==================
"Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa."

Firman Tuhan mengatakan: "pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." (Efesus 5:16). Kita sudah diingatkan akan pentingnya memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin, terlebih dalam hal saling mengingatkan satu sama lain. Mengapa? Karena hari-hari ini adalah jahat. Kita hidup di dunia yang berisi banyak godaan, penyelewengan dan penyimpangan, yang jika tidak hati-hati akan sanggup menjatuhkan kita dan menghancurkan apa yang sudah kita bangun dengan baik sejak semula. Tetapi pada kenyataannya kita seringkali lebih suka menunda-nunda dan menghindar. Mungkin kita merasa segan, merasa tidak sanggup atau merasa bahwa itu bukan tugas kita. Rasa individualisme manusia semakin lama semakin menebal. Untuk menolong orang yang jelas-jelas menangis di depan kita saja sudah semakin sulit, apalagi untuk mengingatkan orang untuk bertobat, atau malah tidak peduli terhadap diri kita sendiri. Adalah baik apabila kita sudah menjaga diri kita dengan serius untuk taat, tapi jangan lupa bahwa di sekeliling kita ada banyak orang yang masih tenggelam dalam jerat-jerat dosa. Waktu yang berjalan bagi mereka sama cepatnya seperti kita dan tidak ada satupun dari kita yang tahu kapan pastinya kita dipanggil pulang. Kita cenderung menunggu sampai orang lain yang menghampiri dan mengingatkan mereka, kita cenderung berdiam diri, tetapi pernahkah kita terpikir bahwa mungkin saja kita yang dipanggil untuk itu, mengingat mereka ada di dekat kita?
Firman Tuhan mengingatkan "Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa." (Ibrani 3:13). Pesan ini mengingatkan kita agar tidak menutup mata ketika melihat ada orang-orang yang masih tersesat. Kita sendiri mungkin masih melakukan beberapa hal yang bertentangan dengan firman Tuhan, dan untuk itu kita pun membutuhkan nasihat, teguran atau peringatan dari orang lain yang dekat dengan kita. Saling mengingatkan artinya berlaku timbal balik. Jika mereka menutup mata dan membiarkan kita tersesat, bukankah kita sendiri yang rugi? Begitu pula sebaliknya. Sebuah panggilan untuk menjadi terang dan garam bukan saja berarti bahwa kita harus berbuat baik dalam hidup kita, tetapi termasuk pula di dalamnya untuk saling mengingatkan, saling menasihati dan saling bantu.
(bersambung)
No comments:
Post a Comment