Wednesday, June 1, 2016

Hari Ini (1)

Ayat bacaaan: Ibrani 3:13
==================
"Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa."

Jaman terus berubah selama bumi masih berputar. Meski bumi berputar, waktu berjalan secara linear dan bukan sirkular, dalam artian masa yang sudah kita lewati tidak dapat kita ulangi lagi, dengan kata lain kita tidak bisa memutar mundur waktu. Masa secara garis besar dibagi atas tiga rentang waktu yaitu masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Past, Present, Future. Atau bisa juga kita bagi dengan hari kemarin, hari ini dan besok. Yesterday, Today, Tomorrow. Kita tidak bisa mengulang masa lalu. Sekali waktu berjalan, waktu di belakangnya tidak lagi bisa kita utak atik. Kita tidak bisa memutar balik jam untuk kembali ke masa lalu.The past, or yesterday, is done. We can never turn back the clock and change anything that has happened in the past. Sementara untuk masa depan, tidak satupun kita yang bisa tahu pasti apa yang akan terjadi disana. Kita hanya bisa memprediksi, tetapi tidak akan pernah secara pasti mengetahuinya. Kita bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi sedetik lagi.

Satu-satunya masa yang bisa kita isi adalah HARI INI. Today, present time. Pertanyaannya mau diisi dengan apa? Isi dengan malas-malasan atau dengan hal-hal yang buruk, atau isi dengan melakukan yang terbaik. Yang sesuai dengan Firman, yang memberkati banyak orang, yang memuliakan Tuhan bukan mempermalukan Tuhan. Hari ini, itulah satu-satunya yang ada dalam kontrol kita. Mungkin ada banyak kesalahan yang pernah kita buat dan kita tidak bisa mundur ke waktu yang sudah berlalu dan memperbaikinya. Tetapi kita bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah kita buat di masa lalu dengan perubahan ke arah yang lebih baik yang kita lakukan hari ini. Dan apa yang kita putuskan hari ini akan sangat mempengaruhi seperti apa kita kelak di masa depan.

Waktu saat ini yang sedang kita jalani sangatlah penting dan akan sangat menentukan arah kemana kita akan menuju. Ayat bacaan hari ini mengingatkan kita akan pentingnya memperhatikan baik-baik segala sesuatu yang sedang kita jalani sekarang. "Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa." (Ibrani 3:12-13). "but instead warn (admonish, urge, and encourage) one another every day, as long as it is called Today, that none of you may be hardened [into settled rebellion] by the deceitfulness of sin [by the fraudulence, the stratagem, the trickery which the delusive glamor of his sin may play on him]." 

Lihatlah betapa pentingnya pesan ini yang mengingatkan kita agar saling mengingatkan untuk tidak terjebak tipu daya dosa HARI INI juga selama kesempatan atau masa untuk itu masih ada. Kita tidak boleh menutup mata terhadap diri kita sendiri dengan terus memberi toleransi kepada dosa untuk terus menggerogoti kita. Di satu sisi kita perlu mengingatkan orang yang tersesat, disisi lain kita sendiri pun pasti masih membutuhkan nasihat, teguran atau peringatan dari orang lain yang dekat dengan kita. Jika mereka menutup mata dan membiarkan kita tersesat, bukankah kita sendiri yang rugi? Begitu pula saudara-saudari kita yang masih melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan membutuhkan orang yang mau mengingatkan mereka, dan itu menjadi tugas kita. Sebuah panggilan untuk menjadi terang dan garam bukan saja berarti bahwa kita harus berbuat baik dalam hidup kita, tetapi termasuk pula di dalamnya untuk menerapkan prinsip "saling", saling mengingatkan, saling menasihati dan saling mendukung dalam proses untuk terus semakin serupa dengan Kristus.

(bersambung)

No comments:

Kacang Lupa Kulit (5)

 (sambungan) Kapok kah mereka? Ternyata tidak. Bukan sekali dua kali bangsa ini melupakan Tuhannya. Kita melihat dalam banyak kesempatan mer...