Sunday, April 8, 2012

Kreativitas

Ayat bacaan: Kejadian 2:19
======================
"Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu."

kreatifOrang tua akan sibuk memilih nama menjelang kelahiran anaknya. Teknologi yang sudah maju memungkinkan orang untuk mengetahui jenis kelamin anak sejak masih dalam kandungan sehingga berbagai persiapan bisa dilakukan jauh hari, termasuk di dalamnya dalam hal memilih nama. Secara umum nama hanya satu kali diberikan sehingga calon ibu dan ayah akan sibuk berdiskusi dalam menentukan nama yang akan dipakai sang bayi kelak setelah lahir. Kakek dan nenek pun sering ikut memberi usulan nama untuk cucunya. Bisa mengambil nama tokoh-tokoh Alkitab, tokoh yang diidolai atau memilih nama-nama yang jarang dipakai orang namun memiliki arti yang baik. Rasanya orang tua tidak akan memilih nama yang punya arti buruk bagi anaknya, dan kreativitas jelas diperlukan agar nama anaknya indah didengar. Tidak akan ada orang tua yang malas menamai anak sehingga hanya memberi nama si A, si B, si C dan seterusnya bukan? Di jaman modern seperti sekarang, orang pun cenderung memberi nama yang unik dan mungkin agak sulit diingat ketimbang memakai nama-nama yang dianggap "pasaran" atau sudah dipakai terlalu banyak orang.

Berhubung saya aktif di dunia musik, saya pun melihat betapa luar biasanya perkembangan musik yang selalu bergerak dinamis dan progresif. Cuma ada 7 nada dari do sampai si, tapi lihatlah kreativitas insan-insan musik dari jaman ke jaman yang tanpa henti, sehingga dari 7 nada itu sudah tercipta tak terhitung banyaknya lagu. Genre-genre lama masih hidup, genre-genre baru terus bermunculan. Lagu pop, rock, RnB, jazz, dangdut, keroncong, semua bersumber dari nada yang sama, tetapi outputnya bisa sangat berbeda. kreativitas sangat diperlukan di dunia musik, sehingga para musisi yang tidak kreatif akan tertinggal dibelakang otak-otak encer yang tidak saja pintar memainkan alat musiknya atau menyanyi, tapi juga kreatif dalam proses menciptakan lagu.

Sebenarnya di semua aspek kehidupan, kita tetap dituntut untuk bisa berpikir kreatif, baik dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang inovatif, ataupun dalam menyelesaikan persoalan-persoalan. kreativitas mandek, dijamin karir pun mandek. Rasanya tidak mungkin orang yang bisa sukses jika tidak pernah memperbaharui ilmunya atau berkembang, apalagi di jaman dimana persaingan begitu ketatnya seperti hari ini. "Ah biar dia saja..saya tidak kreatif", kata seorang teman saya yang belum apa-apa sudah menyerah. Ia menganggap dirinya bukan kurang kreatif, tapi lebih parah lagi, tidak kreatif. Apakah kreativitas itu milik sebagian orang saja? Saya yakin tidak. Mungkin ya, tingkat kreativitas bisa berbeda-beda bagi setiap orang, tetapi itu bukan berarti ada orang yang dilahirkan tanpa kreativitas sama sekali. Alkitab jelas berkata bahwa kita diciptakan sesuai gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26). Tidak ada alasan bagi kita yang segambar dengan Allah untuk tidak kreatif, karena Allah jelas-jelas sangat kreatif dalam mencipta dan melakukan segala sesuatu. Singkatnya, Allah adalah sosok yang sangat kreatif, dan manusia diciptakan menurut gambar dan rupaNya. Maka kreativitas sudah seharusnya merupakan bagian dari manusia.

Tuhan itu maha kreatif. Dari proses penciptaan alam semesta beserta isinya kita bisa melihat buktinya. Milyaran atau bahkan lebih jenis binatang dari berbagai spesies, jenis-jenis tanaman yang berbeda-beda terdapat di berbagai belahan bumi, bahkan ada banyak yang mungkin belum pernah tertangkap kamera atau ditemukan manusia. Di sebuah acara televisi saya baru saja menonton ditemukannya sebuah jenis serangga baru di hutan di Brazil sana yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Lalu lihatlah manusia yang muka, bentuk dan sifatnya tidak pernah sama persis walaupun organ dan anggota tubuh secara umum sama. Jika itu belum cukup, lihatlah bagaimana kreatifnya Tuhan memberikan jawaban bagi berbagai permasalahan hidup manusia. Ambil satu contoh saja dalam kisah bangsa Israel yang berjalan menuju tanah terjanji. Dalam kisah ini saja kita bisa melihat kreativitas Tuhan sungguh luar biasa menariknya. Tiang awan, tiang api, manna, daging dari burung puyuh, membelah Laut Teberau dan seterusnya, semua ini memperlihatkan kreativitas tinggi Tuhan dalam melakukan sesuatu. Yesus dalam pelayananNya di dunia pun banyak menggunakan metode kreatif. Menggunakan perumpamaan, berdiskusi, tanya jawab, menyembuhkan bahkan membangkitkan, memberi contoh keteladanan, dan seterusnya. Yesus tidak pernah monoton dalam pelayananNya. Sehubungan dengan diciptakannya manusia sebagai sosok yang istimewa, yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sendiri dan menjadi anak-anakNya, sudah selayaknya kita mewarisi sisi kreativitas Bapa ini. Alangkah ironisnya jika kita terlalu malas untuk mempergunakan sisi-sisi kreativitas yang telah Dia sediakan bagi kita, atau malah menutup mata dan dengan mudah mengatakan bahwa kita tidak punya kreativitas sama sekali.

Sebelum proses penciptaan Hawa, Tuhan terlebih dahulu membentuk segala binatang hutan dan burung-burung. Dan semua ini ternyata dibawa kepada Adam untuk ia beri nama. "Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu." (Kejadian 2:19). Dari sini kita bisa melihat betapa Tuhan ingin melihat sejauh mana kreativitas manusia itu. Jika kita mundur beberapa langkah sebelumnya, Tuhan juga menempatkan Adam di taman Eden bukan untuk berleha-leha dan bersantai, tapi untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. "TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu." (ay 15). Perhatikan kata mengusahakan dan memelihara. Manusia bukan saja ditugaskan untuk memelihara kelestarian lingkungan, tapi juga mengembangkan apa yang sudah ada untuk menjadi lebih baik lagi. Jelas proses kreatif berperan besar di dalamnya. Memaksimalkan, mengembangkan dan menciptakan inovasi atau kreasi baru menuju suatu kehidupan yang lebih baik melalui segala sesuatu yang telah disediakan Tuhan membutuhkan kreativitas. Itu yang harus dilakukan manusia, bukan sebaliknya merusak alam dengan segala isinya.

Kreativitas ada di dalam diri setiap orang. Tapi tidak semua orang mau mempergunakannya. Sebagian orang terlalu malas untuk mengolah kreativitas yang ada di dalam mereka. Kemalasan tidak akan pernah bisa membawa orang mengalami peningkatan dalam hidupnya. Yang ada malah keruntuhan, seperti apa yang dikatakan Pengkotbah. "Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah." (Pengkotbah 10:18). Tidak ada kemalasan dalam kamus Kerajaan Allah. Hingga hari ini bahkan Allah pun tetap bekerja. Yesus sendiri sudah mengingatkan kita untuk terus bekerja selagi masih ada kesempatan. "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4). Namanya bekerja, kreativitas akan sangat dibutuhkan untuk memberi hasil yang terbaik. Semua yang disediakan Tuhan di dunia ini bagi kita hendaklah dikelola dengan baik, dipelihara, dijaga dan dikembangkan untuk kebaikan kita semua. Agar kita tetap bisa bertumbuh dan mengalami peningkatan, tetaplah rajin bekerja, dan kreatiflah dalam setiap yang anda usahakan. Tuhan akan selalu melihat bagaimana usaha kita, apakah kita selalu berusaha melakukan yang terbaik atau tidak, sebelum Tuhan mempercayakan perkara-perkara yang lebih besar lagi.

Kreatif merupakan salah satu sifat Tuhan yang harus dimiliki oleh semua anak-anakNya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Sukacita Kedua (7)

 (sambungan) Menempatkan diri dari sisi sang pemilik rumah, saya merasa ia sadar bahwa itu adalah bagian atau resiko dari pelayanan. Saat ki...