Ayat bacaan: Bilangan 17:8
===================
"Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam."
Beberapa waktu lalu sebuah pohon di halaman rumah saya mati. Tadinya pohon ini berdaun lebat dan cepat sekali tumbuhnya. Entah kenapa, pohon ini setelah dirapikan malah mati. Tidak lagi ada daun disana, batangnya menjadi kering dan memucat. Ada banyak hal yang mengakibatkan matinya tanaman. Bisa karena hama termasuk jamur yang membunuh akar di dalam tanah, bisa karena sulit mendapat air, kepanasan, kurang cukup mendapat perawatan dan sebagainya. Yang jelas, kita tidak lagi bisa mengharapkan tanaman yang sudah mati untuk bertunas, memunculkan daun apalagi buah. Membedakan tanaman yang masih hidup dan sudah mati tentu tidak sulit karena bisa dilihat dengan kasat mata.
Antara orang yang masih hidup dan sudah meninggal pun sebenarnya sama. Orang yang sudah meninggal tidak akan merespon kontak dari kita lagi, tidak lagi berinteraksi, tidak lagi ada denyut nadi dan detak jantung. Secara fisik tubuh pun akan kaku, mulai menghitam dan mengalami pembusukan. Jelas bedanya orang yang hidup dan tidak. Tapi anehnya, ada banyak orang pula yang meski raganya masih hidup, mereka sesungguhnya sudah mati. Mati dalam artian sudah tidak lagi punya harapan, tidak lagi punya gairah, semangat, merasa bahwa mereka tidak akan pernah bisa bangkit dari keterpurukan, merasa tidak mungkin sembuh dari penyakit, bebas dari masalah atau merasa semuanya sudah terlambat. Banyak yang sudah begitu lama hidup dengan kekosongan atau kehampaan dalam diri mereka. Secara fisik mereka masih hidup, tapi tidak ada lagi kehidupan yang menjadi salah satu ciri jiwa yang hidup dalam diri mereka. Tubuhnya hidup, jiwanya mati.
Ada sebuah kisah menarik yang terjadi pada masa Musa dan Harun dalam Bilangan 17. Pada suatu kali Tuhan memerintahkan Musa untuk mengumpulkan tongkat dari pemimpin-pemimpin tiap suku dan menuliskan nama pemimpin pada masing-masing tongkat. Secara spesifik Tuhan menyuruh nama Harun ditulis pada tongkat suku Lewi. Tongkat itu kemudian harus diletakkan di dalam Kemah Pertemuan dimana peti yang berisi tabut Perjanjian diletakkan. Tuhan lalu bersabda: "Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi." (Bilangan 17:5).
Keesokan harinya, tongkat Harunlah yang ternyata mengeluarkan tunas. "Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam." (ay 8). Kemudian Tuhan berfirman kepada Musa, "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati." (ay 10).
Tongkat biasanya terbuat dari kayu yang sudah mati. Jadi tentu akan aneh apabila kita melihat tongkat yang tiba-tiba mengeluarkan tunas, daun bahkan bunga. Apa yang dialami oleh Harun menjadi sebuah momen yang baik dalam menyaksikan kuasa Tuhan yang ajaib, yang bisa memperteguh iman agar bangsa itu tidak lagi bersungut-sungut dan karenanya tidak harus menerima hukuman. Di sisi lain, tunas dan bunga badam yang tumbuh di tongkat yang notabene nmerupakan sebuah benda mati berbicara mengenai kehidupan yang kembali muncul dari sesuatu yang sudah mati. Tongkat yang dari kayu mati bisa muncul tunas, daun dan bunga? Ya, Tuhan bisa memberikan itu. Memulihkan anda dari masalah yang tersulit, menyembuhkan anda dari penyakit, mengangkat anda keluar dari pergumulan dan meletakkan anda di tempat yang aman. Tuhan punya kuasa lebih dari cukup untuk melakukan itu.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Tongkat Kayu Mati dan Tunas Baru (1)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
1 comment :
Great to see that someone still understand how to create an awesome blog.
The blog is genuinely impressive in all aspects.
Great, I like this.
mgmdomino
Post a Comment