(sambungan)
Untuk melakukan itu bisa jadi tidak mudah, karena seringkali kita  harus menghadapi situasi-situasi bagaikan memikul salib. Yesus pun sudah  mengetahui sulitnya melakukan itu dan sudah berpesan seperti ini. "Lalu  Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut  Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."  (Matius 16:24). Ini menunjukkan bahwa untuk bisa benar-benar mengikuti  Kristus dalam segala laku hidup memang tidak mudah.
Jika kita melihat  para Nabi baik di Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, kita pun akan  melihat bahwa pelayanan mereka seringkali disertai berbagai  permasalahan, penuh penderitaan dan berbagai gejolak yang setiap saat  mampu melemahkan mereka hingga ke titik terendah. Dari Nuh, Musa hingga  Paulus dan rekan-rekan sepelayanannya semua mengalami berbagai bentuk  permasalahan yang secara umum tidaklah mudah untuk dihadapi. Namun  lihatlah bahwa mereka tidak patah semangat. Mereka bisa tetap tegar  melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa. Mereka tetap tekun melayani  sepenuh hati. Malah tidak sedikit yang mempertaruhkan nyawa mereka,  bahkan ada yang harus menjadi martir. Tapi mereka tetap setia hingga  akhir. Bagaimana mereka bisa sanggup? Alasannya karena visi mereka  jelas, yaitu menempatkan Tuhan di atas segalanya dalam apapun yang  mereka lakukan. Mereka punya sikap hati yang lebih mementingkan  keinginan Tuhan di atas hal lainnya, mereka melakukan itu untuk Tuhan  dan bukan untuk diri mereka sendiri. Dengan kata lain, mereka melayani  dengan mengikuti Kristus secara patuh dalam segala situasi atau kondisi  yang mereka hadapi. Kita bisa meneladani mereka, dan itulah yang  dipesankan Yakobus."Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan."  (Yakobus 5:10). Kedatangan Yesus ke dunia pun tidak lepas dari berbagai  penderitaan. Tapi karena kasihNya yang luar biasa besar bagi kita, Dia  menggenapkan kehendak Bapa hingga tuntas, mati di atas kayu salib demi  menebus dosa-dosa kita. .
Perselisihan dalam berbagai  sisi kehidupan termasuk dalam pelayanan bisa terjadi kapan saja.  Gesekan-gesekan akan selalu ada ketika kita berada dalam sekelompok  orang yang sama setiap harinya. Apa yang bisa mencegah kita untuk  menyikapi gesekan dengan baik adalah sikap hati kita dalam menghadapi  hal itu. Alangkah ironisnya jika kita menjadi sulit membedakan mana yang  menjadi keinginan Tuhan dan mana yang berasal dari ego dalam diri kita  apalagi dalam urusan melayani pekerjaan Tuhan. Begitu timbul  perselisihan, berusahalah secepatnya untuk berdamai dan saling  memaafkan. Paulus juga sudah mengingatkan bahwa kita harus selalu  berusaha menghindari perpecahan. "Tetapi aku menasihatkan kamu,  saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia  sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya  supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir." (1 Korintus 1:10).  Seperti halnya Tuhan selalu siap membukakan pintu pengampunanNya bagi  kita, demikian pula kita seharusnya bersikap lapang dada untuk saling  memaafkan satu sama lain. "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang  terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana  Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32). Lalu dengarkan pula nasihat Paulus kepada Timotius berikut: "sedangkan  seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap  semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut  dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan  kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga  mereka mengenal kebenaran." (2 Timotius 2:24-25). Ingatlah bahwa  di atas segalanya kita melayani karena mengasihi Kristus dan sesama  bukan karena ingin mencari nama atau popularitas pribadi.  Taklukkanlah  hal-hal lain yang mungkin merintangi pelayanan kita dengan kasih dan  saling memaafkan dan fokuslah kembali pada tujuan yang benar, sehingga  nama Tuhan bisa dipermuliakan dalam setiap pelayanan kita.
Melayanilah karena mengasihi Tuhan, bukan karena hal lain 
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tidur (10)
(sambungan) Menghadapi masalah hanya memandang pada masalah, itu bahaya. Menghadapi masalah tanpa iman, itu pun bahaya. Iman seperti yang d...
- 
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
 - 
Ayat bacaan: Amsal 22:7 ======================= "Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutan...
 - 
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
 
No comments:
Post a Comment