Sekali lagi mari kita perhatikan ayat ini. "Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia." (Yohanes 9:5). Lalu setelah Yesus tidak lagi berada di dunia, siapa yang akan bertindak sebagai terang? Perhatikan bahwa Tuhan tetap menerangi anda dengan cahaya kemuliaanNya. Tugas dan panggilan untuk mejadi terang beralih kepada kita. Kata Yesus: "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:14-16). Ini merupakan sebuah panggilan bagi kita semua yang mendapat terang Kristus untuk mampu menjadi sumber terang di dunia ini. Artinya, lewat tindakan dan perbuatan, tingkah laku dan gaya hidup kita, seharusnya kita mampu menjadi terang yang bisa menarik perhatian orang lain dalam hal-hal yang positif. Sebagai warga Kerajaan Surga, kita seharusnya bisa tampil beda dengan dunia dan membawa terang rohani ke dalam dunia yang gelap ini.
Terang berbicara mengenai menjadi contoh yang baik, memancarkan cahaya yang mampu membuat orang lain bisa melihat kemuliaan Tuhan. Seharusnya kita bisa menjadi contoh dengan hidup berbeda dengan kebiasaan dunia yang tidak baik bukannya malah ikut terseret arus kesesatan. Alangkah ironis apabila kita mengaku sebagai pengikut Kristus tapi hidup masih saja penuh ketakutan, kekhawatiran, selalu terlihat cemas. Atau terus melakukan perbuatan tidak jujur, tipu menupu dan sebagainya. Bersikap tidak bersahabat dan kasar terhadap bawahan. Atau keluarganya tidak bisa menjadi contoh teladan karena penuh dengan pertengkaran, keributan bahkan kekerasan. Ketahuilah bahwa sebagai penyandang status anak-anak Allah, kita menjadi pusat perhatian orang. Bukankah memalukan kalau kita malah menunjukkan hal-hal negatif ketimbang positif? Bukan menjadi terang, tapi malah menjadi batu sandungan? Bukannya memberikan teladan, tapi malah menjadi tertawaan? Itu akan membuat orang bukannya mengenal Kristus, tapi malah menjadi semakin anti-pati. Di tengah dunia yang semakin lama semakin kelam dan suram ini seharusnya kita bisa berperan menjadi terang di dunia sehingga orang akan bisa menyaksikan bagaimana terang Kristus yang berada di dalam ternyata kita sungguh sanggup memberikan perbedaan nyata. Dan itu semua akan terlihat jelas dari cara hidup kita.
Menjadi terang merupakan kewajiban kita yang percaya kepadaNya. Meski merupakan kewajiban, Tuhan masih pula melimpahkan begitu banyak berkat jika kita mau menjadi pelaku-pelaku firman yang benar. Orang-orang dunia bisa berhimpun datang menuju Kristus jika kita semua mampu menjadi terang seperti yang diharapkan Tuhan. Oleh karenanya kita harus senantiasa menjaga diri kita, segala yang kita perbuat, gaya dan cara hidup kita agar dapat selalu memancarkan terang. Jangan sampai terang kita meredup dan kalah dikuasai kegelapan. "Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan." (Lukas 11:35). Hiduplah senantiasa dengan menjaga kekudusan dan ketaatan, berikan keteladanan yang baik, hingga kehidupan kita bisa menjadi kesaksian nyata dimana orang akan bisa melihat bagaimana luar biasanya hidup berjalan bersama Kristus. Bangkitlah, dan menjadi teranglah, agar semua orang bisa melihat kemuliaan Tuhan bersinar terbit bercahaya atasmu.
Jadilah terang yang penuh daya tarik dan mampu menyatakan betapa luar biasanya hidup bersama Kristus
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
No comments:
Post a Comment