Wednesday, January 10, 2018

Jangan Bandel (1)

webmaster | 11:00:00 PM |
 Ayat bacaan: Mazmur 81:9
====================
"Dengarlah hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, jika engkau mau mendengarkan Aku!"

Salah satu acara televisi yang saya ikuti adalah Locked up Abroad. Dalam setiap episodenya acara ini mengisahkan tentang orang-orang yang pernah mengalami pahitnya dipenjara di luar negaranya karena satu dan lain hal. Kebanyakan dari mereka tergiur keuntungan dengan melakukan tindak kejahatan seperti narkoba sehingga harus berurusan dengan hukum di negara yang sama sekali asing. Berada dalam penjara bisa sangat berbahaya karena ada begitu banyak kriminal yang tidak segan-segan menyakiti bahkan membunuh.

Salah satu episode mengisahkan seorang pria paruh baya yang pada masa mudanya sempat ditahan di sebuah negara di Amerika Selatan karena menyelundupkan obat terlarang. Ia awalnya ragu, tapi karena diyakinkan bahwa itu aman dan sudah biasa dilakukan oleh sindikat yang merekrutnya, ia pun kemudian memberanikan diri mencoba. Satu-dua kali ia memang berhasil mengelabui petugas dan memperoleh tepat seperti yang dijanjikan oleh sindikat tersebut. Beberapa kali ia berjanji bahwa itu adalah kali terakhir karena ia kuatir tertangkap, namun layaknya jebakan dosa, sekali kita masuk biasanya kita sulit keluar. Ia pun terus melakukan dan terus berjanji berhenti setelahnya.

Suatu kali ia mengatakan bahwa dorongan untuk berhenti sangat kuat dalam hatinya. Ia merasa benar-benar harus menolak tugas selanjutnya dan berhenti. Tapi tentu saja sindikat tersebut tidak mau kehilangan kurir. Mereka membujuk dan menjanjikan upah dobel. Rohnya yang lemah dikuasai kedagingan membuatnya mengabaikan peringatan suara hati. Benar saja, ia kemudian ditangkap di perbatasan dan masuk ke dalam penjara, dimana ia mengalami tekanan dan siksaan dari gang yang berpengaruh disana. Setelah sekian tahun ia akhirnya ia bisa kembali ke negaranya. Sambil menangis ia berkata, "Saya sangat menyesal sudah menghancurkan harapan orang tua dan anak istri saya. Saya menghimbau semuanya, kalau hati nurani anda mengingatkan, dengarkanlah segera supaya anda tidak harus mengalami apa yang terjadi pada saya."

Kebandelan, keras kepala dan keras hati yang mengabaikan seruan peringatan lewat hati nurani bisa mendatangkan celaka. Masih untung ia bisa keluar dan berbagi pengalaman buruknya untuk menjadi peringatan bagi penonton. Bagaimana kalau ia harus kehilangan nyawa atau anggota tubuhnya dengan cara sadis saat berada dalam tempat yang ia katakan hell on earth? Itu pun mungkin terjadi. Padahal ia sejak awal sudah merasa diingatkan, tetapi ia memilih untuk mengabaikan dan mengikuti dagingnya yang tergiur oleh uang dan pengakuan orang lain, dalam hal ini sindikat perdagangan obat terlarang.

Dalam kasus yang mungkin tidak separah itu, pernahkah anda merasa menyesal setelah mengalami sesuatu yang buruk karena bandel dan tidak mau mendengarkan nasihat orang tua, pasangan, teman atau orang lain? Kebandelan atau sikap keras kepala kita kerap membuat kita harus belajar lewat rasa sakit yang timbul dari pengalaman pahit alias learning from the hard way.

Padahal kalau saja kita mau sedikit saja patuh, semua itu harusnya tidak perlu kita alami. Pada waktu kecil adik saya yang memang tergolong nakal dan tidak bisa diam terjatuh di dalam kelas setelah berlari melompati meja-meja kelas saat masih di sekolah dasar. Bibir dan giginya terbentur ujung meja, mengakibatkan gignya patah dan bibirnya sobek lumayan panjang. Sampai hari ini bekas sobek itu masih kasat mata terlihat, padahal kejadiannya sudah sangat lama. Gigi serinya yang patah waktu itu disarung dengan gigi palsu. Sampai saat ini ia tidak bisa mengunyah apa-apa di depan. Orang tua saya sudah begitu sering mengingatkannya agar jangan nakal, tapi ia terus bandel. Dan konsekuensi itulah yang harus ia terima dimana dampaknya masih berbekas sampai puluhan tahun berikutnya.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker