(sambungan)
Kita bisa melihat bahwa Yesus tahu betul apa yang menjadi tugas atau 'makananNya', seperti yang dicatat dalam ayat berikut: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34). Belajar dari hal ini, kita pun perlu benar-benar tahu terlebih dahulu apa yang menjadi panggilan dan tugas kita agar kita mampu mengatasi masalah mood ini. Tanpa tahu panggilan kita maka akan sangat sulit bagi kita untuk tetap fokus dalam mengeluarkan yang terbaik dari diri kita.
Para murid dan Rasul setelahnya pun sama. Meski apa yang mereka hadapi sangatlah sulit, mereka tidak patah semangat dalam melakukannya. Lihatlah 'curhat'-an Paulus berikut ini: "Apakah mereka pelayan Kristus? --aku berkata seperti orang gila--aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat." (2 Korintus 11:23-28). Lihatlah betapa mahalnya harga yang harus dibayar Paulus untuk menyampaikan berita keselamatan bagi manusia.
Atas segala penderitaan itu, bukankah Paulus punya lebih dari cukup alasan untuk berhenti melakukannya? Jangankan hanya masalah mood, apa yang harus ia hadapi sangat mengancam nyawa dan mendatangkan penderitaan dan rasa sakit. Tapi kita bisa melihat bagaimana sikapnya untuk terus fokus dan tidak tunduk kepada mood dan penderitaan fisik maupun psikis dalam menjalankan panggilannya. Dan itu semua ia katakan untuk memelihara semua jemaat-jemaat yang diberikan Tuhan kepadanya, menyampaikan berita keselamatan dan menjaga mereka semua untuk tetap berada pada jalan tersebut. Apabila Paulus tergantung pada mood dan kenyamanan dalam menjalankan tugasnya maka ia tidak akan pernah bisa berhasil dengan luar biasa membawa dampak terhadap pewartaan tentang kabar keselamatan dan pengajaran tentang kebenaran menurut pewahyuan Allah untuk manusia sepanjang masa.
Mari kita pastikan jangan sampai mood mempengaruhi kinerja kita. Kita tidak boleh tergantung pada mood tetapi justru harus mampu mengendalikan atau bahkan menciptakan mood positif dalam bekerja. Itu tidak mudah dan butuh proses, tetapi mulailah sekarang juga agar jangan lebih banyak lagi waktu yang terbuang sia-sia. Kemampuan, bakat, tingginya pendidikan, ketrampilan dan sebagainya memang sangat penting, tetapi mood seringkali menjadi penghalang terbesar kita untuk sukses. Jangan pakai alasan mood untuk membenarkan minimnya produktifitas kerja kita. Jangan biarkan mood membelenggu kita untuk maju, bertumbuh dan berhasil untuk mencapai semua rencana Tuhan yang gemilang atas diri kita. Atasilah segera agar anda bisa memberikan hasil yang terbaik dalam segala sesuatu yang anda lakukan atau kerjakan.
Decide every morning that you are in a good mood
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Mengatasi Mood Buruk (2)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Perempuan Samaria di Sumur
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment