Ayat bacaan: Kolose 3:23
=====================
"Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan."
Mana yang lebih baik, dicintai atau mencintai? Apapun jawaban anda, pertanyaan ini sebenarnya menggambarkan kebutuhan orang akan cinta. Tema lagu atau film dari masa ke masa selalu didominasi oleh cinta. Tetapi di sisi lain, ada banyak pasangan suami istri yang mulai kehilangan rasa ini di antara mereka, atau dalam hubungan-hubungan lain kadar kasih bisa pula menurun. Hari kasih sayang yang kita peringati kemarin bisa menjadi titik awal pemulihan hubungan yang mulai retak. Cinta atau kasih punya kekuatan sangat besar yang terkadang tidak kita sadari. Saking besarnya, bahkan Tuhan sendiri sampai rela membiarkan AnakNya yang tunggal untuk turun ke bumi, menderita siksaan dan mati dalam cara yang begitu hina di atas kayu salib demi kita, dan satu-satunya yang mampu menggerakkan Tuhan seperti itu hanyalah kasih. (Yohanes 3:16). Cinta dan kasih ini bisa membuat perbedaan yang begitu besar dalam hidup kita. Bayangkan dunia dimana manusia yang ada di dalamnya hidup dengan saling mengasihi satu sama lain. Tidak akan ada perang, pembunuhan, penipuan, kekerasan, dendam dan sebagainya. Berapa indahnya dunia jika itu yang terjadi. Tapi pada kenyataannya sikap-sikap yang bertentangan dengan kasih justru yang semakin lama semakin berkuasa dalam hidup manusia. Semakin kita menjauh dari kasih, maka semakin besar pula potensi kita untuk sesat dan terjerumus ke dalam berbagai bentuk dosa. Penekanan akan pentingnya kasih tersebar begitu banyak di dalam Alkitab menunjukkan bahwa kasih merupakan sebuah hal yang sangat krusial untuk kita.
Kemarin kita sudah melihat bagaimana nilai-nilai yang terkandung di dalam sebuah kata yang sederhana namun sarat makna, yaitu kasih. Paulus telah menjabarkan dengan begitu detail apa saja yang termasuk dalam kasih dalam 1 Korintus 13:4-7. Hari ini saya ingin menyampaikan beberapa gambaran mengenai kasih sejati menurut Kekristenan.
Kasih yang sejati adalah kasih yang punya inisiatif
Tuhan mengasihi kita bukan dengan jalan apatis, menanti kita untuk mengasihiNya terlebih dahulu, tetapi Tuhan langsung mengulurkan tanganNya untuk menyatakan kasih kepada kita dengan cara yang sangat indah. Yohanes mengatakan "Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita." (1 Yohanes 4:10). Paulus mengatakan "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8). Tuhan menunjukkan secara langsung dan nyata bahwa kasihNya penuh dengan insiatif dan sikap pro-aktif, sehingga Yohanes pun kemudian menggugah hati kita untuk menyadari, "jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi." (1 Yohanes 4:11). Kalau Tuhan saja mengasihi dengan inisiatif, mengapa kita justru lebih cenderung menanti terlebih dahulu untuk mengasihi?
Kasih yang sejati adalah kasih yang aktif
Bukan hanya dengan slogan, tetapi kasih yang sejati merupakan kasih yang harus diaplikasikan dengan nyata dalam kehidupan kita. Sebuah panggilan untuk itu bisa kita baca dalam 1 Yohanes 3:18 yang berbunyi "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." (1 Yohanes 3:18). Romantisme cinta memang bisa diungkapkan dengan kata-kata, dan itu tidaklah salah, tetapi kasih yang sejati lebih menekankan kepada sesuatu yang nyata, seperti membantu yang membutuhkan pertolongan misalnya.
Kasih yang sejati adalah gambaran Allah
"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8) Alangkah ironisnya jika kita mengaku menjadi anak-anak Tuhan tetapi tidak tergerak untuk mengasihi orang lain. Kita bisa menjadi cerminan Tuhan di dunia dengan mengasihi orang lain tanpa bergantung kepada status atau kondisi mereka.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Bentuk Kasih yang Sejati (1)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment