(sambungan)
4. Orang yang meletakkan istananya di atas rumah Tuhan mengalami teguran bahkan hukuman
Bangsa Israel pada masa itu mengalami masalah akibat keputusan mereka tidak mementingkan atau mempedulikan bait Tuhan. Mereka bekerja, tapi tidak memperoleh hasil sesuai jerih payah mereka. Itu bisa kita baca dalam Hagai pasal 1. "Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!" (ay 6).
Banyak menabur benih, tapi hasilnya jauh dari yang diharapkan. Makan sih makan, tapi tidak kenyang. Masih bisa minum, tapi tidak puas. Punya pakaian, tapi tidak cukup untuk menghangatkan badan. Dan tampaknya badai inflasi pun terjadi pada saat itu, hingga dikatakan upah yang mereka dapat seperti ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang, atau kantong yang bolong. Uang yang didapatkan dengan susah payah bocor terbuang entah kemana. Ada 'ngengat' dan 'karat' yang menggerogoti sehingga tidak ada yang bersisa, kalau tidak malah merugi.
Penyebab itu terjadi bisa macam-macam, tapi salah satunya bisa terjadi dari kekeliruan kita dalam menempatkan Tuhan dalam skala prioritas kita. Itu bisa mendatangkan masalah, bahkan peringatan maupun hukuman dari Tuhan. Kalau kita sudah bekerja lebih keras tapi bukannya mendapat lebih banyak melainkan habis lebih cepat, bukannya maju tapi mundur, maka ada baiknya kita memeriksa dahulu urutan kepentingan dalam hidup kita sebelum kita buru-buru menyalahkan Tuhan. Akan hal ini, Tuhan melalui Hagai mengingatkan bahwa yang mengendalikan hujan dan panen adalah Tuhan. Ada kalanya Tuhan menahan berkatNya bahkan memberi kita pelajaran karena ingin kita menata ulang prioritas kita terlebih dahulu.
Yesus sudah mengingatkan kita akan hal ini dalam banyak kesempatan. Selain bahayanya mengejar harta dunia dimana ada ngengat dan karat yang bisa membuat semuanya ludes sia-sia, perhatikan pula ayat berikut ini: "Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." (Yohanes 6:27). Betapa seringnya kita gagal atau lupa memahami hal ini. Kita mengejar makanan yang dapat binasa, the foods that perish, tapi lupa mengejar makanan yang akan bertahan sampai kehidupan yang kekal, instead we are forgetting the food that endures until the eternal life.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Prioritas (9)
Thursday, December 14, 2023
Prioritas (9)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Perempuan Samaria di Sumur
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment