Wednesday, February 20, 2013

Orang Bijak

webmaster | 1:00:00 PM |
Ayat bacaan: Amsal 1:5
=================
"baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan"

orang bijakKata bijak semakin jarang kita dengar, kecuali lewat bibir pemerintah dalam bentuk kata 'kebijakan'. Orang yang bijak dalam kamus bahasa Indonesia didefenisikan sebagai orang yang selalu menggunakan akal budinya, pandai, atau juga bijaksana. Semakin jarangnya kata ini sejalan pula dengan manusia yang semakin jarang mempergunakan akal budinya. Hampir setiap hari di berbagai media kita melihat orang-orang yang sumbu emosinya pendek, mudah tersulut atau terpancing, tidak sabar dan hanya mementingkan diri sendiri atau kelompok masing-masing. Melihat kualitas tinggi dari orang yang bijak, tentu kita semua ingin bisa menjadi salah seorang diantaranya. Seperti apa sebenarnya orang yang bijak itu? Apakah Alkitab mengatakan siapa orang yang dikatakan bijak itu? Jawabannya tentu saja ada. Jauh-jauh hari Salomo sudah mengatakan siapa yang sebenarnya disebut sebagai orang bijak, dan apa yang harus kita miliki agar bisa menjadi seperti itu.

Salomo di awal kitab Amsal mengatakan: "baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan" (Amsal 1:5). Disini kita bisa melihat bahwa agar bisa menjadi bijak, hendaklah kita mau mendengar dan senantiasa haus akan ilmu pengetahuan. Selanjutnya orang yang bijaksana hendaknya selalu punya bahan pertimbangan yang luas dan tidak terlalu cepat menyimpulkan sesuatu hanya menurut pendapatnya sendiri. Masih ada begitu banyak hal yang belum kita ketahui, yang dapat menambah pengetahuan kita akan segala sesuatu, dan akhirnya bisa menjadikan kita sebagai orang dengan wawasan pemikiran luas serta bijaksana. Ketika menghadapi suatu persoalan, kita akan mampu melihat dari berbagai sisi dengan lebih tenang. Terkadang kita hanya ingin mendapat jawaban yang cepat, tapi sesungguhnya untuk membuat hidup menjadi lebih kuat, kita membutuhkan lebih banyak lagi pengetahuan dan kebijaksanaan yang bisa kita peroleh dengan banyak mendengar dan mau tetap belajar.

Jangan lupa pula bahwa Alkitab sudah memberitahukan darimana hikmat sebenarnya berawal. "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Amsal 9:10). Dan lihatlah kaitannya antara hikmat dan bijak seperti yang tertulis dalam kitab Mazmur. "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya." (Mazmur 111:10).  Awal dari hikmat itu adalah takut akan Tuhan, dan semua orang yang memilikinya akan tampil menjadi orang-orang bijak, orang yang selalu mau mendengar nasihat orang lain terutama nasihat atau teguran Tuhan, dan mau terus belajar untuk lebih baik lagi. Tidak ada orang yang sudah tahu segalanya. Kita masih harus terus belajar selama kita masih mampu untuk itu. Jangan pernah gengsi untuk bertanya kepada orang lain. Kemudian dengarkan lawan bicara dengan baik, dan berilah kesempatan pada mereka untuk mengungkapkan ide,

Ada kalanya kita perlu menyampaikan pendapat, ada kalanya kita harus diam dan memberi kesempatan pada orang lain untuk berbicara. Di saat kita diam dan mendengar, disana kita menghargai mereka dan memiliki kesempatan untuk menyerap dan memahami hal-hal baru. Memasang gengsi terlalu tinggi atau bersikap sok tahu hanya akan merugikan kita sendiri. Terhadap suara Tuhan pun demikian. Jangan berdoa hanya satu arah, hanya menjadikan doa sebagai sarana untuk menyampaikan berbagai keinginan dan permintaan ini-itu saja, tapi pakailah doa sebagai saat-saat indah dalam hubungan dengan Tuhan, dimana kita mendengarkan apa kata Tuhan, pesan, nasihat maupun teguran dengan hati yang lapang. "...Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" (Ibrani 4:7). Ingatlah bahwa sesungguhnya Tuhan terus berbicara mengingatkan diri kita agar jangan sampai tersesat dan terjatuh, baik lewat hati nurani, nalar ataupun dari pengalaman kita sendiri atau orang lain. Jangan sampai kita lalai,melewatkan banyak kesempatan untuk bertumbuh dan menjadi orang bebal. "Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya." (Amsal 1:32). Miliki roh yang peka agar kita selalu bisa mendapat berbagai masukan dari hal disekeliling kita maupun dari orang lain. Ketika kita berpura-pura tahu segalanya, disitulah kita melewatkan kesempatan untuk ditambahkan.Ingin menjadi orang bijak? Jadilah orang yang takut akan Tuhan, mau mendengar dan punya kerinduan untuk terus belajar.

Belajarlah dengan mendengar lewat hati yang lembut

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker