Ayat bacaan: Yohanes 5:6,13
=========================
"Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"...Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu."
Sangatlah tidak mudah untuk menjalani hidup dengan beban dosa dari masa lalu. Perasaan tertuduh, bersalah, dan sebagainya seringkali membuat kita sulit melangkah maju. Belum lagi menghadapi penolakan di lingkungan masyarakat. Suatu kali saya mendengar betapa sulitnya bagi seorang mantan napi untuk memulai hidup baru. "Bebas dari penjara bukan berarti saya diakui sebagai orang normal lagi.." katanya. "Status saya adalah mantan napi, dan bukan orang merdeka." Artinya, meski sudah menjalani hukuman, status itu akan terus mengikat dirinya di masyarakat hingga akhir hayatnya nanti. Begitu seringnya hidup tertolak bisa membuat orang lupa bahwa di atas segalanya, ada Tuhan yang tidak pernah menolak siapapun yang mau meninggalkan jalan-jalan mereka yang salah dan kembali kepadaNya. Tuhan selalu siap membuka tanganNya lebar-lebar, menyambut kita dengan penuh sukacita kapanpun kita memutuskan untuk berbalik arah dan kembali kepadaNya. Dan Yesus menggambarkan pribadi Tuhan tersebut secara jelas lewat penggalan kisah yang saya angkat menjadi ayat bacaan hari ini.
Mari kita lihat sebuah kisah menarik mengenai kemunculan Yesus di kolam Betesda yang tertulis dalam Injil Yohanes 5:1-18. Ada sebuah kolam yang diberi nama Betesda (artinya Kasih Karunia) di Yerusalem yang berfungsi sebagai sebuah tempat dimana orang-orang sakit bisa mengalami kesembuhan. Di sana dikatakan bahwa ada waktu-waktu di mana malaikat Tuhan akan turun dan mengguncangkan air di dalam kolam itu, dan jika orang yang pertama sekali masuk kesana ketika air itu tengah berguncang, maka penyakit apapun yang ia derita akan segera sembuh. Tidaklah heran jika tempat itu penuh berisi orang sakit yang akan segera berlomba-lomba untuk menceburkan diri ke dalam kolam itu begitu airnya berguncang. Dan di sana terdapat seorang pria yang sudah 38 tahun lamanya menderita sakit.Tidak ada yang tahu sudah berapa lama ia berada di sana, tapi dari perkataannya kita bisa menduga bahwa ia sudah cukup lama berusaha dan terus berharap, meski rasanya mustahil mengingat ada begitu banyak orang yang akan saling mendahului agar bisa sembuh. Dan itu terlihat dari jawabannya ketika mendapat pertanyaan dari Yesus yang tiba-tiba datang mengunjungi dirinya di salah satu serambi dekat kolam Betesda. "Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" (ay 6) Lalu ia pun menjawab: "Bapak, tidak ada orang di sini untuk memasukkan saya ke dalam kolam waktu airnya bergoncang. Dan sementara saya menuju ke kolam, orang lain sudah masuk lebih dahulu."(ay 7:BIS). Apa yang terjadi selanjutnya? Yesus menyembuhkan orang itu secara langsung, tanpa perlu repot-repot berebutan untuk menceburkan diri lagi ke kolam. Ia sembuh seketika! Dan Yesus berpesan kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." (ay 14).
Ada begitu banyak pelajaran yang bisa kita peroleh dari kisah singkat ini. Hari ini mari kita lihat salah satunya. Ia bukanlah menderita sakit sejak lahir. Yang kita tahu adalah bahwa ia sudah menderita sakit selama 38 tahun lamanya. Dan dari ayat 14 kita bisa mengetahui bahwa penyakit itu timbul akibat dosa yang pernah ia lakukan di masa lalu. Ia pun tengah berada di depan kolam yang dipercaya bisa memberikan kesembuhan. Tapi lihatlah Yesus hadir di sana, khusus untuk dirinya! Padahal di masyarakat jelas ia merupakan orang yang disisihkan. Secara khusus Yesus menyembuhkannya dan segera berlalu begitu ia sembuh.
