Ayat bacaan: Mazmur 139:4
=========================
"Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya."
Sebagai orang percaya, tentu kita tahu betul bahwa firman Tuhan sudah menyebutkan kita diciptakan berbeda dengan ciptaan Tuhan lainnya. Kita secara istimewa dibentuk dari debu tanah dan diberi hidup lewat hembusan nafas Tuhan sendiri. Kepada kita diberikan otoritas untuk berkuasa atas ciptaan Tuhan lainnya dan kita diberikan begitu banyak berkat dan rahmat agar kehidupan kita menjadi sebuah kehidupan yang berkemenangan, dipenuhi dengan talenta dan rancangan damai sejahtera yang memberikan hari depan yang penuh harapan. Sebuah masa depan seperti itulah yang dijanjikan Tuhan kepada manusia, bukan saja hari depan selama kita masih hidup di dunia tetapi juga kelak setelahnya. Jika kita benar-benar menyadari hal ini, maka seharusnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersukacita memujiNya setiap hari. Seharusnya tidak ada lagi tempat bagi rasa kuatir, kecewa dan sejenisnya.
Pemazmur menyadari sepenuhnya bahwa ia ada di dunia lewat kejadian yang dahsyat dan ajaib. "Aku bersukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya." (Mazmur 139:14). Tidak hanya dahsyat, tapi juga ajaib. Jiwa terdalamnya (his inner self) mengetahui itu dengan sebenar-benarnya. Bayangkan proses kehidupan manusia semenjak masih dalam kandungan, kemudian lahir, bayi, balita, remaja, dewasa dan seterusnya. Bukankah prosesnya dahsyat, demikian pula perkembangannya pun luar biasa?
Kalau itu masih belum cukup ajaib, saya ingin membagikan fakta mengenai hebatnya manusia diciptakan dan diperlengkapi Tuhan, bukan talenta-talenta secara khusus yang berbeda dari orang per orang tetapi yang berlaku kepada setiap manusia. Saya tertarik untuk membagikan hasil penelitian dari seorang profesor ahli biokimia yang bernama Isaac Asimov mengenai dahsyat dan ajaibnya otak manusia. Beberapa fakta tersebut antara lain:
- Manusia memiliki 200 milyar sel otak, jumlah yang ia katakan seperti banyaknya bintang di beberapa gugus galaksi.
Kalau demikian, mengapa kita masih saja merasa sulit untuk belajar dan mengerti, baik terhadap ilmu pengetahuan yang kita pelajari maupun kebenaran firman Tuhan? Jumlah sebanyak itu seharusnya bisa membuat kita mampu mengerti mana yang benar dan mana yang tidak. Lewat panca indera yang kemudian mengirimkan informasi untuk diolah dalam sel sebanyak itu, kita seharusnya bisa melihat bukti keberadaan Tuhan dan kebaikanNya lewat segala sesuatu yang ada disekitar kita. Mengapa masih ada saja orang yang meragukan hal tersebut dan menolak kebenaran?
- Kita dikatakan memiliki otak yang mampu menampung 100 milyar bit informasi, setara dengan 500 ensiklopedia digabung jadi satu.
Kalau begitu kenapa kita masih saja sering sulit untuk mengingat sesuatu?
- Pikiran kita bergerak sangat cepat, secepat 300 mil per jam. Itu jauh lebih cepat dari bullet train tercepat yang ada saat ini di dunia.
Kalau demikian, kenapa kita masih sering lelet dan lambat mikir?
- Otak kita mampu menghubungkan lebih dari 1 triliun kemungkinan yang terkait satu sama lain.
Kalau begitu kenapa kita masih serin sulit memahami?
- Why aren't we better at understanding, when our brains have more over trillion possible connections? Otak kita juga sanggup menghubungkan lebih dari 1 triliun kemungkinan yang saling berhubungan.
- Setiap manusia rata-rata memperoleh 4000 ide per hari. Kalau ada ide sebanyak itu yang hadir di depan kita setiap harinya, kenapa kita masih saja mengeluh sulit mendapatkan peluang dan merasa tidak cukup kreatif?
Isaac Asimov memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam setiap poin yang ia peroleh dari penelitiannya. Why aren't be better learners when we have 200 billion cells? Why aren't we better at remembering when our brains are capable of retaining about 100 billion bits of information? Why aren't we faster thinkers when our thoughts can travel at more than 300 miles/hour? Why aren't we better at understanding when our brains have over trillion possible connections? Why aren't we more creative, when we get the average of 4000 thoughts every 24 hours?
Ini adalah pertanyaan-pertanyaan mendasar yang akan terlihat lebih mencengangkan setelah melihat hasil penelitian si profesor, mengingat semua ini masih saja ditemukan diantara banyak manusia meski fakta dahsyat dan ajaibnya otak diciptakan Tuhan sudah terbukti secara ilmiah.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Hebatnya Otak Sebagai Bukti Betapa Dahsyat dan Ajaibnya Manusia Dijadikan (1)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
1 comment :
Memang luar biasa melihat cara Tuhan menciptakan manusia dengan sempurna. Oleh karena itu, cara bersyukur yang baik adalah dengan menggunakan otak kita lebih baik untuk kemuliaan Tuhan dan kesejahteraan sesama. Soli Deo Gloria!
Post a Comment