Ayat bacaan: 1 Korintus 15:58
========================
"Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."
Ada salah satu teman saya yang baru saja mencurahkan isi hatinya. Ceritanya ada temannya yang sering ia tolong, baik saat terdesak secara finansial maupun saat mengalami kesulitan dalam pekerjaan. Tapi setelah temannya sukses, ia lantas dilupakan. Jangankan berterima kasih, ia malah tidak membalas ketika dikontak dan bersikap angkuh saat bertemu. Teman saya merasa semua jerih payah yang ia lakukan tidak dihargai dan sia-sia saja. Padahal tidak jarang ia berkorban demi membantu temannya itu. Apa yang ia alami mungkin pernah juga dialami oleh sebagian dari kita. Ada saja orang yang melupakan orang-orang yang berjasa dalam hidupnya bagai membalik telapak tangan. Begitu sukses mereka langsung lupa akan kebaikan hati orang lain yang dahulu giat membantu.
Sekarang mari kita pakai ilustrasi di atas kepada jerih payah kita untuk melayani Tuhan. Mungkin anda pun pernah mengalami gesekan dalam pelayanan, merasa bahwa apa yang anda lakukan sia-sia saja. Sudah serius melayani masih saja disepelekan, terus dikritik tanpa pernah mendapat satupun pujian atau kata yang membesarkan hati. Lagi-lagi itu bisa terjadi. Mengapa? Karena tetap dalam pelayanan kita bersinggungan atau berhadapan dengan sesama manusia yang tidak sempurna. Bisa jadi mereka tidak biasa memuji dan memberi masukan karena ingin hasil terbaik, bisa jadi suasana hatinya sedang tidak enak ketika menyampaikan kritikan sehingga terdengar kurang pantas, atau memang mereka sengaja melakukan itu dengan berbagai alasan. Semua mungkin saja. Tapi satu hal yang pasti, kita harus menjaga hati kita agar tidak menjadi dingin dan kemudian memutuskan untuk berhenti melakukan pekerjaan Tuhan, baik di dunia pelayanan gereja maupun kehidupan nyata. Saat itu terjadi, kita sebaiknya kembali kepada inti dari melayani Tuhan yaitu untuk melakukan kewajiban dan menyatakan kasih kepada Tuhan yang sudah terlebih dahulu mengasihi kita. Jika itu yang jadi pegangan maka kita tidak akan mudah goyah saat mengalami perlakuan tidak menyenangkan, karena fokus pandangan terarah bukan kepada manusia melainkan kepada Tuhan.
Pertanyaannya, bagaimana jika hal yang sama kembali terjadi? Bagaimana kalau Tuhan lupa terhadap semua jerih payah yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya dalam melakukan pekerjaan Tuhan? Berbeda dengan manusia, Tuhan tidak akan pernah lupa terhadap segala sesuatu yang kita lakukan dengan sebaik kemampuan kita untuk memuliakan namaNya. Dari mana kita bisa mendapat kepastian akan hal itu? Jawabannya, itu tertulis dengan jelas di dalam Alkitab.
Ayatnya hadir lewat Paulus saat mengingatkan jemaat di Korintus agar terus bertekun dan jangan lelah atas jerih payah mereka. "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58). Paulus menyampaikan seruan agar kita tetap teguh dan tidak goyah, giat dalam melakukan pekerjaan Tuhan, karena Tuhan akan selalu memperhitungkan segala jerih payah yang kita lakukan hingga yang terkecil.
Selain Paulus dalam surat 1 Korintus, Penulis Ibrani mengatakan seperti ini: "Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang." (Ibrani 6:10). Tuhan itu Maha Adil. Dia tidak akan pernah lupa akan pekerjaan dan kasih yang kita tunjukkan pada sesama. Segala sesuatu, yang kecil sekalipun yang kita perbuat atas kasih kepada sesama kita besar artinya di mata Tuhan. Dan itu disampaikan oleh Yesus sendiri. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku" (Matius 25:40). Lihatlah betapa besar penghargaan dari Tuhan atas apa yang kita lakukan untuk orang lain, terutama terhadap yang paling hina di mata dunia. Kata "segala sesuatu" mengacu pada segala perbuatan kita tanpa memandang besar kecilnya usaha itu. Mungkin saking kecilnya orang tidak melihat, tidak ada yang memperhatikan, tetapi tetap saja itu besar nilainya di mata Tuhan.
Karenanya, teruslah giat dalam melakukan apa yang menjadi panggilan atau bagian anda saat ini. Apapun hasil yang anda dapatkan, apapun kata orang, jangan pernah kecewa, menyesal, goyah apalagi menyerah. Sepanjang anda telah melakukan yang terbaik, percayalah Tuhan mengetahui itu semua dan tidak akan lupa atau lalai akan semua itu. Orang boleh saja menyepelekan atau memandang rendah usaha anda, atau mereka sama sekali tidak melihat dan tidak peduli, tetapi Tuhan di atas sana selalu melihat dan akan bangga terhadap usaha anda. Kita harus menjaga agar roh kita tetap menyala-nyala dalam melayani Tuhan lewat kegiatan-kegiatan kita. "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11). Semangat, kesungguhan dan keseriusan kita akan selalu diperhatikan dan diperhitungkan Tuhan. Mungkin saat ini hasilnya belum tampak, tapi bahkan dalam proses yang belum menghasilkan sesuatu yang nyata itu pun Tuhan sudah menghargainya terlebih dahulu. Kalau manusia mementingkan hasil jadi, Tuhan mementingkan proses. Kalau manusia tidak menilai itu penting, Tuhan menghargai setiap langkah dengan sangat besar. Manusia di dunia boleh lupa, boleh meremehkan, boleh mengejek atau bahkan menghina, tetapi selalu ada upah yang Tuhan sediakan untuk setiap jerih payah yang kita lakukan demi kemuliaanNya.
Manusia bisa lupa, tapi Tuhan tidak akan pernah lupa. Tetaplah semangat!
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Tuhan Tidak Akan Pernah Lupa
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment