====================
"Juga Aku telah menetapkan di sampingnya Aholiab bin Ahisamakh, dari suku Dan; dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian. Haruslah mereka membuat segala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu:"

Perhelatan Pesta Sepakbola Euro 2008 usai sudah. Adu strategi, trik sampai skil, baik secara tim maupun individu antar kesebelasan dari berbagai negara di Eropa tentu memuaskan penggemar sepakbola di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai satu dari sekian banyak penggemar sepakbola, saya melihat bahwa sebuah tim yang bagus punya pemain2 yang berperan secara khusus pada posisinya masing2, sesuai dengan karakter, kemampuan, kebiasaan dan sebagainya, yang ada pada masing2 pemain. David Villa (Spanyol) dan Andrei Arshavin (Rusia) berperan luar biasa dalam Euro kali ini sebagai striker. Di posisi gelandang serang? sulit membayangkan tim Jerman tanpa Ballack. Skill Cristiano Ronaldo (Portugal), Schweinsteiger (Jerman) atau Robben (Belanda) fantastis menyisir pinggir lapangan dan memporak-porandakan pertahanan lawan. Palang pintu? Lihat aksi luar biasa Iker Casillas dalam drama adu pinalti lawan Italia di Semi final. Mereka menempati posisi2 masing, bertanggung jawab penuh dalam teritorinya, di posisi sesuai dengan spesialisasi mereka masing2.Coba bayangkan jika posisi2 ini kita bolak balik. Kiper menjadi penyerang, gelandang serang menjadi kiper, penyerang jadi bek, bakal kacau dong..
Sebagai murid2 Tuhan Yesus pun kita seperti itu. Dalam mengemban tugas Amanat Agung seperti yang tertera pada Matius 28:19-20, kita tidak diharuskan menjadi pendeta atau penginjil untuk dapat melaksanakan Amanat dari Yesus. Ada banyak peran dalam misi pelayanan yang dapat dikerjakan oleh orang2 yang tepat. Dalam ayat bacaan hari ini, ketika bangsa Israel membutuhkan tenaga dari orang2 untuk membangun rumah ibadah seperti yang diperintahkan Tuhan pada Musa, Tuhan sendiri langsung menunjuk dua orang secara khusus, yaitu Bezaleel dan Aholiab, dan melengkapi mereka dengan keahlian tersendiri. Bezaleel dikaruniai keahlian, pengertian dan pengetahuan dalam membuat rancangan2 dari emas, perak dan tembaga, hingga mengasah batu permata atau mengukir kayu. Sedang Aholiab diberi karunia agar dapat menjadi pendamping Bezaleel.
Tuhan kita adalah Allah yang pro-aktif. Dia tidak duduk diam membiarkan kita sendirian. Kita semua adalah ciptaan unik yang memiliki keahlian tersendiri. Semua keahlian kita dapat dipakai untuk melayani, apakah itu di gereja anda, atau dalam kehidupan bermasyarakat. Mungkin diantara anda ada yang pintar main musik, seniman, penulis, orator, pintar mengatur keuangan, berbakat jadi pemimpin, menguasai komputer, video editing, menciptakan lagu dan sebagainya. Semua keahlian itu berasal dari Tuhan, dan jika kita punya komitmen sungguh2 untuk melayani Tuhan sesuai dengan talenta yang telah Dia berikan, Tuhan pun akan semakin melengkapi anda dengan hikmat dan kemampuan yang terus bertambah. Tidak perlu menunggu hingga tua, menunggu sampai memiliki pendapatan lebih dari cukup, sekolah teologi dulu, belajar nyanyi dulu atau alasan2 lainnya. Apapun yang anda miliki saat ini, saya yakin sudah sangat cukup untuk menjadi murid2 Yesus di dunia hari ini.
Setiap orang telah diperlengkapi dengan talenta tersendiri, pakailah talenta anda untuk memuliakan Tuhan
Sebuah kisah yang bertolak belakang datang dari Korea. Bulan lalu Indonesia mendapat kunjungan dari Hee Ah Lee, pianis berusia 22 tahun. Ah Lee terlahir cacat. Dia hanya punya total empat jari dari kedua tangannya, sehingga terlihat seperti capit kepiting. Kakinya juga hanya sampai paha. Sejak kecil dia diejek teman2nya, disebut anak setan, atau dikata2i setan air, tapi dia tidak pernah menangis atau menyesali diri. Lee terus berjuang untuk belajar piano, meskipun rata2 guru piano menolaknya. Ketika orang normal belajar satu lagu dalam waktu relatif singkat, Lee butuh waktu lima tahun berlatih selama 10 jam sehari untuk bisa menguasai satu lagu , Fantasia Impromptu. Hasilnya? Puji Tuhan, bukan hanya berhasil menguasai piano, Lee juga telah membuat dua album dan telah berkeliling dunia. Selain itu, dia juga tetap aktif melayani sebagai pianis di gereja.Luar biasa.  Lee berhasil karena dia tidak pernah putus pengharapan, dan percaya Tuhan memberkati siapapun yang terus berusaha dan percaya bahwa dalam Tuhan tidak ada yang mustahil. 
Disaat kita merasa marah, kesal, dikecewakan, diperlakukan tidak adil, maka kita seringkali menjadi marah. Dan itu adalah reaksi yang wajar sebagai manusia. Tetapi, banyak diantara kita yang tidak cepat-cepat melepaskan rasa marah tersebut, malahan terus memendam rasa marah di dalam hati, bahkan lama setelah peristiwa itu berlalu. Apa yang akan terjadi dengan diri kita? merasa tidak puas, getir dan pemikiran negatif mencemari jalan pikiran kita.
Kami punya seekor anjing chihuahua yang sekarang berusia hampir 3 tahun. Dulu ketika pertama kali dibeli, dia masih berumur 3 bulan. Saya masih ingat betul, ukurannya tidak lebih dari se-kepalan tangan saya.Begitu kecil, begitu mungil, dan begitu lemah. Pada saat itu, chi cuma duduk diam dalam keranjang, sepertinya masih bingung dan belum sadar kalau dia sudah "diselamatkan" dari kandang besi kecil yang tidak nyaman sama sekali. Seiring berjalannya waktu, chi benar2 menjadi anjing yang sangat bergantung pada kami. Dia tidur di kasur yang sama setiap kami tidur, dia mengajak main kalau dia bosan, dia akan minta digendong dan dibelai2, ngajak main, dan sebagainya. Dia akan minta dibawa keluar untuk buang hajat, dan patuh kalau dipanggil masuk. Meski badannya kecil,rasa tanggung jawabnya besar loh. Walaupun tidak ada yang mengangkat dia jadi satpam, dia akan menggonggong jika ada orang yang tidak dikenal membuka pagar rumah kami. Sulit rasanya membayangkan hidup tanpa Chi, dan rasanya saya pun bisa yakin kalau dia juga sulit hidup tanpa kami.
Pada tahun 1909, Edward Payson Weston membuat sebuah catatan sensasional. Pada usia 70 tahun, Edward melakukan perjalanan super jauh, 4000 mil, dari New York ke San Fransisco dengan berjalan kaki. Sebuah rekor mengagumkan di usia begitu lanjut berhasil dibuat oleh Edward. Dalam cuplikan koran tahun 1909 yang saya baca di internet, ada komentar dari Edward yang menarik menjawab sebuah wawancara setelah dia mencapai San Fransisco. Kira2 katanya begini: "
Banyak orang menganggap hati adalah kata lain dari perasaan. Ada juga yang menganggap bahwa adalah pusat emosi semata. Hati adalah pusat diri, pusat dari segala keinginan yang terkuat. Dari hati lahir berbagai kehendak dan keinginan, hati juga dapat memberi gambaran yang lebih besar dari apa yang bahkan tidak bisa dilihat melalui persepsi otak. Dari hati lah kita bisa membuat pilihan-pilihan bijaksana, penuh hikmat, penuh kasih, atau sebaliknya. Betapa penting fungsi hati bagi manusia, dan itu pun ditegaskan di dalam Alkitab.
Ketika menunggu istri saya di dokter gigi kemarin malam, saya membolak balik majalah lama dan disitu saya membaca sebuah kisah yang menarik. Ada dua anak SMU yang tadinya bersahabat erat. Ketika yang satu menyadari bahwa sahabatnya selalu lebih unggul dalam hal nilai2 di sekolah, dia merasa bahwa Tuhan itu tidak adil padanya. Hubungan persahabatan itu pun menjadi renggang, karena setiap kali dia melihat sahabatnya, yang timbul adalah rasa kebencian. Ketika membaca cerita tadi, pikiran saya langsung melayang menuju kisah Kain dan Habel. Kain membunuh Habel akibat cemburu, melihat persembahannya yang ditolak Tuhan, sedangkan persembahan adiknya diterima. Lihatlah apa yang berasal dari iri hati bisa berakibat sangat jauh.
Itu awal dari sebuah proses pra nikah dimana campur tangan Tuhan sangat nyata dalam setiap langkah. Tapi apa yang saya ceritakan diatas barulah sebuah awal. Ayat bacaan hari ini berbicara mengenai bagaimana Tuhan bisa menyampaikan keinginanNya di malam hari, bahkan ketika orang sedang nyenyak tidur. Seminggu menjelang pernikahan, setiap malam ayah saya bermimpi didatangi oleh ibu saya yang telah dipanggil Tuhan beberapa tahun yang lalu. Selama seminggu penuh, ayah bercerita bahwa ibu saya berpesan dalam mimpi2nya agar ayah bisa mewakili ketidakhadiran ibu di dunia ini, dan melancarkan segala sesuatu. Seminggu penuh ayah saya diingatkan untuk bergembira, bersukacita, dan menjaga agar seluruhnya berjalan dengan baik. "Tidak ada satu malam pun tanpa kehadiran mama dalam mimpi lengkap dengan pesan2nya.." begitu kata ayah saya. Dan puncaknya adalah malam sebelum pemberkatan. Kehadiran ibu dalam mimpi ayah saya tidak lagi memberikan pesan2, tapi hanya memberi sebuah penglihatan bahwa kami bertiga, ayah, ibu dan saya, tengah tertawa bahagia sambil berenang. Dan pada saat pemberkatan, ayah saya hadir dalam Gereja dengan wajah sangat bahagia. Tidak ada wajah keterpaksaan, tidak ada penolakan, melainkan sukacita dan air mata bahagia. "Mama ada disini, dan dia sangat senang.." begitu katanya setelah kami berdua diberkati dan sah menjadi suami istri.
Berapa banyak dari saudara yang merasa tumbuh di lingkungan keluarga yang kurang baik? pasti beberapa ada yang mengeluh, kenapa aku dilahirkan di keluarga miskin, kenapa aku mempunyai orang tua yang pemikirannya kolot dan keras, kenapa begini dan begitu. Dan kita tentunya berjanji pada diri kita sendiri untuk tidak menjadi seperti mereka suatu saat nanti.
Masih ingat bentuk telepon umum yang sering dipakai Superman untuk mengganti kostumnya? Mungkin sudah rada susah mencari bentuk telepon umum berbentuk kotak kaca seperti itu di jaman sekarang. Ada sebagian dari telepon umum jenis itu yang memakai sistem hemat energi. Lampu di dalam telepon umum hanya akan menyala apabila pintunya ditutup rapat. Begitu anda membuka pintunya, maka lampu akan padam.
Aroma kacang akan menarik minat monyet. Mereka akan mendekat, memasukkan tangannya ke dalam botol dan menggenggam kacang sebanyak - banyaknya. Karena tangan mereka telah berisi kacang, tangan itu tidak muat lagi untuk ditarik keluar dari botol. Sangat gampang sebenarnya bagi si monyet untuk lolos, yakni cukup dengan melepaskan kacang dalam genggaman dan menarik tangannya keluar. Namun yang terjadi, monyet tidak mau melepaskan kacang dan terus berusaha menarik tangannya berikut kacang-kacang yang ada.Akibatnya monyet pun terperangkap.
Masih ingat dengan salah seorang pemimpin besar yang paling berpengaruh sepanjang masa, Mahatma Gandhi? Malam ini saya tiba2 ingat akan sosok kharismatik yang satu ini. Pada suatu ketika dalam masa ia belajar ilmu hukum di London ia berkenalan dengan banyak orang Kristen. Banyak diantara mereka berusaha mendekati Gandhi, mengajaknya untuk ikut dalam kegiatan gereja, pelayanan hingga mempelajari Alkitab. Gandhi berkenalan dengan sosok Yesus, dimana ia mengakui bahwa lewat Yesus ia menemukan kekuatan dan ketentraman. "Yesus tidak mengajarkan balas dendam, melainkan cinta kasih." Gandhi sangat terinspirasi dengan ajaran Yesus. Sayangnya, apa yang ia saksikan dalam kehidupan orang2 Kristen pada masa itu sangatlah jauh dari apa yang ia baca tentang Kristus. Berbagai bentuk pemaksaan yang dialaminya, bentuk2 diskriminasi seperti ketika ia ditendang keluar dari kereta api karena menolak pindah ke kabin kelas tiga yang khusus diperuntukkan untuk kaum kulit berwarna, dan melihat langsung bagaimana ekspansi kekuasaan dari negara2 barat ke asia dan afrika dengan mengatas namakan Tuhan sebagai dalih, sungguh mengecewakannya. Dengan alasan mewartakan injil, mereka menggunakan cara2 yang seringkali tidak manusiawi, merendahkan martabat, dan berbentuk imperialisme alias penjajahan. "Mereka hanyalah pemuja kekayaan yang mengucap Tuhan hanya di bibir saja". Demikian kira2 ucapan Gandhi. Ia menyesalkan pemahaman yang keliru dan menyimpang dari Kristen di barat terhadap ajaran Yesus Kristus.  "bahwa dimanapun suatu keyakinan tidak dapat diwujudkan secara sempurna tanpa adanya tindakan." kata Gandhi.
Dalam perjalanan pulang sehabis kerja kemarin saya berhenti pada sebuah lampu merah. Disana ada doger monyet, dimana dua orang bermain gamelan, satu mengontrol seekor monyet untuk memperagakan gerakan2 unik seperti memakai payung, membawa cangkul, naik sepeda, sampai mengambil uang dari para pengendara yang kebetulan terhenti didekatnya. Saya memperhatikan banyak orang tertawa melihat kelucuan yang ditimbulkan oleh perilaku monyet tersebut, apalagi ketika si monyet memakai topeng berwajah anak perempuan. Tapi saya sendiri merasa kasihan dan sedih. Kenapa? Bayangkan, sebuah rantai diikatkan dari leher monyet itu, dan dia hanya bisa bergerak sebatas panjang rantai yang dipegang oleh sang pawangnya. Tiba2 saya tersentak ketika di hati saya terdengar: "kamu merasa sedih? inilah sebabnya kenapa Aku memberi kehendak bebas pada manusia."