Tuesday, February 10, 2015

Iman Radikal Habakuk (2)

webmaster | 11:00:00 PM |
(bersambung)

Kalau kita hubungkan dengan renungan kemarin, maka iman yang radikal, seperti imannya Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang bisa tetap teguh dan tenang saat dimasukkan ke dalam api meski mereka belum tahu apakah Tuhan mau menyelamatkan mereka atau tidak. Mari kita lihat kembali ayat yang menunjukkan hal itu dengan sangat jelas. "Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." (Daniel 3:17-18). Kalau Tuhan berkenan, tentu Dia akan melepaskan dari maut. Tetapi kalaupun tidak, kami tidak akan pernah mau menggadaikan iman kami. Itu seruan ketiga tokoh luar biasa ini. Kita tahu apa yang terjadi pada akhirnya, seperti yang sering dikatakan Yesus, iman mereka telah menyelamatkan mereka.

Kembali kepada Habakuk, meskipun ia tidak mengerti mengapa Tuhan terkesan membiarkan bencana siap menghancurkan bangsa Yehuda, tapi Habakuk tahu pasti bahwa Tuhan tidak akan pernah melupakan orang-orang yang meletakkan hidupnya dalam iman yang secara setia dan radikal diaplikasikan dalam hidup, iman yang teguh dan disertai rasa percaya sepenuhnya kepada keputusan atau kehendak Tuhan tanpa kompromi.

 Di akhir kitab Habakuk, kita melihat bagaimana tingginya iman nabi yang satu ini. Iman Habakuk adalah iman yang tidak tergoncang oleh situasi apapun, bahkan dalam ketidak-mengertiannya akan keputusan Tuhan sekalipun. Habakuk mengakhiri doanya dengan keyakinan teguh. "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku." (ay 17-19).

Lihatlah dalam keadaan krisis, tekanan, ketakutan, ancaman yang kelihatannya mengerikan sekalipun, Habakuk memutuskan untuk bersikap positif dengan menggantungkan hidupnya pada iman yang setia dan percaya pada Tuhan. Itulah yang membuatnya bisa tetap bersukacita dan bersorak-sorak pada Tuhan. Sikap Habakuk didasarkan pada imannya yang secara penuh berserah pada keputusan Tuhan. Meski situasi yang ia hadapi mungkin akan terus menjadi lebih parah, namun imannya pada Tuhan ternyata radikal dan tidak goyah. Dia tetap bersorak-sorak dalam Allah yang menyelamatkan, dan itu semua terjadi karena Allah ia jadikan sebagai sumber kekuatannya.

Jika saat ini ada diantara teman-teman yang merasa iman anda mulai goyah akibat tekanan demi tekanan yang terus memukuli diri anda, kesulitan hidup yang makin meningkat, persoalan yang belum memiliki jalan keluar, atau mungkin apabila ada yang sedang merasa sulit mengerti mengapa Tuhan seolah diam terhadap persoalan anda, mari belajar dari Habakuk. Iman seteguh iman Habakuk yang tidak goncang sama sekali dalam kondisi apapun bisa membuat anda tetap beria-ria di dalam Tuhan dalam segala kondisi.  Percayalah bahwa Tuhan mampu membuat kaki anda selincah kaki rusa untuk melompati masalah-masalah itu. Meski mungkin jawaban dari Tuhan belum anda terima, iman yang percaya tidak akan pernah putus pengharapan dan tahu bahwa apapun itu tentu merupakan yang terbaik dari Tuhan bagi kita. Percayalah sepenuhnya pada Tuhan dengan segenap hati, jalanilah hidup dengan itu. Pada suatu ketika nanti anda akan bersyukur bahwa anda tidak sampai salah mengambil langkah dan tidak harus luput dari keselamatan yang sudah Dia anugerahkan lewat Kristus. Saya akan tutup dengan sebuah kutipan dari penulis yang tidak disebutkan namanya: "Sometimes, we don't have to understand what God is doing... we just have to trust Him." 

Orang benar hidup oleh iman dan kesetiaannya, oleh percayanya 

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

1 comment :

Alexander Sutanto said...

Iman yang radikal memang diperlukan untuk pertumbuhan iman kita menjadi lebih benar dan kita makin mengenal Tuhan lewat iman yang radikal.
www.a4lasting.com

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker