Thursday, October 15, 2015

Tidak Mengenal Tuhan (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Hosea 4:6a
===================
"Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah"

Tingkat kecelakaan lalu lintas di negara kita terbilang tinggi. Apa yang sering menjadi penyebabnya adalah kegemaran banyak orang melanggar rambu lalu lintas. Pengendara sepeda motor yang melawan arus, kendaraan yang menerobos lampu merah rasanya menjadi penyebab terbesar terjadinya banyak kecelakaan yang seringkali merenggut nyawa. Bukankah mereka punya SIM? Mungkin, tapi itu ternyata tidak serta merta menjamin para pengendara mengenal seluruh rambu yang ada. Sebagian memiliki SIM bukan lewat jalur yang benar melainkan dengan sistim tembak, sehingga mereka tidak akan mengenal seluruh rambu dengan benar. Antara rambu P dan S yang disetrip miring warna merah saja banyak yang masih bingung membedakannya. Kalau kenal saja tidak, bagaimana mereka bisa memahami? Dan kalau tidak paham, bagaimana mau mengharapkan mereka patuh? Belum lagi mereka yang sebenarnya paham arti rambu tapi memang dengan sengaja melanggarnya. Kalau kesadaran dan pemahaman masyarakat akan peraturan lalu lintas masih seperti itu, bagaimana mungkin kita mengharapkan menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas? Sekedar bisa mengemudi saja tidaklah cukup. Sekedar tahu beberapa rambu saja tidak cukup. Kita perlu mengenal pengetahuan umum mengenai rambu-rambu yang ada dan tata cara berkendara lainnya. Kita perlu tahu mengapa rambu itu ada, alias mengenal tujuan rambu dibuat. Pengenalan yang benar selain bisa menjaga ketertiban dan kelancaran di jalan tapi juga mampu menghindarkan kita dari kecelakaan dan berbagai musibah lainnya.

Itu sama halnya dengan dengan pengenalan kita akan Tuhan. Banyak orang yang mengaku percaya Tuhan, tapi sesungguhnya tidak cukup mengenalNya atau malah tidak mengenal sama sekali, baik mengenal pribadiNya dan peraturan atau ketetapanNya. Orang bisa berdalih bahwa mereka sudah ke gereja, atau sudah berdoa. Benar, tapi kenyataannya ada banyak orang yang melakukan itu semua bukanlah atas dasar yang benar melainkan sekadar menjalankan rutinitas, karena disuruh orang tua, karena kebiasaan, tradisi dan alasan-alasan lainnya di luar kerinduan untuk mengenal Tuhan secara lebih dalam lagi. Hal-hal seperti ini jika tidak dicermati akan membuat kita tidak kunjung mengenal pribadi dan ketetapan Tuhan, dan ketidaktahuan itu bisa mengarahkan kita kepada kebinasaan.

Binasa? Ya, binasa. Itu yang diingatkan kepada kita lewat Firman dalam kitab Hosea. Disana kita bisa mencermati kenapa Israel akhirnya binasa. Bukan karena Tuhan bertindak semena-mena, kejam terhadap umatNya sendiri, tetapi justru karena kelakuan mereka sendiri. Kelakuan yang buruk yang terus dibiarkan berlarut-larut. Itulah yang kemudian mendatangkan murka Tuhan.

Di dalam kitab Hosea hal tersebut disebutkan dengan jelas. "Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah" (Hosea 4:6a). Agak aneh memang kalau kita renungkan ayat ini. Bukankah bangsa Israel pada saat itu sudah mengalami langsung penyertaan dan pertolongan Tuhan dalam begitu banyak kesempatan? Kalau begitu, bagaimana mereka bisa dikatakan tidak mengenal Allah yang sudah menyatakan diriNya kepada mereka berulang-ulang? Hosea pasal 4 ini perikopnya berjudul "Menentang imam dan bangsa yang tidak setia". Tidak setia. Itu salah satu tanda bahwa kita tidak mengenal Tuhan, Tidak tahu bagaimana kesetiaan itu menjadi sebuah dasar utama untuk menerima anugerahNya dan tidak tahu pula bahwa pembangkangan akan menjauhkan kita dari penggenapan semua janjiNya bahkan akan menjadi sumber kehancuran bagi kita sendiri.

Mari kita kaji lebih jauh. Pasal ini dimulai dengan: "Dengarlah firman TUHAN, hai orang Israel, sebab TUHAN mempunyai perkara dengan penduduk negeri ini, sebab tidak ada kesetiaan dan tidak ada kasih, dan tidak ada pengenalan akan Allah di negeri ini." (ay 1). Dari ayat pembuka ini dengan jelas disebutkan bahwa ada tiga alasan penting yang saling terkait yang bisa mendatangkan malapetaka bagi kita, yaitu:
- Tidak setia
- Tidak memiliki kasih, dan
- Tidak mengenal Allah.
Ini adalah tiga hal yang wajib kita perhatikan, tiga hal  yang bisa menjadi awal datangnya kehancuran dan kebinasaan apabila tidak diperhatikan dan dibiarkan terus menjadi bagian dalam hidup kita.

Apa sebenarnya yang diperbuat bangsa Israel pada waktu itu? Kelakuan memang sudah termasuk sangat keterlaluan. Dengan jelas disebutkan mereka "hanya mengutuk, berbohong, membunuh, mencuri, berzinah, melakukan kekerasan dan penumpahan darah menyusul penumpahan darah." (ay 2). Bayangkan perilaku-perilaku keji seperti itu dilakukan oleh bangsa yang sudah mengalami Tuhan berulang-ulang, bangsa yang seharusnya mengenal Tuhan tapi ternyata sama sekali tidak mencerminkan itu dalam perbuatan-perbuatan mereka.

Dalam ayat 6 disebutkan pula bahwa para imam yang seharusnya jadi tulang punggung justru memalingkan muka dari ajaran Tuhan. Kegagalan para imam tidak hanya berbicara mengenai para pendeta, pelayan Tuhan, tapi lebih luas lagi mengacu kepada orang percaya secara umum. Mengapa? Sebab sudah disebutkan bahwa kita menjabat status sebagai "imamat yang rajani" (1 Petrus 2:9) atau "imam-imam bagi Allah" seperti yang tertulis dalam Wahyu 1:5-6. Semua pembangkangan yang keterlaluan ini sungguh menggambarkan betapa umat Tuhan bisa terjatuh pada tiga hal penting ini. Mereka tidak memiliki kasih, tidak setia dan tidak mengenal Sang Pencipta yang sudah begitu banyak memberkati mereka. Ini membuat Israel akhirnya harus menanggung konsekuensi yang begitu berat.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker