Wednesday, September 25, 2013

Panjangnya Kesabaran Tuhan

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Nahum 1:3,7
=====================
"TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya... TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya"

Kesalkah anda ketika orang yang anda sayangi terus berbuat kesalahan yang sama? Datang kepada anda meminta maaf, tapi kemudian mengulangi lagi. Satu dua kali anda mungkin masih bisa bersabar, tetapi lama-lama kesabaran pun habis. "Kesabaran orang ada batasnya bro.." demikian kata teman saya pada suatu kali yang menghadapi masalah seperti itu dari kekasihnya yang sepertinya tidak bisa lepas dari kehidupan hura-hura di malam hari bersama teman-teman lamanya. Kesabaran manusia memang berbeda-beda panjangnya. Ada yang bisa sangat sabar, ada pula yang 'sumbu' kesabarannya pendek. Tapi pernahkah anda berpikir bahwa kita pun rata-rata masih sering jatuh ke dalam lubang yang sama, meminta ampun kepada Tuhan berkali-kali tapi masih juga melakukan kesalahan berulang-ulang?

Ada banyak dari kita masih bergumul dengan masalah yang sama dengan Tuhan yang begitu mengasihi kita semua. Jika kita kesal berhadapan dengan orang-orang yang terus menerus melakukan kesalahan yang sama, Tuhan pun mungkin kesal melihat kita yang terus saja melakukan perbuatan-perbuatan yang terus mengecewakan dan menyedihkan hatiNya. Tapi hebatnya, kasih Tuhan masih jauh lebih besar ketimbang rasa kecewaNya. Berulang-ulang kita berbuat salah, Tuhan masih mauterus dengan sabar memberi kesempatan kepada kita, memberikan kesempatan kepada kita semua untuk terus berproses dan berubah menjadi lebih baik dan taat lagi dari hari ke hari.

Dalam kitab Nahum dikatakan: "TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya." (Nahum 1:3). Maka perhatikanlah dengan jelas. Tuhan memang panjang kesabarannya, tetapi itu bukan berarti kita bisa memanfaatkan kebaikan Tuhan dengan terus melakukan perbuatan yang melanggar ketetapanNya. Jika kesempatan masih ada, bersyukurlah karena itu artinya Tuhan yang sangat panjang sabarnya itu masih memberi anda waktu untuk berbenah, memperbaiki diri kembali ke jalan yang benar agar segala yang Dia janjikan tidak luput dari kita. Semua itu karena Tuhan begitu mengasihi kita dan tidak ingin satupun dari kita gagal menerima keselamatan yang telah membuat Tuhan rela mengorbankan Yesus menggantikan kita di atas kayu salib.

Bayangkan betapa baiknya Tuhan dengan kesabaran yang begitu panjang. Tanpa itu semua, mungkin sejak dulu kita sudah binasa. Dia sungguh baik memberikan kita waktu dan kesempatan untuk terus berusaha menjadi lebih baik lagi. Tidak hanya itu saja, Tuhan pun sangatlah besar dan tak terukur kuasaNya. Lihatlah bagaimana Tuhan mengatur segala alam semesta beserta isinya, sehingga tidak satupun dari planet atau gugus bintang bertabrakan dan saling menghancurkan satu sama lain. Segala yang baik yang disediakan Tuhan dalam pemeliharaanNya pun berperan untuk memberi kesempatan bagi kita untuk terus berbenah diri. Bayangkan jika tiba-tiba alam semesta menjadi kacau, kesempatan kita untuk memperbaiki diri pun sirna. Daud begitu menyadari hal ini dan ia juga berkata "Sesungguhnya aku tahu, bahwa TUHAN itu maha besar dan Tuhan kita itu melebihi segala allah." (Mazmur 135:5).

Kita pantas bersyukur atas kebesaran kuasa Tuhan yang jauh melebihi kemampuan nalar manusia dan atas kesabaran Tuhan terhadap proses perbaikan diri kita. Kebaikan Tuhan seharusnya membuat kita berdiri dan bersorak sorai dalam sukacita, bukannya malah terus menjauh, melupakan atau menyalahkan Tuhan atas segala kesulitan yang kita alami. Maka sudah sepantasnya kita menyadari betul segala perbuatan dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita dan mengucap syukur atasnya. Sudah seharusnya pula kita berkomitmen untuk tidak lagi melanggar peraturan/ketetapan Tuhan sebagai bentuk penghargaan kita akan kebaikan dan kesabaran Tuhan. Lewat Kristus kita semua sudah dimerdekakan, oleh sebab itu kita harus menyikapinya dengan terus menjaga diri kita agar tidak kembali terjatuh kepada kebiasaan-kebiasaan buruk atau dosa-dosa di masa lalu. "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan." (Galatia 5:1). Jangan biarkan ada kuk perhambaan lagi yang masih membelenggu kita. Kita harus menjaga kesadaran dengan sebaik-baiknya agar tidak terus mengulangi kesalahan yang sama. "Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi!" (1 Korintus 15:34). Kesalahan demi kesalahan yang tidak ditangani serius bisa membuka pintu masuk bagi banyak dosa yang akhirnya menguasai diri kita. Selagi Tuhan masih mengijinkan kita untuk berproses lebih baik, pergunakanlah waktu dan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Bersyukurlah bahwa Tuhan menggunakan kebaikanNya bukan untuk menolak kita, melainkan justru untuk menggapai dan menyentuh hati kita. Tuhan memberi kita kesempatan luas, tapi jangan sia-siakan agar segala yang terbaik yang sudah Tuhan sediakan buat kita tidak berlalu dari hadapan kita.

Tuhan itu baik dan panjang sabar, tetapi jangan pernah manfaatkan sebagai peluang untuk terus mengulangi kesalahan yang sama

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker