Saturday, December 20, 2014

I'm Dreaming of a White Christmas

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Mazmur 51:9
====================
"Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!"

"I'm dreaming of a white christmas, Just like the ones I used to know..." Anda tentu kenal dengan lirik awal dari sebuah lagu Natal ini. Lagunya berjudul "White Christmas" yang pertama kali hadir pada tahun 1942. Lagu ini mendeskripsikan suasana Natal di luar sana yang mendapatkan turunnya salju pada akhir tahun sehingga menimbulkan keindahan tersendiri. Butiran salju yang putih dan bunga-bunga salju yang menempel di kaca berkilauan diterpa cahaya lampu. Udara yang dingin bisa terasa hangat dengan keindahan dominasi warna putih seperti ini. Bagi kita yang tinggal di daerah tropis, tidak jarang kita mencoba meniru dengan menempelkan kapas pada pohon terang untuk menampilkan kesan salju. Baik berkaitan dengan suasana Natal di Eropa dan beberapa negara bagian Amerika, warna putih seringkali diidentikkan dengan sesuatu yang bersih dan suci.

Dengan segala godaan akan dosa yang diakibatkan oleh rupa-rupa keinginan daging, manusia menjadi tercemar. Jika diibaratkan warna, maka kita tidak lagi putih melainkan penuh dengan berbagai noda warna. Maka seperti lirik lagu di atas, kita pun sering memimpikan hidup yang putih terlebih menjelang hari kelahiran Kristus seperti sekarang. Mudah bagi kita untuk berpikir apakah kita bisa kembali putih setelah dipenuhi atau dicemari begitu banyak noda warna. Seandainya itu terjadi pada kain, pasti sudah sangat sulit sekali bahkan rasanya tidak mungkin bisa kembali putih seperti sediakala.

Akan hal ini mari kita lihat kisah Daud. Daud adalah orang sangat dekat dan mengenal hati Tuhan. Ia juga sudah mengalami begitu banyak kuasa penyertaan Tuhan yang mampu mengatasi kemustahilan. Meski demikian, ternyata Daud masih saja tetap jatuh pada jerat dosa yang terus semakin banyak nodanya. Pada suatu hari ia tergoda dan berzinah dengan Batsyeba yang merupakan istri dari prajuritnya sendiri, Uria. Ia bahkan berbohong dan kemudian membunuh Uria, suami sah dari Batsyeba. Daud berubah dari orang yang taat Tuhan menjadi orang yang dingin dan kejam. Ia tidak sadar akan perbuatannya yang dikuasai hawa nafsu. Ia dikuasai dosa. Ia penuh noda. Jelas apa yang Daud lakukan dianggap sebagai perbuatan jahat di mata Tuhan. (2 Samuel 11:27).

Tapi Tuhan tidak membiarkan Daud terus hancur dan semakin rusak. Maka Tuhan mengutus Nabi Natan untuk datang kepada Daud dan memperingatkannya. Dihadapkan pada pelanggaran-pelanggarannya,Daud tidak dapat berkelit untuk membela diri. Daud pun mengakui bahwa ia berdosa kepada Tuhan. Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada Tuhan." (2 Samuel 12:13a). Apa jawaban Natan? "Dan Natan berkata kepada Daud: "Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati." (ay 13b). Meskipun tetap ada konsekuensi atas dosa yang telah Daud lakukan, tapi Tuhan memberi jaminan pengampunan kepadanya ketika ia menyadari dan mengakui kesalahannya.

Maka kemudian hadirlah tulisannya di Mazmur 51. Dalam Mazmur 51 Daud menuliskan rangkaian syair nyanyian yang sangat indah akan pengakuan dosa, pertobatan dan permohonan atas pengampunan Allah. "Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!" (Mazmur 51:9). Daud menyadari bahwa Tuhan mampu mentahirkan dirinya dan membasuhnya agar bersih dari dosa-dosa dan pelanggaran yang ia perbuat, dan menjadikannya kembali putih, bahkan lebih putih dari salju. Untuk memperoleh pengampunan dan kembali memutihkan dosa-dosa kita, kita harus membasuh diri kita dengan jalan mengakui dosa-dosa kita di hadapan Tuhan, segera bertobat dan memohon pengampunan turun atas diri kita. "Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku.." (Yesaya 1:17) Dan jika kita melakukan ini, firman Tuhan berkata demikian: "..Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (ay 18).

Hari Natal dimana kita memperingati kelahiran Yesus Kristus ke dunia akan kita rayakan beberapa hari lagi. Mari kita menguduskan diri, mengakui segala dosa kita, dan mintalah agar Tuhan mengampuni serta membersihkan hati kita. Dia akan selalu memberi pengampunan, bahkan memulihkan sukacita ketika kita berbalik dari jalan-jalan yang jahat dan kembali kepada jalanNya. Tuhan sanggup memutihkan dosa yang sangat merah sekalipun untuk menjadi seputih salju. Bukan salju asli yang penting dalam menyambut Natal, tapi kekudusan kita yang seputih salju lah yang penting. Mari minta pengampunan atas segala kesalahan yang kita lakukan, and let us have a white Christmas. 

Jadilah seputih salju untuk merayakan kelahiran Kristus

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker