Friday, October 23, 2009

Mengatasi Masalah Tanpa Masalah

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: 2 Samuel 11:27b
=======================
"Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN."

mengatasi masalah tanpa masalahSemboyan Pegadaian sungguh menarik perhatian. "Mengatasi masalah tanpa masalah", begitu bunyinya. Apa yang mereka tawarkan adalah proses yang lebih simpel bagi orang yang membutuhkan dana cepat. Dengan jaminan apa yang kita miliki, kita akan mendapatkan pinjaman dalam tempo singkat. Saya bukan hendak membahas mengenai benar tidaknya semboyan itu. Saya hanya ingin merefleksikan bentuk dari semboyan itu yang berdasar adanya kecenderungan manusia untuk semakin menambah masalah dalam menyelesaikan masalahnya. Ada banyak orang yang jatuh ke dalam obat-obatan atau mabuk-mabukan karena mengalami masalah dengan hidupnya. Ada yang merasa sulit bergaul lalu merasa perlu untuk ikut berpesta pora agar bisa diterima kelompok tertentu. Masalah dalam rumah tangga antara suami dan istri bukannya diselesaikan baik-baik namun perceraian dianggap menjadi solusi terbaik. Bahkan tidak jarang yang balik menyalahkan Tuhan dengan berkata bahwa itu sudah suratan takdir. Jika mendapat masalah keuangan? Atasi dengan korupsi atau bentuk-bentuk penipuan lainnya. Bagaimana jika sedang sakit atau mungkin sulit mendapat jodoh? Dukun pun jadi jawaban. Jika rasanya tidak tahan lagi menghadapi beban? Bunuh diri menjadi solusinya. Ini semua bentuk kecenderungan manusia yang seringkali justru menambah masalah ketika mereka mencoba mengatasi masalah mereka.

Hal seperti ini pernah dialami oleh Daud. Daud adalah orang yang sebelumnya begitu dekat dengan Tuhan. Berbagai Mazmurnya dan rangkaian pengalamannya bersama Tuhan menggambarkan sebuah hubungan yang kuat. Tidak jarang kita melihat bahwa Daud tetap teguh imannya ketika berada dalam kesesakan. Namun lihatlah apa yang terjadi ketika Daud jatuh dalam dosa perzinahan. Semua diawali ketika Daud memilih untuk tinggal di istana sementara anak buahnya diutus untuk berperang. Padahal sebagai pemimpin, seharusnya ia turut maju memimpin anak buahnya. Ini masalah pertama yang mengawali kejatuhan Daud. Ketika itulah ia melihat istri anak buahnya sendiri, Batsyeba sedang mandi. "Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya." (2 Samuel 11:2). Sudah selesai sampai disitu? Tidak. Itu menjadi awal masuknya masalah berikutnya. Daud tidak tahan melihat itu, dan kemudian tidur dengannya. "Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya." (ay 4). Lihatlah serangkaian masalah yang seharusnya sejak awal bisa dicegah Daud sebagai orang yang taat pada Tuhan. Sampai di titik ini, ternyata Daud belum juga benar dalam mengatasi masalah, malah semakin parah. Masalah ini bisa menjadi sangat besar jika ketahuan. Bisa jadi nama besarnya musnah dalam sekejap, dan hukuman berat akan menimpanya. Itu belum termasuk dendam dari suami Batsyeba yang bisa mengancam hidupnya. Daud pun kemudian semakin jauh tersesat dalam memilih penyelesaian. Ia berusaha memperdaya Uria, tapi usaha itu gagal. (ay 8-13). Akhirnya Daud berhasil merancang strategi untuk menghabisi nyawa Uria, suami Batsyeba. Caranya adalah dengan mengirim Uria ke barisan terdepan dalam pertempuran yang paling sengit, kemudian melarang Yoab dan pasukannya untuk membantu Uria. Uria pun tewas. Lihatlah eskalasi masalah yang semakin meningkat ketika Daud mencoba menyelesaikan masalahnya. Apa kata Tuhan mengenai hal ini? "Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN." (ay 27).

Bagaimana kita mengatasi masalah kita? Sudahkah kita mengandalkan Tuhan sendiri sebagai sumber jawaban dan solusi? Atau kita malah terus menambah masalah dengan memilih jalan penyelesaian yang dianggap jahat di mata Tuhan? Tidak ada yang mau berlama-lama berada dalam masalah, tetapi memilih jalan singkat yang tidak berkenan bagi Tuhan akan menambah masalah semakin parah dan tidak akan membawa kebaikan apapun. Adalah jauh lebih baik bagi kita untuk bersabar dan terus menggantungkan semua itu kepada Tuhan. Penyelesaian melalui Tuhan mungkin bisa lebih lama dari apa yang kita harapkan, namun itu tentu adalah yang terbaik dan tidak akan beresiko buruk dibandingkan penyelesaian-penyelesaian yang instan tetapi penuh dengan pelanggaran. Kita melihat selanjutnya ada konsekuensi berat yang harus ditanggung Daud akibat pelanggaran demi pelanggaran yang ia lakukan dalam menyelesaikan masalahnya. Karenanya janganlah bermain-main dengan dosa.

Seandainya hal ini sudah terlanjur terjadi pada diri anda, bertobatlah segera. Firman Tuhan berkata: "Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus." (Kisah Para Rasul 3:19-20). Seandainya kita belum sempat berbuat cara-cara yang salah, tapi niat itu sudah melintas di pikiran kita? Alkitab punya jawaban seperti ini: "Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini; sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan." (8:22-23). Solusi-solusi menyesatkan tersedia dimana-mana. Semua itu biasanya menjanjikan penyelesaian instan, seolah tanpa masalah, tapi dibalik itu semua tersimpan berbagai hal yang merupakan kejahatan di mata Tuhan. Hindarilah semua itu sejak semula sebelum kita terjerumus ke dalam kejatuhan yang sama seperti Daud. Seandainya anda belum sampai kepada hal-hal seperti itu, teruslah berdoa, mintalah kekuatan dan hikmat dari Tuhan agar masalah anda dapat teratasi dengan cara-cara yang benar. Ingatlah bahwa dalam Kristus selalu ada solusi yang terbaik.

Mengatasi masalah dengan penyelesaian yang salah hanya akan menambah masalah baru

1 comment :

Unknown said...

TUHAN AMPUNILAH AKAN SEGALA DOSA DAN KESALAHANKU,HANYA DIA SATU-SATUNYA YANG BISA MEMBERIKAN KESELAMATAN BAGI KITA,DAN ITU AKU YAKINI,AMIN.

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker