Thursday, December 27, 2007

Omnipresent

Ayat Bacaan: Mazmur 139:7-10
========================

“Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.”

Pernah pada suatu ketika, di kota kelahiran saya, saya berjalan bersama seorang teman menyusuri trotoar jalan di malam hari. Dalam perjalanan, pandangan kita tertuju pada selembar uang yang tergeletak di jalan. Nominalnya cukup lumayan pada masa itu, 10 ribu rupiah. Belum sempat saya bereaksi apa2, sang teman tadi dengan sigap mengambil uang yg tergeletak itu, sambil menoleh ke segala penjuru. Pada saat itu, ketika saya belum bertobat, yang saya pikir cuma.."sial.. dia duluan!" Sambil terkekeh2 dia berkata.."mumpung ga ada yg lihat.. rejeki nih!". Iya sih, emang waktu itu jalanan kosong melompong, tapi benarkah tidak ada yg melihat? Sekarang saya bersyukur waktu itu saya "terlambat" mencapai uang itu. Sangat bersyukur karena saya masih terlalu banyak mikir dan banyak pertimbangan sehingga telat mengambil tindakan.

Ayat hari ini dari kitab Mazmur 139:7-10, berbicara tentang ke Maha Hadiran Allah, atau yg sering dikenal dengan Omnipresent., sebagai salah satu sifat/atribut yang dimiliki Tuhan. Tuhan tidak terbatas oleh ruang dan waktu, Dia hadir dimana-mana, dan kapan saja. Tidak akan ada satu celah pun bagi manusia untuk melarikan diri dariNya. Banyak orang saat ini melakukan korupsi, tindakan kriminal , atau penipuan dan sebagainya, karena kerangka berpikirnya terbatas pada dunia. Artinya, jika mereka mampu berkelit atau melakukannya tanpa ada bukti, saksi mata dan sebagainya, mereka merasa aman. Atau ada jg yang pernah berkata, "ah.. cuma segini ini... yg korupsi miliaran itu lebih parah.." Tidak ketahuan di dunia, tidak berarti selamat dari api neraka. Mengambil uang/harta yang tidak menjadi hak kita, sama status dosanya, berapapun nominalnya.

Ya, Tuhan telah menyatakan sifatNya yg Omnipresent. Malah sifat ini muncul berkali2 didalam Injil, seperti di Roma 10:6-8, Yer 23:24, atau dalam kisah Yunus yang melarikan diri dari Tuhan, dan banyak lagi. Tidak ada satupun perilaku kita yang luput dari pandanganNya.So, kita harus berhati2 dalam segala tingkah laku dan perbuatan kita selama hidup.. itu jelas. Tapi, Tuhan tidak hanya menyatakan itu. Pasal ke 10 menjanjikan, selain Dia bersifat omnipresent, dia juga akan selalu menuntun dan membimbing anak2Nya. Dalam contoh yang paling sederhana, ada hati nurani yang selalu mengingatkan kita dalam hal2 tertentu, dan Tuhan Yesus pun pernah mengetuk hati nurani manusia dalam kisah perempuan berzinah yang hendak dirajam di Yoh 8:1-11. Selalu ada Dia bersama kita dalam setiap permasalahan yang kita hadapi. Isn't it wonderful?

Teman2, tidak ada hal yang lebih indah selain membiarkan Tuhan hadir dalam hidup dan menuntun jalan kita. Ditengah kebimbangan hidup, kesulitan, dilema apapun yang kita hadapi, percayalah bahwa Tuhan ada dihadapan kita, dan akan selalu siap menuntun kita. Ijinkan Tuhan berkarya didalam hidup kita semua,lembutkan hati kita, dan kasih dan pertolongan Tuhan akan senantiasa hadir dalam hidup kita.

KE MANA PUN ANDA PERGI ALLAH AKAN MENYERTAI ANDA DAN SENANTIASA MEMBIMBING ANDA

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...