Kisah orang sakit ini berbeda dengan beberapa kisah mengenai mukjizat kesembuhan yang hadir di beberapa kejadian lain, seperti kisah anak Yairus yang dibangkitkan dan seorang perempuan yang sakit pendarahan (Markus 5:21-43), kisah Yesus menyembuhkan orang kusta (Matius 8:1-4), menyembuhkan hamba seorang perwira Kapernaum (Matius 8:5-13) dan sebagainya. Perbedaannya jelas. Di kisah-kisah yang baru saya sebutkan, mereka semua mengenal siapa Yesus dan iman mereka akan Yesus membawa mereka kepada mukjizat kesembuhan. Tapi berbeda dengan orang sakit di kolam Betesda. Ia sama sekali tidak mengenal Yesus, dan ia pun termasuk orang berdosa. Lihatlah ayat berikut: "Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu." (ay 13). Dia tidak mengenal siapa Yesus, tetapi Yesus datang kepadanya. Apa yang membuat Yesus bersedia datang menjumpainya? Saya yakin, kegigihannya yang terus penuh dengan pengharapan mengundang Yesus untuk hadir disana. Dan itulah yang terjadi. Yesus datang kepadaNya dan menyembuhkan dirinya juga secara penuh dalam seketika.
Dari kisah ini kita bisa melihat bahwa Yesus tidak pernah memusuhi orang berdosa. Justru sebaliknya, Dia mengasihi orang-orang seperti ini. Dia mengasihi anda dan saya, yang setiap hari tidak luput dari dosa. Kesungguhan dan pengharapan kita tidak akan pernah sia-sia di mataNya. Dan tepatlah seperti apa yang dikatakan Yesus pula mengenai kedatanganNya turun ke dunia ini seperti yang telah saya singgung kemarin. "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit." (Matius 9:12), "..karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (ay 13) dan "..sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya." (Yohanes 12:47). Yesus justru datang ke dunia ini untuk menyelamatkan domba-domba yang hilang. Dia mengasihi kita orang-orang berdosa dengan sepenuhnya. Meski dunia mungkin memusuhi, meski dunia terus menuduh dan menyingkirkan, tetapi Tuhan yang penuh kasih akan selalu merindukan kita untuk kembali kepadaNya. Tidak hanya menunggu, tetapi Tuhan pun rela bersikap pro-aktif untuk terjun langsung mendatangi dan menjamah kita, orang berdosa. Seperti itulah gambaran kasih Allah yang begitu besar terhadap kita.
Kesembuhan hadir kepada orang yang sudah 38 tahun menderita sakit akibat dosa. Tidak saja mukjizat kesembuhan, tetapi Tuhan telah berjanji siap untuk "memutihkan" segala dosa kita (Yesaya 1:18). Dia siap untuk menghapus dan melupakan dosa-dosa kita (Yesaya 43:25), bahkan "oleh kasih karunia kita telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:24). Dan Firman Tuhan pun berkata: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Dari kisah orang sakit di kolam Betesda ini kita bisa melihat bagaimana besarnya kasih Allah terhadap kita, dan setiap saat Dia siap untuk hadir dan memulihkan kita, tidak peduli sebesar apapun dosa yang pernah kita perbuat. Yesus adalah sahabat orang berdosa, Dia mengasihi orang-orang berdosa dan siap memulihkan hidup orang berdosa. Jika di antara anda ada yang terus menghadapi penolakan atau terus merasa dihakimi oleh beban dosa di masa lalu, jangan putus asa dan kehilangan harapan. Tuhan tidak pernah melupakan atau membenci diri anda. Ijinkan Yesus hadir dalam diri anda hari ini juga dan mulailah hidup baru, merdeka dari dosa.
Yesus membenci dosa, tetapi mengasihi orang yang berdosa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Dua Ibu Janda dan Kemurahan Hatinya (8)
(sambungan) Dua janda yang saya angkat menjadi contoh hari ini hendaknya mampu memberikan keteladanan nyata dalam hal memberi. Adakah yang ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment