(sambungan)
Ini adalah hal yang ironis dan keterlaluan. Kita harus sadar bahwa Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi kita. Hal ini diingatkan oleh Yohanes dalam ayat yang bunyinya "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita." (1 Yohanes 4:19). Cinta yang dimiliki Tuhan atas kita manusia sungguh teramat sangat besar. Bayangkan Tuhan yang begitu besar mau repot-repot mengurusi manusia di dunia yang sangat kecil di tengah luasnya alam semesta yang tak terukur yang sudah Dia ciptakan. Demi menyelamatkan manusia yang kecil itu, Dia bahkan rela mengambil rupa seorang hamba, disiksa dan mati di atas kayu salib. Itu membuat kita dilayakkan menerima keselamatan yang kekal, bukan binasa.
Apa yang menggerakkan Tuhan untuk itu bukanlah untuk keuntungan diriNya. Perhatikan ayat berikut: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Lihatlah bahwa misi penyelamatan yang mencengangkan itu hadir karena didasari cinta kasih yang begitu besar kepada kita. Itulah motivasi Tuhan. Sebuah kasih ternyata bisa menggerakkan Tuhan untuk menyelamatkan kita secara langsung lewat penebusan Kristus. Kalau kita menyadari betapa Tuhan begitu mengasihi kita dan menganggap kita yang penuh dosa ini begitu berharga dan layak dicintai, bukankah kita seharusnya bersyukur tiada habisnya dan akan berusaha keras untuk tidak mengecewakanNya? Tidakkah keterlaluan jika kita malah berhitung untung rugi untuk menjadi pengikut Yesus? Maka wajarlah jika Yesus pun begitu marah ketika melihat orang-orang yang datang mencari Tuhan untuk mencari keuntungan pribadi.
Ada pula orang yang berusaha mencari pembenaran lewat mengambil ayat-ayat secara sepihak tanpa melihat konteksnya dengan benar. Bahkan ada yang berusaha menggabungkan antara mengikut Tuhan dan mengejar harta kekayaan duniawi. Kita sudah diingatkan Yesus bahwa kita tidak akan pernah bisa mengabdi kepada dua tuan. "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24). Dengan demikian prioritas haruslah jelas, motivasi kita pun juga harus benar.
Ingatlah bahwa "Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka." (2 Korintus 5:15). Penebusan hadir didasari kasih Bapa yang begitu besar, dan sudah seharusnya kita pun mendasari iman kita kepadaNya atas dasar kasih. Karena kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, raga dan roh kita. Karena kita tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat, didalamNya ada pengharapan, ada kepastian dan jaminan keselamatan. Semua Dia berikan atas dasar kasihNya yang begitu besar pada kita, dan oleh karenanya sudah seharusnya kita pun mengasihiNya tanpa memandang untung rugi tentang hal-hal yang sifatnya fana.
Apa yang menjadi motivasi kita hari ini untuk menerima Yesus? Apakah kita masih berpikir untuk mendapatkan laba besar, bisnis lancar, karir meningkat, jodoh datang, sakit disembuhkan, dan sebagainya, atau semata-mata karena kita mengasihi Yesus, yang sudah terlebih dahulu mengasihi kita justru ketika kita masih berlumur dosa? Mari periksa motivasi kita hari ini. Jika kita masih menemukan motivasi-motivasi untuk mencari keuntungan, berubahlah sekarang juga agar kita jangan sampai menuai murka Tuhan dalam hidup kita.
"False teaching: Come to Jesus to get health/wealth/prosperity. No. Come to Jesus to get Jesus." - Pastor David Platt
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh

Home »Unlabelled » Motivasi Mengikut Yesus : Kisah Yesus di Bait Allah (3)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:

Tuhan Memberkati!

Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Bersiap Menjelang Natal
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment