(sambungan)
Di mata Tuhan perihal kesabaran menjadi sangat penting. Begitu penting sehingga Firman Tuhan mengatakan "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota" (Amsal 16:32).
Kurang apa lagi hebatnya seorang pahlawan? Everybody wants to be a hero. Pahlawan dimanapun dikenal dengan kegigihan mereka memperjuangkan sesuatu hingga titik darah terakhir. Tidak jarang para pahlawan ini harus gugur di medan perang, mengorbankan segala yang mereka miliki dalam berjuang. Karena itulah nama pahlawan akan selalu harum dikenal sepanjang masa. Tetapi perhatikan bahwa Alkitab mengatakan ada orang yang bisa melebihi seorang pahlawan, dan itu adalah orang yang sabar.
Betapa pentingnya memiliki kesabaran dalam proses perjalanan hidup kita. Begitu penting, sehingga dikatakan bahwa orang yang memiliki sabar akan melebihi hebatnya pahlawan. Orang yang mampu menguasai dirinya akan lebih besar dari orang yang mampu merebut sebuah kota sekalipun. Hidup di dunia yang menuntut serba cepat membuat kita sering melupakan firman Tuhan yang menekankan kesabaran terhadap segala sesuatu. Sabar menderita, sabar menghadapi fitnahan, sabar menghadapi segala sesuatu termasuk menunggu datangnya pertolongan Tuhan. Itu semua akan membuat iman kita bisa terus bertumbuh semakin dewasa dan bijaksana.
Dalam penutup suratnya yang ditujukan kepada anak muda bernama Timotius, Paulus mengingatkan mengenai hal ini. "Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan." (1 Timotius 6:11).
Sebagai anak-anak Allah, kita harus menjauhi hal-hal yang negatif, yang tidak berkenan di hadapan Allah, yang bertentangan dengan Firman-firman-Nya. Apa yang harus kita tuju adalah hal-hal yang berkenan bagi Dia, salah satunya adalah kesabaran. Manusia diciptakan mempunyai emosi tapi bukan untuk dibiarkan meledak-ledak dan cepat nyala ketika berada dalam tekanan. Kita pun tidak boleh membiarkan diri kita uuntuk menyerah pada suatu titik tertentu. Itu memang manusiawi, namun kita dapat melatih diri kita untuk kuat selagi kita terus mendewasakan iman kita untuk lebih mengandalkan Tuhan lagi. Kita juga harus terus melatih diri kita untuk lebih sabar. Dan itu akan membuat kita bisa melebihi pahlawan.
Lihatlah bahwa cicak diciptakan Tuhan bukan hanya sebagai satu dari jutaan atau bahkan milyaran hewan, tetapi cicak yang setiap hari kita lihat di rumah pun bisa menjadi peringatan bagi kita untuk belajar bersabar dalam menghadapi segala sesuatu. Jika cicak yang lemah saja bisa, mengapa kita yang dilengkapi akal budi, lebih kuat dan pintar malah sulit atau tidak mampu melakukannya?
Belajarlah mengenai kesabaran dari seekor cicak. Belajarlah untuk fokus terhadap tujuan dari cicak. Belajarlah untuk bisa mempergunakan segala sesuatu yang telah diperlengkapi Tuhan untuk berhasil dari cicak. Cicak tidak menangis mengeluh karena tidak memiliki otot-otot kuat, gigi taring berbisa atau ukuran tubuh yang besar untuk bisa hidup. Cicak mempergunakan segala yang dimilikinya secara optimal, seperti kaki dan tangan yang bisa melekat di dinding dan lidah yang bisa menyergap dengan cepat untuk menangkap mangsanya. Itu terlihat tidak ada apa-apanya dibandingkan seekor singa atau harimau yang bisa menyergap buruan, tetapi cicak tidak mengeluhkan itu. Cicak tahu keterbatasannya dan tahu memaksimalkan apa yang dimiliki untuk bisa terus hidup. Alangkah banyak yang bisa kita pelajari dari seekor cicak. Tepat di depan saya saat ini ada cicak yang tengah berjalan menempel di tembok. saya bersyukur mereka hadir untuk mengajarkan saya agar bisa lebih sabar lagi dalam menjalani hidup. Mungkin anda geli atau jijik melihat seekor cicak, tetapi jangan menutup mata dan hati untuk belajar dari hewan yang satu ini. Bukanlah sebuah kebetulan kalau Tuhan menciptakan cicak seperti apa adanya dan bisa dengan mudah kita lihat setiap hari. Anda tidak perlu jauh-jauh untuk belajar mengenai kesabaran, lewat cicak yang ada di rumah anda pun anda bisa mendapatkan pelajaran berharga untuk hidup yang lebih baik dan mencerminkan nilai-nilai Kerajaan.
Miliki kesabaran seperti seekor cicak untuk berhasil dalam hidup
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Cicak Cicak di Dinding (2)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment