Sunday, February 22, 2015

Sombong Rohani

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Yohanes 8:7
=====================
"Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."

Menjadi lebih baik dalam hal keimanan dan pemahaman akan kebenaran firman Tuhan merupakan keinginan kebanyakan orang percaya. Sayangnya dalam proses belajar, ada banyak orang yang terjebak pada kekeliruan dalam memandang orang lain. Apabila kita tidak hati-hati, ada roh kesombongan yang akan siap membuat kita berpikir bahwa kita paling kudus, paling suci atau paling rohani. Kalau sudah begitu, kita pun mulai tergoda untuk menghakimi orang lain. Kita mudah menilai orang lain berdosa bahkan menghujat dan menuduh. Bisa antar pribadi, bisa pula secara kelompok atau lembaga. Alangkah ironisnya ketika kita bukannya menjadi terang tetapi malah menjadi batu sandungan. Bukannya merangkul, tapi malah membuang. Memakai atribut rohani lalu pergi kesana kemari menghakimi orang lain, bahkan lewat jalan kekerasan dan mengatasnamakan Tuhan, seolah Tuhan melegalkan sebagian orang untuk bertindak seenaknya. Sebagai anak Tuhan, kita sama sekali tidak boleh melakukan hal itu. Berproses untuk terus menjaga kekudusan dan menjadi seperti Yesus harus pula diikuti oleh sikap mengasihi dan rendah hati. Karena kalau tidak, roh kesombongan akan siap membuat kita menjadi orang-orang yang merasa berhak untuk berperan bagai Tuhan. Salah-salah, kita bisa terjebak untuk menjadi sombong rohani.

Kalau kemarin kita sudah melihat contoh lewat Zakheus sang pemungut cukai, hari ini mari kita lihat momen perjumpaan Yesus dengan perempuan berzinah yang tengah berhadapan dengan sekelompok orang yang siap merajamnya, seperti yang ditulis dalam Yohanes 7:53-8:11. Kejadian ini memberi gambaran jelas bagaimana kecenderungan orang-orang yang merasa sudah baik dan bagaimana seharusnya kita bersikap.

Ketika itu Yesus berhadapan dengan seorang wanita yang digiring orang-orang Farisi karena tertangkap basah akibat berbuat zinah. Menurut hukum Taurat, sang wanita seharusnya dirajam, dilempari batu sampai mati. Tapi lihatlah apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:7). Untunglah pada waktu itu para ahli Taurat dan orang Farisi masih mau berpikir jernih, karena kalau itu terjadi hari ini, maka bisa jadi perempuan yang tersesat ini langsung mati dirajam ramai-ramai dengan cara brutal dan beringas. Hati nurani mati, merasa paling benar dan paling suci, itu dipertontonkan oleh begitu banyak orang. Bukan saja dari orang-orang yang tidak percaya tapi juga ada di antara orang percaya.

Kembali kepada si perempuan penzinah yang hampir saja mati dilempari batu, Alkitab mencatat bahwa kemudian semua orang Farisi pergi meninggalkan Yesus dan si wanita, dan kita tahu bahwa wanita itu pun mendapat pengampunan. Jika Yesus saja memberi pengampunan kepada pendosa, mengapa dan siapa kita sebagai manusia berani-beraninya mengaku paling suci dan merasa berhak untuk menghakimi?

Belakangan Paulus berkata "Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri." (Roma 14:4). Kita tidak dalam kapasitas untuk menghakimi hidup orang lain. Bukan itu yang menjadi tugas kita. Apa yang seharusnya kita lakukan adalah mendoakan dan melayani orang-orang yang jiwanya butuh pertolongan dan jamahan Tuhan. Kita seharusnya merangkul mereka dan membawa mereka untuk mengenal Tuhan lebih dan lebih lagi. Lebih lanjut Paulus pun mengatakan bahwa urusan menghakimi itu adalah urusan Tuhan, bukan kita. "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan." (Roma 12:19).

Bagi gereja dan jemaat, jangan salah langkah dengan mengucilkan, menghempaskan dan membuang mereka yang terjatuh dalam dosa. Jika ini terjadi, bukannya membawa banyak jiwa dari luar, namun malah membuang jiwa dari dalam. Dan itu sama sekali bukan sesuatu yang diinginkan Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhan Yesus mati bukan hanya untuk kita saja, namun bagi semua umat manusia tanpa terkecuali. Tuhan membenci dosa bukan membenci orang berdosa. Justru Tuhan Yesus datang untuk orang-orang yang berdosa, agar mereka bisa selamat dan terlepas dari jerat kebinasaan. Yesus mengatakannya begini: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit." (Matius 9:12, Lukas 5:31). Begitulah besarnya kasih Tuhan buat manusia. Jika kita memiliki kasih Yesus dalam hidup kita, bagaimana mungkin kasih itu lenyap tak berbekas ketika menghadapi orang-orang yang butuh pertolongan? Kedatangan Yesus ke dunia pun justru untuk menyelamatkan mereka yang "sakit". Yesus bukan datang untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa. (Matius 9:13). Janganlah malah menjadi batu sandungan, karena jika itu yang terjadi, kita harus siap mempertanggungjawabkan dan menuai hukumannya kelak.

Kita harus serius menghindari sikap sombong secara rohani, karena itu hanya akan merugikan diri kita sendiri. Itu bukanlah cerminan dari orang-orang benar seperti yang diinginkan Tuhan. Jangan membuang mereka, tapi kasihilah dan layani dengan kasih, sebab Tuhan sendiri pun mengasihi mereka. Jangan rampas kesempatan mereka untuk beroleh pemulihan dan keselamatan. Kasih Kristus akan tercermin secara nyata lewat sikap kita yang mau merangkul orang berdosa.

Cerminkan pribadi Tuhan yang mengasihi siapapun tanpa terkecuali

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker