuk memberikan segala yang terbaik kepada kita anak-anakNya. Artinya, Tuhan pasti jauh lebih tahu mana yang terbaik buat kita masing-masing. Apa yang menurut kita terbaik, belum tentu terbaik. Tapi Tuhan tahu apa yang terbaik buat kita. Itu pasti.
Mari kita lihat secara lengkap apa yang dikatakan Yesus dalam Injil Matius di atas. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." (Matius 7:7-8). Jika kita hanya membaca ayat ini saja, maka kita akan mendapatkan pemahaman yang keliru mengenai janji Tuhan. Ya, benar bahwa Yesus mengatakan bahwa kita akan menerima apa yang kita minta. Tapi jika kita lanjutkan kepada ayat-ayat berikutnya, kita akan melihat pengertian yang lebih jelas mengenai hal pengabulan doa. "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,atau memberi ular, jika ia meminta ikan?" (ay 9-10). Mungkinkah kita memberikan sesuatu yang membahayakan dan mematikan kepada anak-anak kita sendiri? Mungkinkah kita mau mencelakakan mereka? Sebagai orang tua yang baik, kita tidak mungkin memenuhi semua permintaan mereka. Saya ambil sebuah contoh. Jika mereka minta permen terus menerus, apa yang anda lakukan sebagai orang tua yang baik? Anda berikan setiap mereka minta, atau anda harus tahu kapan harus menolak? Tentu anda harus tahu kapan anda harus memberi, dan kapan anda harus menolak. Itu namanya orang tua yang baik. Menuruti mereka sepenuhnya sama artinya dengan menjerumuskan atau merugikan masa depan mereka! Anak-anak akan terus meminta permen karena mereka suka dengan rasanya yang manis, atau warna-warni menarik. Menurut mereka itu yang terbaik bagi mereka, padahal tidak demikian. Sebagai orang tua, tentu kita akan jauh lebih tahu apa yang terbaik bagi mereka. Jika orang tua saja tahu, apalagi Tuhan, Sang Pencipta yang sangat mengasihi kita. Dan itulah yang dikatakan Yesus dalam ayat selanjutnya. "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (ay 11).
Jika kita hubungkan dengan ayat bacaan hari ini, maka kita akan melihat gambaran keseluruhan dengan jelas. Tuhan selalu menyediakan segala sesuatu yang indah pada waktunya. Dia menyediakan segala yang terbaik bagi kita, bahkan yang tidak kita tahu sekalipun. Kemampuan manusia terbatas untuk menyadari apa yang terbaik bagi diri kita di masa depan, namun percayalah pada Tuhan, karena Dia tahu apa yang terbaik bagi kita, dan telah menyediakannya. Tuhan selalu siap memberikan jawaban yang tepat sesuai waktuNya, dan itulah yang terbaik. Bahkan ketika Tuhan tidak memberikan apa yang anda minta, itupun hanya untuk kebaikan kita sendiri juga. Bapa adalah Allah yang Maha Tahu. Jika orang tua kita pun tahu memberikan yang terbaik bagi kita, apalagi Bapa di surga. Kita dipersilahkan meminta pada Tuhan dalam doa-doa kita, tapi jangan memaksakan kehendak. Ingat bahwa Yesus sendiri mengajarkan demikian: "...tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42). Serahkan sepenuhnya pada Tuhan. He will give you nothing but the best.
Percayakan semua pada Tuhan Yang Maha Tahu, Dia telah menyediakan segala sesuatu indah pada waktunya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belajar dari Rehabeam (2)
(sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
4 comments:
Amin...
Amien :)
ini adalah ayat yg diberikan pada ku
ketika saya baru memulai menjd seorang mahasiswi :)
Amoen., thx..
Syalom.. Permisi kepada pemilik renungan ini karena saya ingin membuat renungan versi youtube dengan mengutip artikel ini. Thz. GBU
Post a Comment