Tuesday, May 24, 2011

Tidak Terlhat

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Matius 6:4
=================
"Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

tidak terlihatSudah capai-capai kerja tetapi tidak ada yang menghargai. Bahkan mungkin malah kritik yang didapat. Ada kalanya kita mengalami hal seperti itu yang tentu saja tidak mengenakkan sama sekali. Manusia biasanya membutuhkan apresiasi dari orang lain sebagai hasil dari kerja kerasnya. Dari sana mereka bisa merasa dihargai sehingga tidak merasa sia-sia dalam mengerjakan sesuatu, ada pula yang menjadikannya tolok ukur untuk mengetahui sampai sejauh mana usaha mereka menghasilkan sesuatu. Tidaklah heran apabila ketika semua itu tidak diperoleh, banyak orang menjadi bersungut-sungut, merasa kecewa atau bisa saja merasa kapok dan tidak lagi mau melanjutkan usahanya. "Buat apa, toh tidak ada yang melihat dan menghargai.." itu bisa menjadi jawaban sebagai ungkapan kekecewaan dari orang yang merasa tidak mendapat imbalan atau apresiasi atas usaha mereka.

Dahulu saya termasuk orang yang mudah merasa kecewa. Bukannya gila penghargaan, tetapi saya hanya ingin upaya sungguh-sungguh dan serius saya bisa dihargai dengan layak, karena saya merasa telah berbuat yang terbaik. Tetapi dalam hidup ini seringkali kita memperoleh apa yang sepantasnya. Di kantor, dalam keluarga, pertemanan atau lingkungan-lingkungan lainnya bahkan dalam gereja sekalipun, hal seperti ini bisa saja terjadi. Kritik yang datang di saat kita merasa sudah habis-habisan bisa membuat kita sangat kecewa, bahkan tidak menutup kemungkinan kita mengalami kepahitan dan memilih untuk berhenti karenanya.

Jika kita melihat ke dalam Alkitab, seharusnya bukan seperti itu. Orang-orang yang melayani dengan hati hamba mengikuti panggilan yang diberikan Tuhan seharusnya tidak berpikir demikian. Mereka atau kita seharusnya memahami betul bahwa kasih, sesuatu yang merupakan esensi dasar Kekristenan bukanlah sesuatu yang hadir dengan pamrih, membutuhkan imbalan, pujian atau penghargaan. Sebuah kasih yang diinginkan Tuhan untuk dihidupi anak-anakNya adalah kasih yang di dalamnya terkandung banyak pengorbanan, seperti rincian panjang lebar yang telah diuraikan oleh Paulus dalam 1 Korintus 13:4-7. Kasih seharusnya mendasari kehidupan setiap orang percaya, baik kasih kepada Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan kita (Markus 12:30) maupun terhadap sesama kita seperti diri kita sendiri (ay 31), atau bahkan dalam level yang lebih tinggi kita diperintahkan untuk saling mengasihi seperti Yesus sendiri telah mengasihi kita. (Yohanes 13:34). Kasih setinggi itu tidak lagi mengacu kepada kepentingan diri sendiri seperti yang dilakukan oleh dunia.

Kita seharusnya melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya atas dasar kasih, bukan karena mengharapkan pujian atau penghargaan. Bukan tidak boleh, tetapi ada atau tidak ada, kita harus mau melakukannya tetap dengan baik tanpa mengurangi usaha sedikitpun. Bisa saja orang tidak menghargai atau masih tega mengkritik, namun ingatlah bahwa segala yang kita perbuat itu tidak akan pernah luput dari pandangan Tuhan. Bahkan Tuhan sudah mengatakan bahwa kepada kita disediakan "reward" atau upah terhadap orang-orang yang memberi yang terbaik dari diri mereka tanpa pamrih. Lihatlah apa kata Yesus berikut: "Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:4). Tersembunyi, artinya tidak perlu diketahui oleh siapapun. Janji ini kemudian kembali di ulang dalam ayat ke 18. Tuhan akan selalu melihat apa yang tidak dilihat oleh orang lain, dan kepada kita yang menuruti FirmanNya, Dia akan selalu memberi upah atas kesungguhan dan ketulusan kita.

Mendahulukan kepentingan orang lain itu harus berada diatas kepentingan diri sendiri. Berulang kali pula Alkitab sudah mengajarkan hal itu seperti misalnya dalam ayat berikut: "Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat." (Roma 12:10) atau "...dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri" (Filipi 2:3). Dengan meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri kita akan mampu melakukan pekerjaan kita sebaik-baiknya, setulus dan sejujurnya tanpa tergantung ada tidaknya pujian dari orang lain.

Adakah di antara anda yang mengalami perasaan kecewa karena usaha sungguh-sungguh anda tidak mendapat penghargaan yang sepantasnya dari orang lain? Anda sedang bersungut-sungut atau merasa sudah tidak mau lagi melanjutkan pekerjaan anda, atau bahkan mungkin merasa sakit hati karena ada orang lain yang memanfaatkan anda, mereka mendapatkan segala pujian untuk diri mereka atas jerih payah anda? Jangan patah semangat. Meski hal seperti itu terjadi pada anda, bukan berarti Tuhan menutup matanya dari anda. Ingatlah bahwa selain kita harus melakukannya atas dasar kasih, yang dengan tegas bahkan dikatakan "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih" (1 Yohanes 4:8), Tuhan pun juga telah menyediakan upah atau balasan/imbalan bagi orang-orang yang melakukan hal yang terbaik tanpa mengharapkan apapun. Tuhan akan selalu menyediakan upah bagi orang-orang yang "tidak terlihat" tetapi dengan segala kesungguhannya telah membuat Kristus terlihat nyata di mata dunia. Tetaplah lakukan yang terbaik meski tidak satupun menghargai atau memandang anda, percayalah Tuhan akan selalu melihat dan mengetahui itu dengan pasti. Alkitab berkata "Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia." (2 Tawarikh 16:9a). Pastikan bahwa kita tertangkap oleh pandangan mataNya atas kesungguhan hati kita menuruti FirmanNya.

Tidak satupun pekerjaan kita yang dilakukan atas namaNya berlalu tanpa terlihat oleh Tuhan

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker