Ayat bacaan: Markus 4:19
=================
"Then the cares and anxieties of the world and distractions of the age, and the pleasure and delight and false glamour and deceitfulness of riches, and the craving and passionate desire for other things creep in and choke and suffocate the Word, and it becomes fruitless."
Suatu kali saya hendak memetik daun jeruk purut di taman belakang untuk dipakai memasak. Karena itu baru pertama kali, saya tidak menyadari kalau pohon jeruk ini ternyata punya begitu banyak duri pada ranting-rantingnya. Dan saya pun tertusuk lumayan dalam. Duri itu kecil saja ukurannya. Tapi rasa sakit yang ditimbulkan bisa sangat mengganggu. Bukan cuma perih, tapi juga nyeri yang mungkin tidak enaknya mirip-mirip bikin kesal seperti sakit gigi. Masih untung cuma luka nyeri yang saya alami, karena ada teman yang telapak kakinya sampai bengkak bernanah gara-gara infeksi akibat tertusuk duri saat berjalan di hutan. Ia sempat demam tinggi dan mengalami shock saat bisulnya ditangani dokter. Lagi-lagi, hanya duri kecil yang jadi sumber penyebab awal. Tapi lihatlah akibat yang ditimbulkan bisa cukup parah.
Dalam renungan terdahulu yang cukup panjang kita sudah melihat perumpamaan tentang penabur Firman yang disampaikan oleh Yesus langsung yang saya hubungkan dengan etos kerja petani. Kalau kemarin saya mengambil kisah ini dari Injil Matius pasal 13, kali ini mari kita lihat dari Injil Markus yaitu pada pasal 4. Secara umum apa yang ditulis oleh Matius dan Markus ini sama atau sangat mirip, hanya saja sedikit berbeda dalam hal penekanan dan detail.
Agar lebih jelas, mari kita lihat sekali lagi perumpamaan tentang penabur ini dalam Markus 4:1-20. Ada yang jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung memakannya sampai habis. (ay 4). Ini menggambarkan orang yang mendengar firman tapi tidak menganggap penting lalu tidak menyimpan dengan baik dalam hatinya. Mereka puas hanya dibagian luar saja. Kemudian iblis pun datang mengambil Firman yang ditaburkan pada mereka.
Lalu ada yang jatuh di tanah berbatu-batu (ay 5). Kita tentu sudah tahu bahwa tanaman tidak akan bisa tumbuh dengan baik apabila akarnya tidak cukup dalam menembus tanah. Kerasnya batu tentu membuat tanah tipis sehingga akar tidak bisa menembus bebatuan. Tanamannya tumbuh, tapi tidak bertahan lama. Seperti itulah orang yang menerima Firman Tuhan tetapi hatinya keras bagai timbunan batu. "Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad." (ay 16-17).
Kerasnya media tanam, dalam hal ini hati membuat Firman hanya singkat umurnya dalam hati yang keras membatu. Tipe orang dengan hati keras seperti ini menyambut Firman dengan gembira, tetapi mereka gagal fokus dan akhirnya terjebak menjadi komentator pendeta yang kotbah, lebih mementingkan aspek-aspek hiburan dan meski mendengar, mereka bisa menolak kebenarannya. Tidak mengherankan kalau orang-orang seperti ini mudah menyerah, gampang diombang-ambingkan berbagai pengajaran lain. Kenapa? Karena:
1. hatinya keras, sehingga:
2. benih yang ditanam tidak punya akar yang kuat, padahal tanaman butuh punya akar kuat dan dalam menembus tanah agar bisa tumbuh baik.
Karena tidak punya akar kuat, imannya tipis dan gampang patah saat diterpa goncangan bahkan sedikit saja. Kalau Tuhan tidak cepat bertindak, mereka pun cepat kecewa, menuduh Tuhan macam-macam dan kemudian segera beralih pada alternatif-alternatif lain yang ditawarkan dunia dan kegelapan. Berbeda dengan yang di pinggir jalan, mereka ini menerima Firman Tuhan dengan gembira, tetapi sayangnya tidak menghasilkan yang baik karena hati sebagai media tanamnya keras berbatu-batu.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Duri, Kecil tapi Berbahaya (1)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment