Ayat bacaan: Matius 5:13
=========================
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang."
Apakah anda termasuk orang yang hobi memasak? jika ya, tentu anda tahu betapa penting fungsi garam dalam racikan anda. Kalaupun anda tidak suka masak, saya yakin anda setuju garam merupakan bumbu penting. Bayangkan sebuah olah masakan tanpa garam. Hambar kan? Terlalu banyak garam pun akan merusak rasa. Ketika hari ini saya diingatkan akan ajaran Yesus tentang kita sebagai garam dunia, hal inilah yang pertama kali muncul di pikiran saya.
Setelah saya berdoa dan berpikir lebih jauh, ternyata garam bukan hanya berfungsi sebagai penambah cita rasa. Ikan asin misalnya, menunjukkan fungsi garam sebagai pengawet dan pembersih makanan, menghindarkan makanan dari pembusukan. Itu saja? eh, saya tiba2 ingat akan oralit. Garam ternyata juga bisa berfungsi sebagai obat. Oke, memang banyak fungsi garam. Tapi bergunakah garam jika tidak dipergunakan? adakah guna garam jika hanya memenuhi botol tapi tidak pernah dipakai? garam tersebut bisa rusak, basah atau keras dan tidak lagi enak jika disimpan dalam waktu lama. Akhirnya garam hanya bisa dibuang. Garam juga harus keluar dari botolnya dan dipakai. Jika tidak, buat apa garam itu?
Tuhan Yesus tidak sembarangan mengambil perumpamaan garam. Ketika kita disebut sebagai garam dunia, kita diminta sembari tetap dalam proses Roh Kudus untuk menggarami dunia. Buat apa? Supaya dunia yang penuh dengan kekecewaan, kepahitan, penderitaan ini bisa disembuhkan dan siap untuk menerima kedatangan Yesus buat kedua kali. Kita harus mampu membuat dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi penduduknya. Wujud kepedulian, cinta kasih, keadilan, kedamaian yang anda beri pada orang2 disekeliling anda akan memberi kesempatan bagi mereka untuk merasakan bagaimana rasanya kerajaan Allah. Dalam contoh ikan asin diatas, kitapun harus mampu membersihkan dan menghindari pembusukan. Kita dipanggil untuk memelihara ciptaan2 Tuhan yang semakin terancam dan rusak. Oralit? ya, kita juga harus mampu memulihkan hubungan2 yang rusak, mendoakan orang2 sakit agar mereka mendapat jamahan Tuhan dan sembuh, memulihkan kepahitan, kesedihan, penderitaan dan mengembalikan sukacita dalam hidup saudara2 kita. Begitu banyak tugas kita, tapi jangan khawatir, karena yang dituntut hanyalah kesediaan kita. Ketika kita bersedia, kasih karunia dan kekuatan Tuhanlah yang bekerja lewat kita. Kita tidak akan berguna jika kita masih mementingkan kepentingan pribadi semata, alias garam yang tidak keluar dari botolnya. Jagalah selalu diri anda agar tidak menjadi tawar, dengan tetap dekat dengan Tuhan lewat doa, pujian, penyembahan, membaca firman Tuhan dan mengucap syukur senantiasa. Dan mari kita semua menyalurkan berkat2 dari Allah kepada sesama kita.
Garam kecil bentuknya, namun banyak fungsinya. Jadilah garam dunia.
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Jadilah Garam Dunia
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Perempuan Samaria di Sumur
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment