Wednesday, June 22, 2016

Let's Love with Real Action (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Lihatlah bagaimana Paulus bersaksi atas mereka. "Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. engan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami." (ay 3-5). Bagi saya, potret kasih yang mereka perlihatkan sangatlah menginspirasi. Ternyata kasih memang tidak melihat miskin dan kaya, sedang nyaman atau sedang dalam pergumulan, karena jemaat Makedonia membuktikan mereka mampu menyatakan kasih lewat perbuatan nyata meski mereka sendiri hidup di bawah kemiskinan dan penderitaan.

Seperti apa output yang keluar dari sebentuk kasih yang benar? Paulus menjabarkannya dengan lengkap dalam surat Korintus. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." (1 Korintus 13:4-7). Lihatlah bahwa elemen-elemen kasih itu ternyata sangat berhubungan dengan tindakan-tindakan yang nyata.

Ketika kita diwajibkan untuk menjadi pelaku Firman, itu artinya semua Firman yang kita dengar harus diikuti dengan perbuatan nyata dan tidak berhenti hanya sebatas tahu dan dengar saja. "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yakobus 1:22). Firman Tuhan menyatakan bahwa kita harus mengasihi Tuhan dan sesama kita, dan itu haruslah diikuti dengan bentuk-bentuk perbuatan nyata. Tanpa tindakan nyata, kasih belumlah sempurna.

Kita harus mulai belajar untuk mengasihi dengan tulus tanpa pandang bulu, tanpa pamrih, bahkan kepada musuh sekalipun kita harus menunjukkan kasih dan bukan kebencian, seperti apa yang dikatakan Yesus: "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:44). Selain itu kita harus ingat benar bahwa kasih sesungguhnya berasal dari Tuhan dan menunjukkan seberapa jauh pengenalan kita akan pribadi Allah sendiri yang adalah kasih. "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah." (1 Yohanes 4:7). Kalau berasal dari Allah, tidak ada alasan yang bisa kita kemukakan sebagai alasan untuk tidak mengasihi. Dand ingat pula, kasih yang lahir dari Allah ini bukanlah merupakan kasih semu atau dangkal, melainkan kasih yang harus selalu diikuti dengan perbuatan nyata.

Jangan tiru orang-orang percaya yang menutup mata atas kesulitan saudaranya. Jangan terjebak hanya mengasihi lewat kata-kata tetapi buatlah perbedaan mulai hari ini. Mulailah belajar menunjukkan atau menyatakan kasih lewat sesuatu yang nyata. Why? Because real love needs real  action.

Love in deed is love indeed

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker