Sunday, December 26, 2010

Milik Yesus

Ayat bacaan: Galatia 3:29
==================
"Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah."

milik YesusIngatkah anda dengan lagu "Aku ini Punya Siapa?" Lagu lawas ini kembali saya dengar hari ini ketika dibawakan oleh salah satu artis yang tampil dalam sebuah event jazz yang saya hadiri. Lagu ini bercerita tentang ketidaksetiaan seorang pasangan yang dikarang dengan lirik yang sangat sederhana dan ringan oleh Dian Pramana Putra dan Deddy Dhukun. Pertanyaan yang sama mungkin bisa kita tanyakan kepada diri kita sendiri. Aku ini punya siapa sih sebenarnya? Siapa yang memiliki kita? Jelas, sebagai orang-orang percaya kita adalah milik Yesus. Dan untunglah Yesus merupakan Tuhan yang setia, sehingga kita tidak perlu mengalami nasib seperti lagu di atas.

Kita ini milik Yesus. Sebagai miliknya apa yang menjadi janji Allah kepada kita? Coba bayangkan seandainya anda sebagai orang biasa lalu diangkat anak oleh seorang raja. Anda akan memiliki hak-hak sebagai anak raja dan berhak untuk menerima warisan dari raja. Hal yang sama pun terjadi ketika kita sudah menjadi anak-anak Allah, sebuah status yang kita peroleh dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan percaya dalam namaNya. (Yohanes 1:12). Menerima Kristus, itu artinya kita menjadi milikNya, dan dengan demikian kita pun berhak atas janji Tuhan. Firman Tuhan berkata: "Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." (Galatia 3:29). Lihatlah apa yang dikatakan ayat ini. Setiap orang yang menerima Yesus akan menjadi keturunan Abraham, dan oleh karenanya menjadi berhak untuk menerima apa yang dijanjikan Allah.

Seperti apa janji Allah itu? Tuhan menjanjikan segala kebaikan kepada kita seperti janjiNya yang telah Dia tepati kepada Abraham. Abraham menerimanya, maka kita pun berhak untuk itu. Janji itu diwariskan kepada kita, ketika kita menjadi keturunan Abraham dengan menerima Kristus. Mari kita lihat apa kata Yesaya ratusan tahun sebelumnya. "Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali. Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia. Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring." (Yesaya 51:1-3). Lihatlah bagaimana Tuhan memanggil Abraham ketika ia seorang diri. Tuhan kemudian memberkati dan memberikan keturunan yang banyak. Inilah yang akan berlaku pula bagi kita, seperti janji Tuhan.

Seperti halnya Abraham, kitapun dipanggil untuk memisahkan diri dari segala kebejatan dan kesesatan dunia ini. Itu akan membuat berkat-berkat Tuhan bisa mengalir deras tanpa hambatan dalam kehidupan yang terus meningkat. Hal ini tepat seperti apa yang dikatakan Paulus: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2). Kita perlu melepaskan diri dari pengaruh dan kebiasaan serta pola pikir dunia agar bisa menerima segala janji yang telah diberikan Tuhan. Dalam Yesaya 51:3 kita bisa melihat kerinduan Tuhan untuk menghibur dan memulihkan segala sesuatu yang selama ini terbuang atau hancur dari dalam hidup kita. Kekuatan Tuhan sanggup merubah padang gurun yang paling gersang sekalipun untuk menjadi seindah taman Eden, dimana yang terdapat hanyalah kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu puji-pujian yang nyaring. Tuhan rindu untuk melakukannya. Semua janji ini bisa turun pada kita dengan syarat bisa kita baca pada Yesaya 51:1, yaitu menjadi orang-orang "yang mengejar apa yang benar dan terus bertekun mencari Tuhan". Tuhan adalah sumber kekuatan. Dia adalah gunung batu dimana kita bisa berlindung.

Tuhan ingin membuat hidup kita seindah taman Eden. Tuhan ingin mengubah penderitaan dan kesedihan kita menjadi sukacita dan kegembiraan. Dia ingin memberkati kita secara berkelimpahan, lebih dari yang anda bayangkan sekalipun. Tetapi ingatlah bahwa semua itu bukanlah untuk dipakai berfoya-foya atau demi kepentingan diri sendiri saja. Tuhan ingin segala yang telah Dia percayakan ke dalam tangan kita dipakai kembali untuk memuliakanNya. Pemazmur berkata: "Biarlah bersorak-sorai dan bersukacita orang-orang yang ingin melihat aku dibenarkan! Biarlah mereka tetap berkata: "TUHAN itu besar, Dia menginginkan keselamatan hamba-Nya!" (Mazmur 37:27). Dalam bahasa Ingrisnya dikatakan "Let the Lord be magnified. Who takes pleasure in the prosperity of His servant."

Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, percaya kepadaNya, akan membuat kita berhak menerima janji seperti yang diberikan Tuhan kepada Abraham. Selanjutnya tetaplah mengejar apa yang benar dan teruslah mencari Tuhan. Tuhan rindu untuk mengubah segala padang gurun dan padang belantara yang tengah kita alami menjadi taman Eden, tamannya Tuhan yang penuh dengan kegirangan, sukacita dan nyanyian syukur.

Menjadi milik Kristus melayakkan kita menerima janji Allah

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Kacang Lupa Kulit (5)

 (sambungan) Kapok kah mereka? Ternyata tidak. Bukan sekali dua kali bangsa ini melupakan Tuhannya. Kita melihat dalam banyak kesempatan mer...