Ayat bacaan: Yes 53:7
======================
"Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya."
Keadilan di muka bumi semakin lama semakin menjadi sesuatu yang sulit untuk diperoleh. Bayangkan ketika seseorang dibantai massa karena mencuri seekor ayam untuk menyambung hidupnya, ada orang2 yang bebas berkeliaran dan malah tetap terhormat meskipun telah melakukan korupsi miliaran. Itu baru satu contoh kecil dari realita yang terjadi di masyarakat. Sering juga kita dapati adanya anak emas dalam satu keluarga, sedangkan saudara2nya, meskipun berasal dari rahim yang sama, mendapat perhatian lebih rendah ketimbang sang anak emas. Betapa kita terkadang ingin berteriak lantang menghadapi berbagai ketidakadilan disekitar kita, betapa seringnya kita setidaknya mengeluh dan menggerutu, atau ada juga yang protes bahkan tampil vokal dengan demonstrasi, pembangkangan dan sebagainya, dalam struktur masyarakat yang terkecil hingga terbesar.
Sebuah nubuatan Yesaya menggambarkan apa yang dialami Yesus sekian ratus tahun setelah masanya. Setelah Yesus mengalami penyiksaan dan sedang dalam persiapan untuk disalibkan, sebenarnya Yesus mempunyai kesempatan untuk membela diriNya sendiri. Yesus memang sebenarnya tidak bersalah, dan jika mau, Dia dapat menghancurkan seluruh pendakwaNya dengan sangat mudah. Tapi Yesus tidak berbuat demikian. Dia patuh terhadap rencana Bapanya dan tetap menutup mulut hingga mati di kayu salib. Yesus mengambil alih semua dosa dan kesalahan2 manusia bersamaNya. Dan pengorbananNya telah membuka jalan yang baru bagi kita untuk masuk ke hadirat Allah Yang Maha Suci. Tidak ada lagi tabir yang menghalangi siapapun yang ingin datang pada Tuhan. Sebuah pemulihan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Sungguh luar biasa. Bayangkan jika kita yang berada di posisi Yesus pada saat itu. Seberapa jauh kah kita mampu bertahan? Akankah kita tetap patuh setelah melewati berbagai siksaan, aniaya dan tuduhan yang sama sekali tidak kita lakukan? sebandingkah hal tersebut dengan apa yang kita alami hari2 ini?
Sebuah pribadi yang kuat, bukanlah pribadi yang bereaksi paling hebat terhadap segala bentuk ketidakadilan. Pribadi yang kuat bukanlah pribadi yang berteriak paling keras dan tampil paling depan menyuarakan betapa tidak adilnya hidup ini. Manusia yang paling kuat, adalah orang yang secara diam tetap mematuhi Tuhan, dalam kondisi apapun, dalam resiko apapun, meski diatasnya dijatuhkan tuduhan2 yang tidak ia perbuat. Ketika anda melakukan hal ini, anda bukanlah hanya seekor domba yang lemah, tetapi gagah berani dan kuat seperti seekor singa.
Jadilah pribadi yang kuat dengan menjadi rendah hati
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Singa Dalam Bentuk Domba
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment