======================
"Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

Melanjutkan renungan kemarin, hari ini mari kita lihat sebuah kisah dalam Injil Matius 14:22-32. Pada sebuah subuh Yesus menghampiri murid-muridnya yang sudah berada di tengah laut dengan berjalan di atas air. (ay 25). Melihat itu, terkejutlah murid-muridNya. Reaksi mereka bukannya kagum melihat kuasa Yesus, namun malah berteriak-teriak ketakutan, mengira yang datang itu hantu. (ay 26). Perhatikan, meskipun mereka sudah mengikuti Yesus dan melihat mukjizat-mukjizat dengan mata mereka sendiri, namun ternyata iman yang masih lemah membuat murid-murid Yesus masih gampang diombang-ambingkan ketakutan. Reaksi pertama mereka yang malah takut dan menyangka yang datang itu hantu menunjukkan betapa lemahnya keyakinan mereka. Yesus lalu berkata: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (ay 27). Mendengar itu, mereka masih juga belum percaya. Maka Petrus berkata: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." (ay 28). Yesus pun menyuruhnya datang. Petrus percaya dan turun dari perahu. Ajaib! Ia bisa melangkah, berjalan di atas air menuju Yesus. (ay 29). Setelah beberapa saat berjalan di atas air, rupanya angin kencang yang menerpa Petrus mulai membuatnya takut. Dan ketika ia mulai takut, Petrus pun mulai tenggelam. Maka berteriaklah Petrus minta tolong kepada Yesus. (ay 30). Yesus kemudian menolong dan menegur Petrus. "Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" (ay 31).
Kebimbangan kerap timbul dalam hati kita, dan itu seringkali menghambat pekerjaan Tuhan berlaku atas kita. Yesus mengajarkan, ketika kita meminta, memintalah dengan iman. Maka dari itu, kita perlu melangkah dengan iman. Percayalah akan kuasa Tuhan yang memungkinkan sesuatu yang mustahil sekalipun untuk terjadi. "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Markus 11:24). Dari pengalaman Petrus kita bisa belajar mengenai hal ini. Ia pada awalnya percaya sehingga ia menerima mukjizat yang ajaib dengan berjalan di atas air. Tetapi ketika ia membiarkan rasa takut dalam dirinya, ia menjadi bimbang dan imannya segera terkikis. Dengan segera ia pun mulai tenggelam, kehilangan mukjizat yang tadinya terjadi secara luar biasa atas dirinya. Memang ketika logika kita bekerja, sulit rasanya percaya bahwa sesuatu yang diluar logika bisa terjadi. Oleh karena itulah kita harus mempergunakan iman untuk bisa percaya sepenuhnya kepada kuasa dan kasih Tuhan. Penulis Ibrani mengatakan bahwa "iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Hal-hal luar biasa bisa terjadi ketika kita mengimani apa yang kita doakan. Kebimbangan hanyalah akan menghambat sesuatu yang besar berlaku atas diri kita. Demikian kata Yesus: "Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi." (Matius 21:21). Apa yang dikatakan Yesus pada Petrus dan murid-murid lainnya pada kisah berjalan di atas air setelah Petrus jatuh :"Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" mengambarkan diri kita yang seringkali diliputi keraguan ketika menghadapi masalah. Mungkin pada awalnya kita percaya, namun ketika angin mulai bertiup kencang, kita bisa menjadi bimbang, ragu, khawatir, cemas atau takut, dan akibatnya kita bisa tenggelam. Seperti yang sudah saya tulis kemarin, Yakobus pun menyinggung secara jelas akan hal ini. "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7).
Sebuah contoh lain mungkin bisa kita jadikan perbandingan. Abraham, Bapa orang beriman mengalami berbagai situasi yang jauh dari jangkauan logika manusia. Tetapi ia sama sekali tidak bimbang, melainkan malah diperkuat dalam imannya dan tetap memuliakan Allah. (Roma 4:20). Demikian pula kita harus selalu melatih diri kita agar memiliki iman yang teguh dan kokoh untuk menerima janji-janji Tuhan. Yakinkan diri anda bahwa tidak ada satu pun yang mustahil bagi Tuhan. Dia sanggup, bahkan lebih dari sanggup melakukan segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi diri kita. Berserulah kepada Tuhan dalam setiap permasalahan anda, teruslah tekun berdoa dalam nama Yesus, jangan lupa mengucap syukur, dan lakukan semuanya dengan kepercayaan yang penuh didasari iman yang baik. Berdoalah karena kerinduan yang dalam akan Tuhan, bukan karena sebatas seremonial atau rutinitas belaka. Dan percayalah! Seperti gunung yang dapat dilemparkan ke laut dengan iman yang kecil sekalipun, demikian pula dengan masalah-masalah kita. Agar tidak tercebur dan tenggelam, melangkahlah selalu dengan iman.
Percayalah maka engkau akan menerima
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
3 comments:
Terimakasih telah mengingatkan saya. Tuhan pasti tolong saya.amin
Ya Tuhan...tolonglah saya yang kurang percaya ini. Amin
Admin,saya mau nanya,bacaan yg sesuai dengan tema "bersatu dalam kawan,beriman dalam yesus" apaa yaa ? Mohon balasannya,tmkasih dan berkah dalem
Post a Comment