Saturday, September 23, 2023

Kemiskinan dan Kepedulian (1)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 Ayat bacaan: Amsal 21:13
========================
"Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru."


Seperti apa definisi miskin itu? Dalam kamus bahasa Inggris, kemiskinan atau poverty itu didefinisikan dengan "the state of one who lacks a usual or socially acceptable amount of money or material possessions" , atau saat orang tidak mampu mencukupi kebutuhan dasarnya. Kalau kita menanyakan hal itu kepada orang, jawaban yang keluar kemungkinan besar akan berkutat di seputaran masalah ekonomi atau kemampuan finansial. Orang miskin akan mengacu kepada ketidak sanggupan  mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari. Tidak punya uang, itu miskin. Tidak punya tempat tinggal, itu dianggap orang juga sebagai miskin. Tidak punya baju yang layak pakai, itu juga katanya miskin.

Lucunya, di jaman sekarang kata miskin justru semakin meluas, yaitu menyentuh kepada kebutuhan lainnya yang sebenarnya tidaklah penting-penting amat, setidaknya tidak seperti kebutuhan pokok yang kalau tidak terpenuhi maka akan beresiko bagi hidup. Misalnya, orang yang tidak punya mobil dikatakan miskin. Mobil biasa bukan mewah, apalagi keluaran lama, itu miskin. Tidak punya kendaraan, bahkan motor sekalipun, itu lebih parah lagi miskinnya. Bahkan, kalau tidak punya smart phone minimal android dengan fitur lengkap, itu pun bisa dianggap miskin bagi sebagian orang.

Yang juga lucu, ada orang-orang yang sebenarnya sudah lebih dari cukup tapi tetap merasa miskin dan terus mengejar uang dan harta. Dan yang tidak kalah lucu,  ada banyak orang yang memakai kata miskin sebagai modus. Contohnya orang mengaku-ngaku miskin supaya tidak harus keluar uang buat sumbangan, buat menolong orang lain yang terdesak dan sebagainya. Atau, orang yang berpura-pura miskin agar mendapat banyak sumbangan atau sedekah tanpa harus susah payah bekerja. Lihatlah bahwa kata miskin memang semakin jauh meningkat penggunaannya dibanding sekedar memenuhi kebutuhan pokok saja. Kesimpulannya, miskin ternyata relatif dan subyektif sifatnya.

Kalau miskin itu relatif dan subyektif, seperti apakah kemiskinan yang termiskin itu sebenarnya? Kondisi seperti apa sebenarnya yang membuat orang bisa dikatakan sebagai yang paling miskin? Kalau pertanyaannya jadi lebih detail seperti ini, jawaban pun pasti masih beragam dan kebanyakan akan mengarah kepada kesulitan finansial dalam tingkat tinggi atau ekstrim.

Menariknya, ada seorang tokoh yang sangat pantas dijadikan teladan dalam hal kemanusiaan yang memberi gambaran tentang kemiskinan yang termiskin itu dari sebuah sudut pandang yang sama sekali berbeda, yang mungkin tidak pernah, atau setidaknya jarang terpikirkan oleh orang lain. Ia adalah Bunda Teresa.

Suatu kali ada wartawan yang menanyakan kepadanya tentang apa sebenarnya yang dikatakan miskin itu. Bunda Teresa menjawab seperti ini:

(bersambung)

Friday, September 22, 2023

Lebah Malang Dalam Gelas Kopi (5)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Daripada fokus kepada masalah, yang seringkali tidak membawa keuntungan apapun bagi kita malah akan memberatkan langkah kita lebih dan lebih lagi, daripada panik mencari solusi dari cara-cara duniawi yang seringkali menyesatkan, mengapa tidak melakukan perubahan dengan memandang ke atas dan mengandalkan Tuhan, yang jauh lebih berkuasa dari apapun juga?

Tentu itu bukan berarti bahwa kita cuma harus berpangku tangan , menyerahkan kepada Tuhan lantas kita diam saja malas-malasan. Tapi hendaknya setiap langkah yang kita ambil melibatkan Tuhan di dalamnya. Bertanya dan mendengar suaraNya, tidak mengambil langkah-langkah yang bertentangan dengan FirmanNya, tidak mengecewakanNya. Jangan sampai kita mengambil langkah-langkah keliru dari kepanikan kita lantas malah mendatangkan berbagai masalah baru yang akan semakin menyengsarakan kita, hingga pada akhirnya kita mengalami nasib yang sama seperti lebah yang malang dalam gelas kopi.

Tuhan tidak menginginkan kita menjadi lebah yang malang, yang harus binasa dalam perangkap masalah karena gagal dan keliru melihat jalan keluar. Dengan penyertaannya, kita dijanjikan seperti ini: "tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yesaya 40:31).

Firman Tuhan juga berkata: "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" (Yeremia 17:7). Seperti apa diberkatinya? Firman Tuhan bilang: "Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah." (ay 8). Firman yang tepat sama pun hadir lewat Daud. "Berbahagialah orang yang...kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3).

Saat anda merasa kesulitan dan menderita akibat berbagai masalah yang membebani hidup anda, ingatlah bahwa di atas sana ada Tuhan yang peduli dan mengasihi kita dengan sepenuhnya. Tidak ada masalah yang terlalu sulit untuk diatasi olehNya. Dan selama kita hidup mengandalkan Tuhan, selama kita berjalan bersamaNya, mengapa kita harus takut? Kita bisa belajar dari ketidaksadaran yang dilakukan lebah yang malang agar kita tidak harus berakhir dengan cara yang sama. Solusi selalu ada dalam Tuhan, yang akan selalu menyertai kita dengan setia dan siap melimpahkan pertolonganNya tak peduli sekelam atau sepelik apapun saat ini situasi yang tengah kita hadapi.

Look, up at the sky. There is a light, a beauty up there, that no shadow can touch - JRR Tolkien


Thursday, September 21, 2023

Lebah Malang Dalam Gelas Kopi (4)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Bagi teman-teman hari ini yang tengah mengalami situasi yang sama dan masih terus berputar-putar tanpa hasil yang jelas dengan mengandalkan kekuatan anda sendiri, ini saatnya anda mulai melihat ke atas. Seperti lebah dalam ilustrasi renungan ini dan apa yang dialami Yusuf dari dalam sumur yang gelap dan pengap, pandanglah keatas dan cari Tuhan. Serahkan segala beban anda kepadaNya. Percayalah dengan kesungguhan penuh bahwa Tuhan jauh lebih dari sekedar sanggup untuk membantu anda keluar dari masalah. Jangan terjebak pada kekeliruan yang sama dengan lebah yang jatuh ke dalam secangkir kopi, tapi miliki iman yang sama seperti Yusuf.

Ketahuilah dan percayalah bahwa Tuhan akan selalu ada beserta umatNya, bahkan dalam kegelapan yang tergelap sekalipun.

Contoh lain adalah Daud. Daud merupakan orang yang mengalami banyak pergumulan hidup sejak masa kecilnya. Sebagai seorang gembala ternak milik ayahnya, ia harus berhadapan dengan banyak predator yang ingin memangsa ternak yang ia gembalai, lalu ia pun kemudian berhadapan dengan raksasa Goliat yang bukan saja bertubuh tinggi besar tapi senjata dan perlengkapannya pun lengkap. Setelah jadi raja, hidupnya juga tidak mudah. Tapi lihatlah bagaimana keteguhan hatinya untuk percaya kepada penyertaan Tuhan. Ia berseru: "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4).

Daud tahu persis bahwa meski dalam kondisi yang paling parah sekalipun ia tidak perlu takut, sebab ada penyertaan Tuhan yang akan selalu siap memberikan pertolongan. Tidak ada satupun masalah yang terlalu sulit bagi Tuhan. Daud tahu itu dan ia pun mengisi pikirannya dengan kesadaran penuh akan hal ini. Itulah yang menghiburnya untuk menghadapi masalah demi masalah dalam hidupnya, sehingga ia tidak perlu takut akan bahaya, tidak perlu kuatir, kehilangan harapan apalagi menyerah. Diatas segala permasalahan, bahkan yang terkelam sekalipun, Tuhan akan selalu beserta kita. We are not alone, we are never alone. Itu akan kita sadari kalau kita mau memandang ke atas, menyaksikan dengan mata iman kita bahwa Tuhan ternyata ada disana bersama kita.

(bersambung)

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker