Saturday, September 10, 2016

Hal-hal yang Mencemari Kekudusan (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)


1. Every kind of evil (Segala jenis atau bentuk kejahatan)

Ada ayat yang secara tegas menyatakan bahwa kita harus menjauhkan diri dari segala macam bentuk kejahatan. "Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan." (1 Tesalonika 5:22). Dalam bahasa Inggris ayat ini berbunyi seperti berikut: "Abstain from evil [shrink from it and keep aloof from it] in whatever form or whatever kind it may be." Jauhi kejahatan sebagai buah-buah karya iblis apapun bentuk dan jenisnya.

Mengacu kepada hal ini kita harusnya berpikir ulang akan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan atau bisa mengarahkan kita kepada kejahatan sebelum kita melakukannya. Mengambil bagian dalam berbagai jenis kejahatan akan merusak kesehatan rohani kita dan membuat kita kehilangan janji-janji Tuhan. Kalau dosa yang jelas-jelas 'besar' mungkin mudah kita hindari. Tapi sayangnya kita sering lengah terhadap dosa-dosa yang dianggap kecil. Kita pikir itu tidak apa-apa dan kemudian memberi toleransi atasnya. Kita tidak membunuh, tidak mencuri, tapi mengabaikan potensi kehancuran lewat dosa-dosa seperti berbohong, menilep uang sedikit, mark up harga, mengkonsumsi sesuatu yang buruk saat bergaul, pergaulan bebas dan sebagainya. Kita harus berhenti memberi toleransi-toleransi akan kesalahan seperti ini, karena berapa besar pun ukurannya menurut kita, jika kita biarkan terus akan membawa dampak dalam eskalasi yang terus meningkat.

Alkitab sudah mengingatkan hal itu: "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:14-15). Dari ayat ini kita bisa melihat sebuah rentetan dalam eskalasi meningkat. Berawal dari keinginan daging yang kita turuti dan biarkan, kita kemudian terpikat dan terseret, membiarkan semua itu terjadi. Pada suatu ketika itu berbuah dan melahirkan dosa. Dan ketika dosa matang, ia melahirkan maut. Mulanya biasa, ujungnya fatal. Itulah sebabnya kita harus menutup celah sekecil apapun terhadap bentuk-bentuk perbuatan jahat supaya jangan sampai maut yang kemudian menjadi bagian kita.

2. Pertengkaran akibat soal-soal yang dicari-cari, masalah-masalah sepele atau sebenarnya tidak layak untuk jadi masalah

Kita bisa lihat dalam 2 Timotius 2:23 dimana hal ini diingatkan. "Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran." Ayat yang kurang lebih sama bisa kita temukan dalam Titus. "Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka." (Titus 3:9). Benar, seringkali mungkin bukan kita yang memulai. Kitanya baik-baik saja, tetapi selalu saja ada orang yang akan memancing perselisihan lewat segala cara, termasuk lewat perdebatan=perdebatan yang biasanya sia-sia belaka alias tidak ada gunanya. Karena itu jika ada yang memancing pertengkaran dalam bentuk apapun, kita harus bisa menjaga hati agar tetap tenang dan jangan membiarkan diri kita terpancing. Apa yang harus kita lakukan justru adalah berusaha melakukan pekerjaan yang baik. "Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia." (ay 8).

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker